PANGKALAN
BUN, PROKALTENG.CO – Perseteruan
permasalahan aset desa yang diduga dikuasai mantan Kepala Desa Sungai Dau
berinisial AN masih saja bergulir. Warga yang selama ini merasa
diperlakukan kurang mengenakan mulai geram. Pasalnya sampai saat ini beberapa
aset desa masih dikuasai oleh sang mantan.
Beberapa warga maupun
perangkat desa juga sudah berulang kali melakukan pendekatan secara
kekeluargaan tetapi tidak kunjung membuahkan hasil dan ada titik temu.
Kepala Desa Sungai Dau,
Santo, menegaskan, pihaknya sudah berupaya meminta sang mantan agar bisa memberikan
klarifikasi terhadap masalah aset desa. Sehingga tidak mengganggu kinerja para
aparat desa yang bekerja. Rupanya sampai detik ini tidak ada itikad baik
ataupun menyelesaikan permasalahannya.
“Warga sudah berupaya
menahan amarah agar aset-aset yang masih dikuasai bisa segera dikembalikan,â€
jelasnya.
Dia mengungkapkan, aset desa
yang dibawa AN, di antaranya satu sepeda motor milik kantor desa, sound system
senilai Rp12 juta. Selain itu komputer satu set, laptop, sofa serta
barang-barang milik PKK.
“Parahnya lagi tanah
desa yang sekarang di tempati bangunan kantor surat-suratnya tidak diketahui
keberadaanya. Semuanya dikuasai oleh yang bersangkutan dan kami tidak
mengetahui keberadaanya,”katanya.
Suatu hari pihaknya bersama
dengan aparat desa lainnya sempat memanggil dan meminta penjelasan berkaitan
dengan aset. Bukannya dibahas dengan baik-baik dan memberikan penjelasan, AN justru
mengamuk dan sempat melempar kaca kantor desa. Akibatnya menjadi pecah dan
porak poranda.
Beberapa warga juga sempat
kesal dan ingin meminta pertanggungjawaban. Namun dapat dicegah demi kondusif
Desa supaya tidak terjadi hal-hal tidak diinginkan. “Kami masih menunggu
itikad baiknya berkaitan dengan masalah ini. Kami akan menunggu dan apabila
tidak diselesaikan akan dibawa ke ranah hukum,” ucap Kades Sungai Dau
Santo.