PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Usai kejadian kaburnya empat orang narapidana (napi), Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Palangka Raya kini terus berupaya meningkatkan pengawasan dan pengamanan. Hal tersebut dilakukan agar kejadian serupa tak terulang kembali.
Kepala Lapas Kelas IIA Palangka Raya, Chandran Lestyono mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan yakni mengingatkan para petugas untuk tidak lalai dan lengah kedua kalinya.
“Pastinya kita evaluasi kejadian seperti kemarin. Kita mengingatkan kembali untuk regu pengamanan di titik rawan mana yang memang harus dipantau lebih maksimal,” katanya, Kamis (9/3).
Chandran juga meminta adanya penempatan regu-regu pengamanan di jalur-jalur yang dinilai rawan untuk dilakukan pemantauan dan kontrol keliling. Selain itu, pihaknya juga akan lebih gencar melakukan pemeriksaan pada sejumlah sarana dan prasarana (Sarpras) di dalam Lapas. Ini agar dapat digunakan dengan baik.
“Saya juga tekankan kepada personel untuk dapat segera mengomunikasikan segala hal yang terjadi. Baik itu hasil patroli maupun adanya suatu keributan,” tegasnya.
Tak hanya itu, Chandran menambahkan bahwa pihaknya juga membangun komunikasi kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), agar para napi tidak melakukan hal-hal yang akan merugikan dirinya sendiri.
“Kita terus sosialisasikan dengan mereka (WBP,red) untuk hal-hal yang negatif. Tolong jangan dilakukan, karena akan merugikan yang bersangkutan itu sendiri,” ujarnya.
Sementara disinggung terkait apakah para napi yang berhasil diringkus kembali akan dipindahkan ke Lapas Nusakambangan, Chandran mengakui jika hal itu memerlukan proses.
“Kita komunikasikan ke Kantor Wilayah Kemenkumham Kalteng, karena kan harus kita usulkan dahulu prosesnya. Mereka (WBP,red) kan harus menjalani hukuman atas aksi kriminal yang mereka lakukan,” pungkasnya.