32.1 C
Jakarta
Sunday, April 27, 2025

Garap Istri Orang di Kebun, Madruna Nyaris Meregang Nyawa Diamuk Massa

MADRUNA nyaris meregang nyawa. Warga Dusun Bennu,
Desa Bullaan, Kecamatan Batuputih, Sumenep, Jawa Timur, diamuk massa.

Kemarahan massa terhadap Madruna itu terjadi karena pria berumur 40 tahun
itu tega menodai SW (inisial). Madruna memperkosa perempuan 24 tahun tersebut
di kebun milik warga desa setempat, Sabtu (7/9).

Aksi bejat pelaku membuat keluarga korban dan masyarakat geram. Pelaku pun
diamuk massa hingga terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Beruntung, nyawanya
masih tertolong.

Kejadian bermula saat Madruna menelepon SW sekitar pukul 18.30. Dia
mengajak SW bertemu di ladang milik warga di Dusun Bennu, Desa Bullaan.

Pelaku mengancam akan membunuh SW dan suaminya, MH (30) jika menolak ajakan
tersebut. Karena takut, SW kemudian menerima ajakan pelaku.

Saat hendak keluar rumah, SW sempat ditanya oleh suaminya, MH. SW kemudian
menceritakan ajakan dan ancaman Madruna.

SW kemudian berjalan ke arah barat menuju ladang yang berjarak sekitar satu
kilometer dari rumahnya.

Baca Juga :  Embat Setoran 14 Nasabah, Kolektor FIF Puruk Cahu Dibui

MH tentu tidak ingin membiarkan istrinya berjalan sendirian di malam hari.
Terlebih, akan menemui laki-laki yang mengancam akan membunuhnya dan istrinya.

Diam-diam MH membuntuti langkah istrinya tersebut. Sayangnya, dia
kehilangan jejak.

MH kemudian menghubungi kepala Dusun Manjingan beserta saudara iparnya
untuk membantu mencari SW. Namun, usahanya tak membuahkan hasil. SW tetap tidak
ditemukan.

MH bersama keluarga dan aparat desa setempat kemudian pergi ke rumah kepala
dusun.

Di tempat lain, setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit, SW sampai
lokasi yang di maksud Madruna.

Di lokasi tersebut, pelaku sudah menunggu kedatangan SW dengan membawa
celurit. SW kemudian diajak berjalan ke arah barat menuju ladang milik warga
lain yang berjarak sekitar 500 meter.

Sesampainya di lokasi yang dimaksud, SW dipeluk. Dia sempat melawan. Namun,
tubuhnya malah dijatuhkan ke tanah. Kemudian, Madruna melampiaskan nafsu
bejatnya. Usai dinodai, SW lari menuju rumahnya. Pengalaman pahit tersebut dia
ceritakan kepada MH.

Baca Juga :  Tegas! Kapolresta Palangka Raya: Perang Lawan Narkoba Prioritas Utama

Sekitar pukul 20.00, keluarga besar MH mendengar berita tersebut. Kemudian,
mencari keberadaan Madruna.

Pelaku ditemukan berada di salah satu rumah warga. Madruna dibawa ke rumah
kepala Dusun Manjingan untuk klarifikasi.

Saat ditanya soal kebenaran cerita SW, Madruna mengelak. Malah pelaku
berusaha melarikan diri.

Tindakan tak bertanggung jawab tersebut membuat warga banyak berdatangan.
Warga pun marah. Madruna diamuk massa.

Kasubbaghumas Polres Sumenep AKP Widiarti menjelaskan, tim Resmob dan
Polsek Batuputih kemudian mendatangi lokasi terjadinya amuk massa.

Petugas selanjutnya mengamankan Madruna dan menenangkan massa. Madruna
kemudian dibawa tim resmob ke RSUD Moh. Anwar Sumenep untuk dilakukan
perawatan. Sebab, Madruna mengalami luka robek di bagian kepala.

รขโ‚ฌล“Saat ini korban belum melaporkan kejadian pemerkosaan ke Polres Sumenep,รขโ‚ฌย
ungkap AKP Widiarti, seperti dilansir Radar Madura, Senin 9 September 2019. (mr/bad/han/bas/pojoksatu/kpc)

MADRUNA nyaris meregang nyawa. Warga Dusun Bennu,
Desa Bullaan, Kecamatan Batuputih, Sumenep, Jawa Timur, diamuk massa.

Kemarahan massa terhadap Madruna itu terjadi karena pria berumur 40 tahun
itu tega menodai SW (inisial). Madruna memperkosa perempuan 24 tahun tersebut
di kebun milik warga desa setempat, Sabtu (7/9).

Aksi bejat pelaku membuat keluarga korban dan masyarakat geram. Pelaku pun
diamuk massa hingga terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Beruntung, nyawanya
masih tertolong.

Kejadian bermula saat Madruna menelepon SW sekitar pukul 18.30. Dia
mengajak SW bertemu di ladang milik warga di Dusun Bennu, Desa Bullaan.

Pelaku mengancam akan membunuh SW dan suaminya, MH (30) jika menolak ajakan
tersebut. Karena takut, SW kemudian menerima ajakan pelaku.

Saat hendak keluar rumah, SW sempat ditanya oleh suaminya, MH. SW kemudian
menceritakan ajakan dan ancaman Madruna.

SW kemudian berjalan ke arah barat menuju ladang yang berjarak sekitar satu
kilometer dari rumahnya.

Baca Juga :  Embat Setoran 14 Nasabah, Kolektor FIF Puruk Cahu Dibui

MH tentu tidak ingin membiarkan istrinya berjalan sendirian di malam hari.
Terlebih, akan menemui laki-laki yang mengancam akan membunuhnya dan istrinya.

Diam-diam MH membuntuti langkah istrinya tersebut. Sayangnya, dia
kehilangan jejak.

MH kemudian menghubungi kepala Dusun Manjingan beserta saudara iparnya
untuk membantu mencari SW. Namun, usahanya tak membuahkan hasil. SW tetap tidak
ditemukan.

MH bersama keluarga dan aparat desa setempat kemudian pergi ke rumah kepala
dusun.

Di tempat lain, setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit, SW sampai
lokasi yang di maksud Madruna.

Di lokasi tersebut, pelaku sudah menunggu kedatangan SW dengan membawa
celurit. SW kemudian diajak berjalan ke arah barat menuju ladang milik warga
lain yang berjarak sekitar 500 meter.

Sesampainya di lokasi yang dimaksud, SW dipeluk. Dia sempat melawan. Namun,
tubuhnya malah dijatuhkan ke tanah. Kemudian, Madruna melampiaskan nafsu
bejatnya. Usai dinodai, SW lari menuju rumahnya. Pengalaman pahit tersebut dia
ceritakan kepada MH.

Baca Juga :  Tegas! Kapolresta Palangka Raya: Perang Lawan Narkoba Prioritas Utama

Sekitar pukul 20.00, keluarga besar MH mendengar berita tersebut. Kemudian,
mencari keberadaan Madruna.

Pelaku ditemukan berada di salah satu rumah warga. Madruna dibawa ke rumah
kepala Dusun Manjingan untuk klarifikasi.

Saat ditanya soal kebenaran cerita SW, Madruna mengelak. Malah pelaku
berusaha melarikan diri.

Tindakan tak bertanggung jawab tersebut membuat warga banyak berdatangan.
Warga pun marah. Madruna diamuk massa.

Kasubbaghumas Polres Sumenep AKP Widiarti menjelaskan, tim Resmob dan
Polsek Batuputih kemudian mendatangi lokasi terjadinya amuk massa.

Petugas selanjutnya mengamankan Madruna dan menenangkan massa. Madruna
kemudian dibawa tim resmob ke RSUD Moh. Anwar Sumenep untuk dilakukan
perawatan. Sebab, Madruna mengalami luka robek di bagian kepala.

รขโ‚ฌล“Saat ini korban belum melaporkan kejadian pemerkosaan ke Polres Sumenep,รขโ‚ฌย
ungkap AKP Widiarti, seperti dilansir Radar Madura, Senin 9 September 2019. (mr/bad/han/bas/pojoksatu/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru