26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Peringatan! Sementara Warga Dilarang Mandi di Sungai Cempaga, Tujuh Pa

SAMPIT – Kematian Juel, batita
berusia 1,9 tahun asal Desa Lubuk Bunter, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotim
masih menyisakan duka. Masih menjadi buah bibir oleh masyarakat setempat.
Pasalnya, mayat korban saat ditemukan tidak utuh lagi yang mana tangan sebelah
kiri terputus. Kuat dugaan, kematian korban dimangsa oleh buaya ganas yang ada
di Sungai Cempaga.

Agar tidak ada lagi korban
selanjutnya, keluarga korban berencana memanggil tujuh orang pawang.

“Rencana akan kami datangkan
tujuh orang pawang berasal dari Desa Parit. Pawang itu nantinya akan memanggil
buaya yang diduga memangsa keponakan kami,” tutur Uji, paman dari korban,
Senin (23/9).

Saat ini, kata Uji, pihak
keluarga masih mengumpulkan dana untuk mendatangkan pawang tersebut.
“Dalam waktu dekat ritual pemanggilan buaya yang diduga memangsa keponakan
kami akan dilakukan,” tambahnya.

Baca Juga :  Ratusan Paket Sabu Dilarutkan dengan Deterjen

Apabila ritual nanti jadi dilakukan,
maka warga Desa Luwuk Bunter, dan desa tetangga yakni Desa Sei Paring
dilarang untuk melakukan aktivitas di Sungai Cempaga.

“Katanya kami diminta tidak
melakukan aktivitas di sungai karena dalam waktu dekat pawang akan memanggil
buaya,” ujar Sia, warga yang tinggal Desa Sei Paring.

Dugaan masyarakat, bahwa batita
diterkam buaya cukup beralasan, pasalnya Sungai Cempaga khususnya di Desa Lubuk
Bunter dan Desa Sei Paring, buaya kerap muncul ke permukaan.

“Informasi yang saya dapat
batita itu memiliki firasat (ciri, Red) di wajahnya diterkam buaya,” kata
Usuf warga sekitar.

Sementara itu, Plt Camat Cempaga,
Dedi Purwanto mengingatkan warga agar berhati-hati saat melakukan aktivitas di pinggir
sungai. “Kejadian meninggalnya batita di Desa Luwuk Bunter harus jadi peringatan. Kalau
melihat dari luka di badan korban kuat dugaan digigit buaya,” tandasnya.

Baca Juga :  Diduga Edarkan Sabu, Pemuda Ini Dibekuk Polisi

Diberitakan sebelumnya, jasad batita
itu tiba-tiba hilang saat ibunya berada di dalam kamar kecil. Ditemukan Rabu (18/9).
Pada saat ditemukan, tangan korban sebelah kiri putus, terdapat luka robek di
bagian paha kiri. (sli/ram/ctk/nto)

SAMPIT – Kematian Juel, batita
berusia 1,9 tahun asal Desa Lubuk Bunter, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotim
masih menyisakan duka. Masih menjadi buah bibir oleh masyarakat setempat.
Pasalnya, mayat korban saat ditemukan tidak utuh lagi yang mana tangan sebelah
kiri terputus. Kuat dugaan, kematian korban dimangsa oleh buaya ganas yang ada
di Sungai Cempaga.

Agar tidak ada lagi korban
selanjutnya, keluarga korban berencana memanggil tujuh orang pawang.

“Rencana akan kami datangkan
tujuh orang pawang berasal dari Desa Parit. Pawang itu nantinya akan memanggil
buaya yang diduga memangsa keponakan kami,” tutur Uji, paman dari korban,
Senin (23/9).

Saat ini, kata Uji, pihak
keluarga masih mengumpulkan dana untuk mendatangkan pawang tersebut.
“Dalam waktu dekat ritual pemanggilan buaya yang diduga memangsa keponakan
kami akan dilakukan,” tambahnya.

Baca Juga :  Ratusan Paket Sabu Dilarutkan dengan Deterjen

Apabila ritual nanti jadi dilakukan,
maka warga Desa Luwuk Bunter, dan desa tetangga yakni Desa Sei Paring
dilarang untuk melakukan aktivitas di Sungai Cempaga.

“Katanya kami diminta tidak
melakukan aktivitas di sungai karena dalam waktu dekat pawang akan memanggil
buaya,” ujar Sia, warga yang tinggal Desa Sei Paring.

Dugaan masyarakat, bahwa batita
diterkam buaya cukup beralasan, pasalnya Sungai Cempaga khususnya di Desa Lubuk
Bunter dan Desa Sei Paring, buaya kerap muncul ke permukaan.

“Informasi yang saya dapat
batita itu memiliki firasat (ciri, Red) di wajahnya diterkam buaya,” kata
Usuf warga sekitar.

Sementara itu, Plt Camat Cempaga,
Dedi Purwanto mengingatkan warga agar berhati-hati saat melakukan aktivitas di pinggir
sungai. “Kejadian meninggalnya batita di Desa Luwuk Bunter harus jadi peringatan. Kalau
melihat dari luka di badan korban kuat dugaan digigit buaya,” tandasnya.

Baca Juga :  Diduga Edarkan Sabu, Pemuda Ini Dibekuk Polisi

Diberitakan sebelumnya, jasad batita
itu tiba-tiba hilang saat ibunya berada di dalam kamar kecil. Ditemukan Rabu (18/9).
Pada saat ditemukan, tangan korban sebelah kiri putus, terdapat luka robek di
bagian paha kiri. (sli/ram/ctk/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru