30.9 C
Jakarta
Friday, September 13, 2024

Dislutkan Kalteng Kembangkan Ekonomi Biru di Pantai Sukamara

SUKAMARA, PROKALTENG.CO – Dalam upaya mengembangkan Blue Economy atau Ekonomi Biru, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kalteng melaksanakan Pelatihan dan Monitoring Evaluasi (Monev) kegiatan Penanaman Vegetasi Pantai. Acara ini digelar di Kawasan Shrimp Estate Berkah, Desa Sei Raja, Kecamatan Jelai, Kabupaten Sukamara, pada Minggu (25/8).

Kegiatan dimulai dengan arahan dan diskusi yang dipimpin oleh Kepala Bidang Kelautan dan Pesisir (KP) Dislutkan Provinsi Kalteng, Zur Rawdoh, di Kantor BLUD Shrimp Estate Berkah. Kegiatan ini ditujukan untuk masyarakat sekitar kawasan shrimp estate, masyarakat Desa Sei Raja, dan stakeholder di Kabupaten Sukamara.

Zur Rawdoh menjelaskan bahwa penanaman vegetasi pantai memiliki manfaat besar dalam mitigasi bencana. Mangrove dan vegetasi pantai berfungsi mencegah abrasi di perairan sekitar shrimp estate, meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir, serta menjaga kelestarian ekosistem laut di Kalteng.

Baca Juga :  Dispursip Kalteng dan BTNS Luncurkan Buku Sekolah Hutan Sebangau

“Penanaman vegetasi pantai di kawasan shrimp estate adalah wujud kepedulian terhadap lingkungan dan pentingnya partisipasi warga, terutama masyarakat sekitar, dalam menjaga dan melestarikan lingkungan,” kata Zur Rawdoh.

Tim Ahli dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB) University, yaitu Sulistiono, Agustinus Mangaratua Samosir, dan Amandhita Untang Rumondang, turut serta dalam kegiatan ini. Mereka memantau langsung proses penanaman vegetasi pantai, termasuk jenis mangrove Apiculata dan Mucronata serta vegetasi pantai seperti cemara pantai dan galam.

“Diharapkan warga dapat berperan aktif dalam menjaga kelangsungan hidup mangrove. Kami berharap keberadaan mangrove di Shrimp Estate dapat mencegah abrasi,” ujar Sulistiono.

Agustinus menambahkan solusi untuk menjaga kelestarian vegetasi pantai dengan mengganti mangrove yang mati dengan bibit baru melalui metode tambal sulam, agar fungsi mangrove sebagai pencegah abrasi tetap efektif.

Baca Juga :  Gubernur Kalteng Tolak Izin Tambang Baru

Kepala Dislutkan Provinsi Kalteng, H. Darliansjah, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Gubernur Kalteng, H. Sugianto Sabran, untuk mengembangkan Blue Economy.

“Kerja sama dengan Tim FPIK IPB University dalam pelatihan dan penanaman vegetasi pantai merupakan upaya untuk memanfaatkan sumber daya laut secara berkelanjutan, meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir, serta menjaga kesehatan ekosistem laut Kalimantan Tengah,” pungkas Darliansjah. (hfz)

SUKAMARA, PROKALTENG.CO – Dalam upaya mengembangkan Blue Economy atau Ekonomi Biru, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kalteng melaksanakan Pelatihan dan Monitoring Evaluasi (Monev) kegiatan Penanaman Vegetasi Pantai. Acara ini digelar di Kawasan Shrimp Estate Berkah, Desa Sei Raja, Kecamatan Jelai, Kabupaten Sukamara, pada Minggu (25/8).

Kegiatan dimulai dengan arahan dan diskusi yang dipimpin oleh Kepala Bidang Kelautan dan Pesisir (KP) Dislutkan Provinsi Kalteng, Zur Rawdoh, di Kantor BLUD Shrimp Estate Berkah. Kegiatan ini ditujukan untuk masyarakat sekitar kawasan shrimp estate, masyarakat Desa Sei Raja, dan stakeholder di Kabupaten Sukamara.

Zur Rawdoh menjelaskan bahwa penanaman vegetasi pantai memiliki manfaat besar dalam mitigasi bencana. Mangrove dan vegetasi pantai berfungsi mencegah abrasi di perairan sekitar shrimp estate, meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir, serta menjaga kelestarian ekosistem laut di Kalteng.

Baca Juga :  Dispursip Kalteng dan BTNS Luncurkan Buku Sekolah Hutan Sebangau

“Penanaman vegetasi pantai di kawasan shrimp estate adalah wujud kepedulian terhadap lingkungan dan pentingnya partisipasi warga, terutama masyarakat sekitar, dalam menjaga dan melestarikan lingkungan,” kata Zur Rawdoh.

Tim Ahli dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB) University, yaitu Sulistiono, Agustinus Mangaratua Samosir, dan Amandhita Untang Rumondang, turut serta dalam kegiatan ini. Mereka memantau langsung proses penanaman vegetasi pantai, termasuk jenis mangrove Apiculata dan Mucronata serta vegetasi pantai seperti cemara pantai dan galam.

“Diharapkan warga dapat berperan aktif dalam menjaga kelangsungan hidup mangrove. Kami berharap keberadaan mangrove di Shrimp Estate dapat mencegah abrasi,” ujar Sulistiono.

Agustinus menambahkan solusi untuk menjaga kelestarian vegetasi pantai dengan mengganti mangrove yang mati dengan bibit baru melalui metode tambal sulam, agar fungsi mangrove sebagai pencegah abrasi tetap efektif.

Baca Juga :  Gubernur Kalteng Tolak Izin Tambang Baru

Kepala Dislutkan Provinsi Kalteng, H. Darliansjah, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Gubernur Kalteng, H. Sugianto Sabran, untuk mengembangkan Blue Economy.

“Kerja sama dengan Tim FPIK IPB University dalam pelatihan dan penanaman vegetasi pantai merupakan upaya untuk memanfaatkan sumber daya laut secara berkelanjutan, meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir, serta menjaga kesehatan ekosistem laut Kalimantan Tengah,” pungkas Darliansjah. (hfz)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/