30.6 C
Jakarta
Monday, May 12, 2025

4 Personel TNI AD dan 10 Warga Sipil Meninggal, Penyebab Sementara Detonator Meledak Saat Persiapan

Insiden ledakan susulan di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5), menewaskan 14 orang. Ledakan terjadi saat unsur TNI AD dari Gudang Munisi III tengah melakukan persiapan penghancuran detonator usai pemusnahan amunisi usang.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, menjelaskan bahwa dua lubang pemusnahan utama telah digunakan untuk peledakan amunisi dan dinyatakan aman melalui prosedur standar. Namun, ketika tim mulai menyusun lubang ketiga untuk menghancurkan sisa detonator, ledakan terjadi secara tiba-tiba.

 

Korban tewas terdiri dari 4 personel TNI AD dan 10 warga sipil. Berikut identitas prajurit yang gugur:

  1. Kolonel Cpl Antonius Hermawan, Kepala Gudang Munisi III Pusat Peralatan TNI AD
  2. Mayor Cpl Anda Rohanda, Kepala Seksi Administrasi Pergudangan Pusat Munisi III
  3. Kopda Ery Peanggodo
  4. Pratu Apriyo Setiawan
Baca Juga :  Kasasi Eks Bupati Kapuas Ben Brahim Ditolak, Vonis dan Denda Tak Berubah

 

Sedangkan korban sipil yang turut menjadi korban dalam ledakan adalah:

 

  1. Agus bin Kasmin
  2. Ipan bin Obur
  3. Anwar bin Inon
  4. Iyus Ibing bin Inon
  5. Iyus Rizal bin Saepuloh
  6. Toto
  7. Dadang
  8. Rustiawan
  9. Endang

Seluruh jenazah telah dievakuasi ke RSUD terdekat. Proses pengamanan lokasi terus dilakukan, mengingat masih terdapat potensi bahan berbahaya di sekitar titik ledakan.

TNI AD saat ini masih menyelidiki penyebab meledaknya detonator serta keterlibatan warga sipil dalam radius bahaya. Lahan yang digunakan merupakan kawasan milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan telah ditetapkan jauh dari permukiman.

“Kami sedang melakukan investigasi mendalam terkait teknis ledakan, termasuk kehadiran warga sipil di lokasi,” ujar Brigjen Wahyu.

Baca Juga :  Vonis Sengketa Tanah Dinilai Janggal, Banwas MA Periksa Hakim PTUN Palangkaraya

Pihak militer menegaskan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur pemusnahan amunisi agar kejadian serupa tidak terulang.(jpc)

Insiden ledakan susulan di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5), menewaskan 14 orang. Ledakan terjadi saat unsur TNI AD dari Gudang Munisi III tengah melakukan persiapan penghancuran detonator usai pemusnahan amunisi usang.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, menjelaskan bahwa dua lubang pemusnahan utama telah digunakan untuk peledakan amunisi dan dinyatakan aman melalui prosedur standar. Namun, ketika tim mulai menyusun lubang ketiga untuk menghancurkan sisa detonator, ledakan terjadi secara tiba-tiba.

 

Korban tewas terdiri dari 4 personel TNI AD dan 10 warga sipil. Berikut identitas prajurit yang gugur:

  1. Kolonel Cpl Antonius Hermawan, Kepala Gudang Munisi III Pusat Peralatan TNI AD
  2. Mayor Cpl Anda Rohanda, Kepala Seksi Administrasi Pergudangan Pusat Munisi III
  3. Kopda Ery Peanggodo
  4. Pratu Apriyo Setiawan
Baca Juga :  Kasasi Eks Bupati Kapuas Ben Brahim Ditolak, Vonis dan Denda Tak Berubah

 

Sedangkan korban sipil yang turut menjadi korban dalam ledakan adalah:

 

  1. Agus bin Kasmin
  2. Ipan bin Obur
  3. Anwar bin Inon
  4. Iyus Ibing bin Inon
  5. Iyus Rizal bin Saepuloh
  6. Toto
  7. Dadang
  8. Rustiawan
  9. Endang

Seluruh jenazah telah dievakuasi ke RSUD terdekat. Proses pengamanan lokasi terus dilakukan, mengingat masih terdapat potensi bahan berbahaya di sekitar titik ledakan.

TNI AD saat ini masih menyelidiki penyebab meledaknya detonator serta keterlibatan warga sipil dalam radius bahaya. Lahan yang digunakan merupakan kawasan milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan telah ditetapkan jauh dari permukiman.

“Kami sedang melakukan investigasi mendalam terkait teknis ledakan, termasuk kehadiran warga sipil di lokasi,” ujar Brigjen Wahyu.

Baca Juga :  Vonis Sengketa Tanah Dinilai Janggal, Banwas MA Periksa Hakim PTUN Palangkaraya

Pihak militer menegaskan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur pemusnahan amunisi agar kejadian serupa tidak terulang.(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/