Site icon Prokalteng

Nekat Kacak Nenen karena Terpengaruh Alkohol

Tersangka EAS (24) saat diinterograsi oleh Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Budi Santosa, di Unit Jatanras Satreskrim Mapolresta Palangka Raya, Jalan Tjilik Riwut Km. 3,5, Kota Palangka Raya, Senin siang (27/3). (FOTO : IST)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Palangka Raya, menggelar jumpa pers terhadap penanganan kasus begal payudara yang terjadi pada wilayah hukumnya di Unit Jatanras Satreskrim Mapolresta Palangka Raya, Jalan Tjilik Riwut Km. 3,5, Kota Palangka Raya, Senin (27/3) siang.

Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol. Budi Santosa menjelaskan tersangka EAS (24) mengaku nekat melakukan aksi tak senonoh itu dikarenakan pengaruh dari minuman keras (miras) yang dikonsumsi sebelum terjadinya kasus tersebut.

“Berdasarkan pengakuan EAS, dirinya melakukan hal itu secara spontan karena pengaruh alkohol dari minuman keras yang dikonsumsinya sebelum kejadian di salah satu rumah temannya, di kawasan Kelurahan Menteng Kota Palangka Raya,” katanya didampingi Wakapolresta Kabagops dan Kasatreskrim.

Ia menerangkan, kasus begal payudara ini terjadi di kawasan Jalan M.H. Thamrin Kota Palangka Raya pada tanggal 25 Maret 2023, yang dilakukan oleh tersangka berinisial EAS (24) terhadap korban yaitu seorang wanita berinisial TY.

Kapolresta mengungkapkan kejadian tersebut berawal saat korban melintas di kawasan Jalan M.H. Thamrin dengan mengendarai sepeda motor pada hari itu sekitar pukul 12.35 WIB.

“Kejadian berawal saat korban sedang berhenti di pinggir Jalan M.H. Thamrin, dengan posisi masih berada di atas sepeda motor dan menelepon temannya, kemudian tiba-tiba datang tersangka dengan berjalan kaki dari arah belakang dan langsung meremas payudara korban,” terangnya.

Korban yang terkejut atas perbuatan bejat tersangka langsung berteriak meminta tolong, yang tak lama kemudian warga setempat pun berhasil menangkap dan membawa EAS ke Pos Polisi Bundaran Besar untuk diamankan serta digiring ke Mapolresta Palangka Raya.

Akibat melakukan tindakan tersebut, EAS pun kini harus mendekam di ruang tahanan Mapolresta Palangka Raya untuk menjalani proses pemeriksaan dan penyidikan dari Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim).

“Tersangka akan dijerat dengan Pasal 289 Juncto 281 KUHP terkait Tindak Pidana Pelecehan Seksual, dengan ancaman hukuman pidana paling lama 9 tahun penjara,” tegasnya.

Exit mobile version