PROKALTENG.CO-Salah satu pusaka bersejarah peninggalan Pahlawan Nasional Pangeran Antasari, yaitu Keris Ajar. Masih tersimpan rapi di lingkungan Kesultanan Banjar. Keris ini dikenal istimewa karena tidak hanya berumur ratusan tahun, tetapi juga memiliki nilai filosofi yang mendalam.
Budayawan Kesultanan Banjar, Ersa Fahriyanur menjelaskan bahwa Keris Ajar merupakan salah satu pusaka kesayangan Sultan Khairul Saleh. “Keris ini bukan sekadar benda pusaka, tetapi simbol ilmu pengetahuan, keberanian, dan kebijaksanaan yang diwariskan dari Pangeran Antasari. Nama ‘Ajar’ sendiri memiliki makna mendalam,” ujarnya.
Menurut Ersa, kata Ajar dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan dan keberanian. Namun, terdapat rahasia menarik di balik nama ini. “Jika kata Ajar dibaca terbalik menjadi Raja, artinya keris ini hanya pantas disimpan oleh para raja. Makanya, posisinya sangat sakral dan tidak sembarangan diperlihatkan,” tambahnya.
Keris Ajar dikenal sangat langka diperlihatkan ke publik. Baru-baru ini, pusaka tersebut dikeluarkan saat kunjungan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) untuk kepentingan penelitian. “Kesultanan Banjar selalu menjaga pusaka ini dengan ketat. Tidak setiap orang bisa melihatnya secara langsung, kecuali untuk kepentingan budaya dan penelitian,” jelas Ersa.
Selain nilai filosofisnya, Keris Ajar memiliki sejarah perjuangan yang lekat dengan Pangeran Antasari. “Keris ini menjadi saksi perjalanan seorang pahlawan yang mencetuskan semboyan perjuangan Banjar: ‘Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing’. Itulah mengapa benda ini sangat dihormati,” kata Ersa.
Kesultanan Banjar berkomitmen untuk terus merawat dan melestarikan pusaka ini sebagai bagian dari warisan budaya yang tak ternilai. “Ini bukan hanya milik Kesultanan, tapi warisan bangsa. Generasi muda harus tahu, menghargai, dan memahami nilai yang terkandung dalam pusaka ini,” tegas Ersa. (jpg)