27.3 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

Waspada! Jelang Lebaran, Kasus Pencurian Berpotensi Meningkat

SAMPIT – Beberapa waktu lalu, Resmob Polres Kotim dan Polsek
Mentawa Baru Ketapang menangkap tersangka spesialis pencuri di rumah kosong. Para
pelaku tindak kejahatan itu sering beraksi ketika warga lengah.

Mendekati hari raya Idulfitri
1440 H, warga diminta untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya
saat bepergian hendaknya rumah ataupun pagar jangan lupa dikunci. Apalagi saat
kaum muslim melaksanakan tarawih sebaiknya memperhatikan kondisi rumah sebelum
ditinggal pergi. Pastikan pintu jendela dan pagar rumah dalam kondisi terkunci.

Kapolres Kotim Mohammad Rommel
melalui Kapolsek Mentawa Baru Ketapang AKP I Kadek Dwi Yoga Sihimantra
menjelaskan, saat ini aksi pencurian rentan terjadi. Hal ini disebabkan karena
kurang ketelitian dari warga, khususnya bagi pemilik rumah yang tidak mengunci
rumah saat bepergian.

Baca Juga :  Kelola Lahan Perkebunan Tanpa Izin, Punding Dituntut 18 Bulan

“Pencurian di rumah kosong
beberapa waktu lalu memang menjadi pembelajaran masyarakat. Untuk itu, pihak
kepolisian tidak henti-hentinya mengingatkan agar warga berhati-hati dan mengecek
seluruh pintu atau pun jendela yang ada di rumah masing-masing,” kata Kadek Dwi,
Jumat (24/5).

Selain itu, jangan menaruh barang
berharga dalam jok motor, di dalam mobil, di rumah ataupun barak. “Kita tidak
mengetahui aksi yang dilakukan pencuri. Kita teledor saja sedikit maka aksi
tersebut akan dilakukan pencuri,” tegasnya.

Kapolsek juga minta kepada
penghuni kos atau pun barak yang ada di Kota Sampit agar membantu aparat mendata
penghuni kos atau pun barak tersebut. “Jika perlu KTP atau identitas yang lain
difoto. Artinya, identitas penghuni kos/barak harus didapatkan sebelum mereka tinggal
di tempat tersebut. Ini bertujuan untuk menghindari aksi yang tidak kita
inginkan nantinya,” ungkapnya.

Baca Juga :  MOTIFNYA CEMBURU ! HABIS BUNUH ISTRI, SUAMI MINUM RACUN

Kadek Dwi menyarankan, agar
pemiliki rumah, kos, barak, toko, ATM yang ada di Sampit bisa memasang CCTV.
“Paling tidak kita mengantisipasi jika kemungkinan terjadi. Sehingga kepolisian
sangat terbantu dengan alat tersebut nantinya. Kepada pedagang, agar lebih
berhati-hati terhadap modus hipnotis dan juga mengecek alat transaksi yakni
uang dalam melakukan jual beli kepada pembeli. Sebab penyebaran uang palsu kemungkinan
akan terjadi dalam suasana Ramadan dan mendekati lebaran ini,” pungkasnya.  (rif/ens/ctk/nto)

SAMPIT – Beberapa waktu lalu, Resmob Polres Kotim dan Polsek
Mentawa Baru Ketapang menangkap tersangka spesialis pencuri di rumah kosong. Para
pelaku tindak kejahatan itu sering beraksi ketika warga lengah.

Mendekati hari raya Idulfitri
1440 H, warga diminta untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya
saat bepergian hendaknya rumah ataupun pagar jangan lupa dikunci. Apalagi saat
kaum muslim melaksanakan tarawih sebaiknya memperhatikan kondisi rumah sebelum
ditinggal pergi. Pastikan pintu jendela dan pagar rumah dalam kondisi terkunci.

Kapolres Kotim Mohammad Rommel
melalui Kapolsek Mentawa Baru Ketapang AKP I Kadek Dwi Yoga Sihimantra
menjelaskan, saat ini aksi pencurian rentan terjadi. Hal ini disebabkan karena
kurang ketelitian dari warga, khususnya bagi pemilik rumah yang tidak mengunci
rumah saat bepergian.

Baca Juga :  Kelola Lahan Perkebunan Tanpa Izin, Punding Dituntut 18 Bulan

“Pencurian di rumah kosong
beberapa waktu lalu memang menjadi pembelajaran masyarakat. Untuk itu, pihak
kepolisian tidak henti-hentinya mengingatkan agar warga berhati-hati dan mengecek
seluruh pintu atau pun jendela yang ada di rumah masing-masing,” kata Kadek Dwi,
Jumat (24/5).

Selain itu, jangan menaruh barang
berharga dalam jok motor, di dalam mobil, di rumah ataupun barak. “Kita tidak
mengetahui aksi yang dilakukan pencuri. Kita teledor saja sedikit maka aksi
tersebut akan dilakukan pencuri,” tegasnya.

Kapolsek juga minta kepada
penghuni kos atau pun barak yang ada di Kota Sampit agar membantu aparat mendata
penghuni kos atau pun barak tersebut. “Jika perlu KTP atau identitas yang lain
difoto. Artinya, identitas penghuni kos/barak harus didapatkan sebelum mereka tinggal
di tempat tersebut. Ini bertujuan untuk menghindari aksi yang tidak kita
inginkan nantinya,” ungkapnya.

Baca Juga :  MOTIFNYA CEMBURU ! HABIS BUNUH ISTRI, SUAMI MINUM RACUN

Kadek Dwi menyarankan, agar
pemiliki rumah, kos, barak, toko, ATM yang ada di Sampit bisa memasang CCTV.
“Paling tidak kita mengantisipasi jika kemungkinan terjadi. Sehingga kepolisian
sangat terbantu dengan alat tersebut nantinya. Kepada pedagang, agar lebih
berhati-hati terhadap modus hipnotis dan juga mengecek alat transaksi yakni
uang dalam melakukan jual beli kepada pembeli. Sebab penyebaran uang palsu kemungkinan
akan terjadi dalam suasana Ramadan dan mendekati lebaran ini,” pungkasnya.  (rif/ens/ctk/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru