32.6 C
Jakarta
Saturday, April 19, 2025

Keluhkan SDM Terbatas, Kalapas Akui Petugas Jaga Masih Baru

PALANGKA
RAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Lembaga Pemasyarakatan atau Kalapas Klas II A
Narkotika Kasongan, Ahmad Hardi mengaku penolakan
terhadap anggota kepolisian yang berniat masuk oleh anggotanya hanya miss
komunikasi.

“Petugas
saya anak baru. Terlalu saklek dan tidak berani melapor ke atasannya. Karena pemahamannya
yang kurang itu lah, muncul sedikit gejolak. Kami selama ini solid dengan Polda
Kalteng.  Kemarin yang terjadi hanya miss
komunikasi,” katanya, Minggu (29/11).

Seperti
diketahui
sebelumnya, bahwa anggota Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalteng mendatangi
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Narkotika Kasongan, Sabtu, 28 November 2020
lalu.
kehadirannya itu, untuk melakukan pengembangan atas
tertangkapnya dua tersangka pengedar narkoba di Palangka Raya.
 Namun, pihaknya ternyata tidak dibukakan pintu. Akibat
kejadian itu
, anggota
Polda Kalteng sempat geram hingga mendokumentasikan peristiwa tersebut.

Baca Juga :  Dijadikan Tersangka dan Mengaku Dipukul, Dua Warga Gugat Polisi

Dari informasi
yang dihimpun, terduga napi yang mengendalikan dan menyuplai narkoba kepada
tersangka, memanfaatkan HP untuk berkomunikasi dar
i dalam lapas.

Ahmad
menanggapi, untuk penghunaan HP oleh napi di dalam akan terus dilakukan
pengheledahan. “Mereka dengan upaya apapun berusaha memasukkan HP. Memang
itu kesalahan kami,yang namanya manusia punya kesalahan, kami akan melakukan
penggeledahan rutin dan intervensi,” ujarnya.

 

Selain hal tersebut, Kalapas mengeluhkan kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) atau
penjaga lapas yang ditugaskan di kantornya
itu.

“Memang
dikarenakan tenaga sangat terbatas. Satu regu hanya 4 orang untuk menjaga 500
orang yang ada di Lapas
ini,” katanya.

Untuk itu, dia berharap kejadian tersebut tak
terjadi lagi dan kedua belah pihak antara pihak lapas dan Polda Kalteng bisa
saling belajar dari permasalahan tersebut.

Baca Juga :  Siswa SMA yang Diduga Bunuh Begal Hanya Dituntut Pembinaan Setahun

PALANGKA
RAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Lembaga Pemasyarakatan atau Kalapas Klas II A
Narkotika Kasongan, Ahmad Hardi mengaku penolakan
terhadap anggota kepolisian yang berniat masuk oleh anggotanya hanya miss
komunikasi.

“Petugas
saya anak baru. Terlalu saklek dan tidak berani melapor ke atasannya. Karena pemahamannya
yang kurang itu lah, muncul sedikit gejolak. Kami selama ini solid dengan Polda
Kalteng.  Kemarin yang terjadi hanya miss
komunikasi,” katanya, Minggu (29/11).

Seperti
diketahui
sebelumnya, bahwa anggota Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalteng mendatangi
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Narkotika Kasongan, Sabtu, 28 November 2020
lalu.
kehadirannya itu, untuk melakukan pengembangan atas
tertangkapnya dua tersangka pengedar narkoba di Palangka Raya.
 Namun, pihaknya ternyata tidak dibukakan pintu. Akibat
kejadian itu
, anggota
Polda Kalteng sempat geram hingga mendokumentasikan peristiwa tersebut.

Baca Juga :  Dijadikan Tersangka dan Mengaku Dipukul, Dua Warga Gugat Polisi

Dari informasi
yang dihimpun, terduga napi yang mengendalikan dan menyuplai narkoba kepada
tersangka, memanfaatkan HP untuk berkomunikasi dar
i dalam lapas.

Ahmad
menanggapi, untuk penghunaan HP oleh napi di dalam akan terus dilakukan
pengheledahan. “Mereka dengan upaya apapun berusaha memasukkan HP. Memang
itu kesalahan kami,yang namanya manusia punya kesalahan, kami akan melakukan
penggeledahan rutin dan intervensi,” ujarnya.

 

Selain hal tersebut, Kalapas mengeluhkan kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) atau
penjaga lapas yang ditugaskan di kantornya
itu.

“Memang
dikarenakan tenaga sangat terbatas. Satu regu hanya 4 orang untuk menjaga 500
orang yang ada di Lapas
ini,” katanya.

Untuk itu, dia berharap kejadian tersebut tak
terjadi lagi dan kedua belah pihak antara pihak lapas dan Polda Kalteng bisa
saling belajar dari permasalahan tersebut.

Baca Juga :  Siswa SMA yang Diduga Bunuh Begal Hanya Dituntut Pembinaan Setahun

Terpopuler

Artikel Terbaru