26.3 C
Jakarta
Friday, March 29, 2024

Sejumlah Aktivis Laporkan Dugaan Penyimpangan Bansos Covid-19 di Kotim

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Beberapa aktivis di Kabupaten
Kotawaringin Timur (Kotim), ramai-ramai laporkan dugaan penyimpangan bantuan
sosial Covid-19 untuk kepentingan Pemilihan Bupati (Pilbup). Laporan itu
disampaikan para aktivis ke Kejaksaan Negeri Kotim. 

“Beberapa Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) telah melakukan investigasi dan juga berdasarkan keterangan
saksi-saksi yang ada, dugaan penyimpangan ini terjadi di Kelurahan Baamang
Hulu, Kecamatan Baamang, dan di Desa Penyaguan, Kecamatan Pulau Hanaut. Tim
telah menemukan adanya penyaluran Dana Bantuan Sosial Tunai yang terdampak
wabah Covid – 19 yang tidak prosedur dan diduga menyalahi ketentuan yang
berlaku,”  kata perwakilan aktivis Zulkifli, kemarin.

Dia mengatakan, dugaan kesalahan
itu seperti pembagian dan penyaluran ke masyarakat yang berhak menerima bukan
oleh perangkat pemerintah kelurahan maupun perangkat RT/RW. “Berdasarkan
keterangan saksi-saksi di Kelurahan Baamang Hulu yang membagikan dana tersebut berinisial
M, dia bukan perangkat RT atau Kelurahan,” tukasnya

Baca Juga :  Duh! Remaja Berbadan Besar Ini Nangis Setelah Tertangkap Balapan Liar

Diduga ada memalsukan tanda
tangan warga penerima Dana Bantuan Sosial Tunai. Itu berdasarkan bukti dan
keterangan saksi di Kelurahan Baamang Hulu. “Oknum M yang membagikan dana
bansos tersebut diserahkan kepada orang yang tidak berhak menerima atau
mengurus,” tegasnya.

Berdasarkan hasil investigasi,
dana yang dibagikan dengan angka bervariasi antara Rp 150 ribu hingga Rp 300
ribu di wilayah Kelurahan Baamang Hulu. Padahal bantuan itu harusnya diberikan
masing-masing sebesar Rp 300 ribu. “Dan juga diduga ada keterlibatan oknum
pejabat negara yang turut serta dalam memalsukan pencairan dana  bansos
tersebut,” tukasnya.

Dia berharap, pihak Kejari Kotim
bisa segera menindaklanjuti laporan tersebut. Sebab, kuat dugaan kejadian ini
tidak hanya terjadi di 2 lokasi. “Adapun terlapor dalam kasus ini seorang
warga bernisial M ini, dan kami yakin ada dugaan keterlibatan perangkat
pemerintah setempat,” ucapnya.

Baca Juga :  Pelajar SD Diperkosa Ayah Tiri

Laporan aktivis Kotim tersebut
diterima oleh salah satu staf di Kejari Kotim, M. Siroj. “Kami terima
laporanya pak ya dan akan kami sampaikan kepada pimpinan,” tandasnya.

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Beberapa aktivis di Kabupaten
Kotawaringin Timur (Kotim), ramai-ramai laporkan dugaan penyimpangan bantuan
sosial Covid-19 untuk kepentingan Pemilihan Bupati (Pilbup). Laporan itu
disampaikan para aktivis ke Kejaksaan Negeri Kotim. 

“Beberapa Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) telah melakukan investigasi dan juga berdasarkan keterangan
saksi-saksi yang ada, dugaan penyimpangan ini terjadi di Kelurahan Baamang
Hulu, Kecamatan Baamang, dan di Desa Penyaguan, Kecamatan Pulau Hanaut. Tim
telah menemukan adanya penyaluran Dana Bantuan Sosial Tunai yang terdampak
wabah Covid – 19 yang tidak prosedur dan diduga menyalahi ketentuan yang
berlaku,”  kata perwakilan aktivis Zulkifli, kemarin.

Dia mengatakan, dugaan kesalahan
itu seperti pembagian dan penyaluran ke masyarakat yang berhak menerima bukan
oleh perangkat pemerintah kelurahan maupun perangkat RT/RW. “Berdasarkan
keterangan saksi-saksi di Kelurahan Baamang Hulu yang membagikan dana tersebut berinisial
M, dia bukan perangkat RT atau Kelurahan,” tukasnya

Baca Juga :  Duh! Remaja Berbadan Besar Ini Nangis Setelah Tertangkap Balapan Liar

Diduga ada memalsukan tanda
tangan warga penerima Dana Bantuan Sosial Tunai. Itu berdasarkan bukti dan
keterangan saksi di Kelurahan Baamang Hulu. “Oknum M yang membagikan dana
bansos tersebut diserahkan kepada orang yang tidak berhak menerima atau
mengurus,” tegasnya.

Berdasarkan hasil investigasi,
dana yang dibagikan dengan angka bervariasi antara Rp 150 ribu hingga Rp 300
ribu di wilayah Kelurahan Baamang Hulu. Padahal bantuan itu harusnya diberikan
masing-masing sebesar Rp 300 ribu. “Dan juga diduga ada keterlibatan oknum
pejabat negara yang turut serta dalam memalsukan pencairan dana  bansos
tersebut,” tukasnya.

Dia berharap, pihak Kejari Kotim
bisa segera menindaklanjuti laporan tersebut. Sebab, kuat dugaan kejadian ini
tidak hanya terjadi di 2 lokasi. “Adapun terlapor dalam kasus ini seorang
warga bernisial M ini, dan kami yakin ada dugaan keterlibatan perangkat
pemerintah setempat,” ucapnya.

Baca Juga :  Pelajar SD Diperkosa Ayah Tiri

Laporan aktivis Kotim tersebut
diterima oleh salah satu staf di Kejari Kotim, M. Siroj. “Kami terima
laporanya pak ya dan akan kami sampaikan kepada pimpinan,” tandasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru