30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Keluarga Bidan Minta Maaf

MUARA TEWEH- Kasus tewasnya bayi yang baru
dilahirkan bidan NTL (24) honorer di Puskesmas Pembantu Desa Bintang Ninggi I
menyedot perhatian masyarakat. Keluarga tersangka NTL terpukul dengan kejadian
itu. Ayah NTL, Kornelis menguatkan diri dengan meminta maaf kepada warga Desa
Bintang Ninggi I dan Desa Bintang Ninggi II, Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten
Barito Utara. 

“Dari hati yang paling dalam, kami meminta
maaf dengan setulus-tulusnya atas kejadian yang tidak disangka ini. Khususnya,
kepada masyarakat Desa Bintang Ninggi I dan Desa Bintang Ninggi II serta
umumnya masyarakat Barito Utara,” tutur Kornelis dengan nada sedih, Selasa
(26/5). 

Kejadian penemuan bayi yang telah meninggal
tersebut membuat heboh masyarakat di kabupaten yang berjuluk Bumi Iya Mulik
Bengkang Turan. Bidan NTL melahirkan di rumah Desa Bintang Ninggi II sendirian
tanpa diketahui orang tuanya. Lalu bayi yang dilahirkan dibuang dalam plastik
hitam tidak jauh dari rumah. 

Baca Juga :  Belasan Sopir Dipaksa Kencing

Kornelis menyampaikan, Tuhan berkehendak
lain, sehingga memberikan ujian bagi keluarganya.

Kendati menyimpan beban kepedihan, Kornelis
masih bisa tegar. Lain hal dengan istrinya BA, ibu NTL tidak kuasa menahan
kesedihan sehingga seringkali pingsan. Saat ini, pihak keluarga berdatangan memberikan
support kepada orang tua NTL agar tabah dan kuat atas peristiwa itu. 

“Kami minta diberikan semangat supaya bisa
lebih kuat melewati kejadian ini. Biarlah proses hukum berjalan. Kami serahkan
kepada pihak kepolisian dan berharap diberikan keringanan untuk anak
kami,” ucap Kornelis didampingi koleganya Kepala Desa Bintang Ninggi I,
Efri Budi.

Efri Budi menambahkan, dirinya atas nama
keluarga dan Kepala Desa Bintang Ninggi I juga meminta maaf atas kejadian
diluar pemikiran keluarga mereka. Karena sehari-hari Bidan NTL merupakan sosok
yang baik, cenderung penurut dan tidak pernah membuat masalah. 

Selain memiliki sikap yang baik dan santun,
Bidan NTL juga aktif mengabdi di Pustu Bintang Ninggi I sekitar 3,5 tahun.
Bidan NTL pun aktif dalam berbagai organisasi dan kegiatan. Termasuk Posko
Covid-19, petugas TPS dan kegiatan di desa. 

Baca Juga :  Nongkrong Sambil Minum Miras Saat PSBB, Sejumlah Pemuda di Kapuas Dih

“Saya menganggap NTL seperti anak sendiri.
Saya yakin yang bersangkutan panik sehingga lepas kontrol,” cetus Efri Budi
seraya berharap media dan masyarakat membantu pihak keluarga yang sudah
tertekan atas kejadian yang menimpa Bidan NTL.

Seperti diberitakan sebelumnya, 
penemuan mayat bayi di RT 05 Desa Bintang Ninggi II, Kecamatan Teweh Selatan,
Barito Utara membuat geger pada Minggu (24/5) sekitar pukul 17.10 WIB.

Bayi berjenis kelamin
laki-laki itu pertama kali ditermukan Rukmiati, ketika mau memberi makan burung
merpati di belakang bangunan sarang burung walet milik Karmila. Polres Barito
Utara berhasil mengungkap tersangka dalam waktu 1×24 jam. Tersangka adalah
Bidan NTL yang melahirkan bayi seorang diri pada Jumat, 22 Mei 2020 sekitar
pukul 21.00 WIB. 

MUARA TEWEH- Kasus tewasnya bayi yang baru
dilahirkan bidan NTL (24) honorer di Puskesmas Pembantu Desa Bintang Ninggi I
menyedot perhatian masyarakat. Keluarga tersangka NTL terpukul dengan kejadian
itu. Ayah NTL, Kornelis menguatkan diri dengan meminta maaf kepada warga Desa
Bintang Ninggi I dan Desa Bintang Ninggi II, Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten
Barito Utara. 

“Dari hati yang paling dalam, kami meminta
maaf dengan setulus-tulusnya atas kejadian yang tidak disangka ini. Khususnya,
kepada masyarakat Desa Bintang Ninggi I dan Desa Bintang Ninggi II serta
umumnya masyarakat Barito Utara,” tutur Kornelis dengan nada sedih, Selasa
(26/5). 

Kejadian penemuan bayi yang telah meninggal
tersebut membuat heboh masyarakat di kabupaten yang berjuluk Bumi Iya Mulik
Bengkang Turan. Bidan NTL melahirkan di rumah Desa Bintang Ninggi II sendirian
tanpa diketahui orang tuanya. Lalu bayi yang dilahirkan dibuang dalam plastik
hitam tidak jauh dari rumah. 

Baca Juga :  Belasan Sopir Dipaksa Kencing

Kornelis menyampaikan, Tuhan berkehendak
lain, sehingga memberikan ujian bagi keluarganya.

Kendati menyimpan beban kepedihan, Kornelis
masih bisa tegar. Lain hal dengan istrinya BA, ibu NTL tidak kuasa menahan
kesedihan sehingga seringkali pingsan. Saat ini, pihak keluarga berdatangan memberikan
support kepada orang tua NTL agar tabah dan kuat atas peristiwa itu. 

“Kami minta diberikan semangat supaya bisa
lebih kuat melewati kejadian ini. Biarlah proses hukum berjalan. Kami serahkan
kepada pihak kepolisian dan berharap diberikan keringanan untuk anak
kami,” ucap Kornelis didampingi koleganya Kepala Desa Bintang Ninggi I,
Efri Budi.

Efri Budi menambahkan, dirinya atas nama
keluarga dan Kepala Desa Bintang Ninggi I juga meminta maaf atas kejadian
diluar pemikiran keluarga mereka. Karena sehari-hari Bidan NTL merupakan sosok
yang baik, cenderung penurut dan tidak pernah membuat masalah. 

Selain memiliki sikap yang baik dan santun,
Bidan NTL juga aktif mengabdi di Pustu Bintang Ninggi I sekitar 3,5 tahun.
Bidan NTL pun aktif dalam berbagai organisasi dan kegiatan. Termasuk Posko
Covid-19, petugas TPS dan kegiatan di desa. 

Baca Juga :  Nongkrong Sambil Minum Miras Saat PSBB, Sejumlah Pemuda di Kapuas Dih

“Saya menganggap NTL seperti anak sendiri.
Saya yakin yang bersangkutan panik sehingga lepas kontrol,” cetus Efri Budi
seraya berharap media dan masyarakat membantu pihak keluarga yang sudah
tertekan atas kejadian yang menimpa Bidan NTL.

Seperti diberitakan sebelumnya, 
penemuan mayat bayi di RT 05 Desa Bintang Ninggi II, Kecamatan Teweh Selatan,
Barito Utara membuat geger pada Minggu (24/5) sekitar pukul 17.10 WIB.

Bayi berjenis kelamin
laki-laki itu pertama kali ditermukan Rukmiati, ketika mau memberi makan burung
merpati di belakang bangunan sarang burung walet milik Karmila. Polres Barito
Utara berhasil mengungkap tersangka dalam waktu 1×24 jam. Tersangka adalah
Bidan NTL yang melahirkan bayi seorang diri pada Jumat, 22 Mei 2020 sekitar
pukul 21.00 WIB. 

Terpopuler

Artikel Terbaru