PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Dalam pembukaan sesi Paparan Praktisi Pertanian pada Jambore Tani 2024 yang berlangsung di GOR Indoor Serbaguna Palangka Raya, Rabu (23/10/2024), Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kalimantan Tengah, Hj. Sunarti, memberikan sejumlah arahan krusial terkait perkembangan sektor pertanian di wilayahnya.
Sunarti menyoroti bahwa meskipun luas baku sawah mengalami penurunan, produksi padi di Kalteng pada tahun 2024 diperkirakan meningkat. Ia merujuk pada informasi dari Direktorat Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan yang menyebutkan bahwa produksi padi tahun ini menunjukkan tren positif, meskipun luas baku sawah turun drastis.
Menurut SK Menteri ATR/BPN Nmr 446.1/SK-PG.03.03/V/2024, luas baku sawah Kalteng hanya mencapai 100.963 hektar, berkurang dari 136.486 hektar pada tahun 2019 akibat alih fungsi lahan.
“Sebanyak 35.523 hektar sawah kita telah beralih fungsi menjadi lahan non-sawah,” jelas Sunarti, menekankan bahwa konversi lahan ini menjadi tantangan serius dalam mempertahankan produktivitas pertanian.
Ia menambahkan bahwa penurunan luas baku sawah bukan hal baru, mengingat pada tahun 2018, total luas baku sawah Kalteng masih mencapai 219.000 hektar. Sunarti mengingatkan, penurunan ini berpotensi berdampak negatif pada ketahanan pangan daerah jika tidak diimbangi dengan inovasi dan peningkatan efisiensi produksi.
“Saya mengajak para penyuluh pertanian untuk terus memotivasi petani agar beradaptasi dengan situasi ini dan menjaga semangat serta produktivitas mereka,” tuturnya.
Lebih lanjut, Sunarti menggarisbawahi peran vital penyuluh dalam mendampingi para petani di tengah tantangan ini. “Penyuluh harus terus memberikan dorongan, solusi, dan inovasi agar produktivitas pertanian tetap optimal,” tambahnya.
Dalam sesi paparan tersebut, beberapa materi yang dibahas meliputi sosialisasi budidaya maggot sebagai solusi pengelolaan limbah organik dan pakan ternak yang efisien, pemanfaatan budidaya sorgum di lahan berpasir, serta penggunaan pestisida nabati sebagai alternatif pengendalian hama yang ramah lingkungan.
Di akhir arahannya, Hj. Sunarti mengimbau seluruh peserta Jambore Tani untuk mengikuti paparan tersebut dengan seksama, karena materi yang disampaikan menawarkan pengetahuan, inovasi, dan peluang ekonomi di Kalimantan Tengah. (mmckalteng)