PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Seorang ibu rumah tangga bernama Neneng 32 mengaku anaknya hilang dari Kampung Samba pada Selasa (23/4/2024). Sang anak ditemukan sopir lalu dititipkan di Pos Polisi Bundaran Besar, Kota Palangkaraya.
“Awal kejadian kemarin saat bermain ke rumah teman untuk cas hp karena drop. Anak saya ada pikiran ingin ikut orang, tidak tahu siapa membawa,” ucap Neneng saat ditemui Prokalteng.co saat menjemput anaknya di Pos Polisi Bundaran Besar pada Rabu, (24/4/2024).
Terakhir Neneng tahu anaknya di sekitar kampung Samba rumah temannya sedang cas hp dan bermain. Biasanya Jam 15.00 Wib sore sudah pulang minta duit jajan, tetapi sang anak tidak pulang dan ia curiga lalu mencari di sekitaran kampung tetapi tidak menemukan sampai sore.
“Saya tunggu sampai sore, lalu kakaknya mencari ke kampung tetangga sampai malam. Saat hp nya ditelpon, sopir dari buntok mengangkat hp menemukan anak saya dan hp anak saya di sekitar masjid Jembatan Kahayan pada malam hari,” ungkapnya.
Karena sudah malam tidak ada taksi, Neneng meminta tolong sopir tersebut untuk menitipkan anaknya ke tempat yang aman yaitu Pos Polisi Bundaran Besar Kota Palangkaraya untuk dijemput keesokan pagi.
“Anak saya di bawa oleh orang tidak dikenal. Sudah empat kali ini hilang, sendiri terus. Dibawa ikut mobil. Anak saya ada kendala komunikasi. Karena sudah ditemukan, saya dan anak kembali ke kampung,” tandasnya. (jef)
PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Seorang ibu rumah tangga bernama Neneng 32 mengaku anaknya hilang dari Kampung Samba pada Selasa (23/4/2024). Sang anak ditemukan sopir lalu dititipkan di Pos Polisi Bundaran Besar, Kota Palangkaraya.
“Awal kejadian kemarin saat bermain ke rumah teman untuk cas hp karena drop. Anak saya ada pikiran ingin ikut orang, tidak tahu siapa membawa,” ucap Neneng saat ditemui Prokalteng.co saat menjemput anaknya di Pos Polisi Bundaran Besar pada Rabu, (24/4/2024).
Terakhir Neneng tahu anaknya di sekitar kampung Samba rumah temannya sedang cas hp dan bermain. Biasanya Jam 15.00 Wib sore sudah pulang minta duit jajan, tetapi sang anak tidak pulang dan ia curiga lalu mencari di sekitaran kampung tetapi tidak menemukan sampai sore.
“Saya tunggu sampai sore, lalu kakaknya mencari ke kampung tetangga sampai malam. Saat hp nya ditelpon, sopir dari buntok mengangkat hp menemukan anak saya dan hp anak saya di sekitar masjid Jembatan Kahayan pada malam hari,” ungkapnya.
Karena sudah malam tidak ada taksi, Neneng meminta tolong sopir tersebut untuk menitipkan anaknya ke tempat yang aman yaitu Pos Polisi Bundaran Besar Kota Palangkaraya untuk dijemput keesokan pagi.
“Anak saya di bawa oleh orang tidak dikenal. Sudah empat kali ini hilang, sendiri terus. Dibawa ikut mobil. Anak saya ada kendala komunikasi. Karena sudah ditemukan, saya dan anak kembali ke kampung,” tandasnya. (jef)
