25.2 C
Jakarta
Friday, March 29, 2024

Kikis Stigma Negatif Pasien Covid, Plt Gubernur Minta Ada Pendampingan

PALANGKA
RAYA, KALTENGPOS.CO

– Adanya stigma negatif terhadap pasien corona virus atau covid-19, menjadi
perhatian Plt Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Habib Ismail bin Yahya.
Sebab itu, dia meminta harus ada pendampingan sosial dengan memberikan
penguatan di kalangan masyarakat untuk mengikis stigma negatif tersebut.

“Pendampingan sosial ini perlu dilakukan
agar mengikis stigma negatif yang muncul di tengah masyarakat terhadap pasien
covid-19. Pendampingan sosial yang dilakukan bisa dengan capacity building
secara berjenjang dari level terendah, yakni RT, RW, hingga
kelurahan/desa,” kata Plt Gubernur Kalteng Habib Ismail bin Yahya.

Selaku Ketua Satgas Covid-19 Kalteng Habib
Ismail mengatakan, pendampingan tersebut dapat dilakukan dengan memberikan
pelatihan dan bimbingan teknis seputar penanganan Covid-19. 

Baca Juga :  Klaster Keluarga Meningkat, Ini 10 Langkah Isolasi Mandiri Jika Positi

Sangat penting bagi masyarakat untuk
melibatkan diri dalam menangani masalah Covid-19 ini. 

“Keterlibatan orang lokal atau tetangga
terdekat, jauh lebih baik dalam meningkatkan kesembuhan dan menekan angka
penyebaran Covid-19,” ucapnya.

Menurutnya, stigma
negatif selalu muncul kepada pasien yang terkena penyakit mewabah. Hal itu
seperti yang disampaikan oleh Tim Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan
Covid-19 Urip Purwono. Urif mengatakan, “Stigma selalu muncul manakala ada
pandemi seperti Ebola dan Covid-19. Stigma adalah pandangan negatif yang sering
tidak mendasar terhadap kelompok atau seseorang yang dianggap berbeda dan lebih
rendah. Stigma orang terkonfirmasi Covid-19 dianggap lebih berbahaya walaupun
sudah sembuh yang membuat mereka dijauhi,” pungkas Habib Ismail. 

Baca Juga :  Kalteng Bakal Bangun Kawasan Tambak Udang

PALANGKA
RAYA, KALTENGPOS.CO

– Adanya stigma negatif terhadap pasien corona virus atau covid-19, menjadi
perhatian Plt Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Habib Ismail bin Yahya.
Sebab itu, dia meminta harus ada pendampingan sosial dengan memberikan
penguatan di kalangan masyarakat untuk mengikis stigma negatif tersebut.

“Pendampingan sosial ini perlu dilakukan
agar mengikis stigma negatif yang muncul di tengah masyarakat terhadap pasien
covid-19. Pendampingan sosial yang dilakukan bisa dengan capacity building
secara berjenjang dari level terendah, yakni RT, RW, hingga
kelurahan/desa,” kata Plt Gubernur Kalteng Habib Ismail bin Yahya.

Selaku Ketua Satgas Covid-19 Kalteng Habib
Ismail mengatakan, pendampingan tersebut dapat dilakukan dengan memberikan
pelatihan dan bimbingan teknis seputar penanganan Covid-19. 

Baca Juga :  Klaster Keluarga Meningkat, Ini 10 Langkah Isolasi Mandiri Jika Positi

Sangat penting bagi masyarakat untuk
melibatkan diri dalam menangani masalah Covid-19 ini. 

“Keterlibatan orang lokal atau tetangga
terdekat, jauh lebih baik dalam meningkatkan kesembuhan dan menekan angka
penyebaran Covid-19,” ucapnya.

Menurutnya, stigma
negatif selalu muncul kepada pasien yang terkena penyakit mewabah. Hal itu
seperti yang disampaikan oleh Tim Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan
Covid-19 Urip Purwono. Urif mengatakan, “Stigma selalu muncul manakala ada
pandemi seperti Ebola dan Covid-19. Stigma adalah pandangan negatif yang sering
tidak mendasar terhadap kelompok atau seseorang yang dianggap berbeda dan lebih
rendah. Stigma orang terkonfirmasi Covid-19 dianggap lebih berbahaya walaupun
sudah sembuh yang membuat mereka dijauhi,” pungkas Habib Ismail. 

Baca Juga :  Kalteng Bakal Bangun Kawasan Tambak Udang

Terpopuler

Artikel Terbaru