33 C
Jakarta
Tuesday, October 15, 2024

Program DASHAT Bukan Sekadar Slogan

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Sebagai salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan BKKBN dalam upaya penurunan kasus stunting adalah melakukan kombinasi intervensi spesifik dan sensitif berupa pemberian makanan yang berasal dari bahan pangan lokal dengan mekanisme pemberdayaan masyarakat dalam bentuk kegiatan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB).

Di Kalteng, telah dicanangkan program DASHAT di 290 Kampung KB. Sebagai bukti bahwa program DASHAT bukan sekadar slogan, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI I Gusti Ayu Bintang Puspayoga langsung meninjau Dapur Sehat Atasi Stunting, Hasil kerajinan dari UMKM Perempuan dan UMKM Perempuan Disabilitas, Posyandu balita, Layanan KB dan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Desa Bukit Liti, Kabupate Pulang Pisau. Usai melakukan Dekralasi Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) Bebas Stunting dan Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Provinsi  Kalteng Tahun 2022, Kamis (22/9).

Baca Juga :  Hadiri Rakor Evaluasi PPKM, Vaksinasi di Kalteng Terus Digenjot

Plt Kepala Perwakilan BKKBN Kalteng dr Muhammad Fitriyanto Leksono mengatakan bahwa pihaknya sudah bertekad untuk mengubah kampung keluarga berencana menjadi kampung keluarga berkualitas (KB). Untuk mewujudkan kampung KB agar tidak hanya slogan, maka diperlukan langkah-langkah konkret yang dilakukan masyarakat untuk kemajuan kampungnya.

“Istilah Kampung Keluarga Berkualitas tidak hanya menjadi sebuah slogan saja, tapi betul-betul menjadi sebuah upaya yang di dalamnya terdapat aktivitas dan kegiatan nyata yang berdampak positif terhadap masyarakat,” uajr dr Fitri sapaan akrabnya.

Sementara itu, Sub Koordinator Analisis Dampak Kependudukan BKKBN Kalteng Masykur menambahkan bahwa kegiatan yang ada di Kampung KB untuk mencegah dan mengentaskan stunting berupa pemahaman kepada keluarga yang memiliki anak balita terkait pola pengasuhan dan pola makan yang sehat untuk mencegah stunting bagi bayi, serta perencanaan pernikahan dan penundaan melahirkan muda yang diberikan dalam kegiatan poktan-poktan maupun dalam forum pertemuan dengan masyarakat.

Baca Juga :  Pemprov Kalteng Fokus Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan

“Kegiatan DASHAT mencakup edukasi perbaikan gizi dan konsumsi pangan ibu hamil, ibu menyusui, serta balita. Dalam hal ini, masyarakat akan diberi sosialisasi terkait pangan lokal yang terjangkau, bercita rasa, dan bergizi baik,” ungkapnya.

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Sebagai salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan BKKBN dalam upaya penurunan kasus stunting adalah melakukan kombinasi intervensi spesifik dan sensitif berupa pemberian makanan yang berasal dari bahan pangan lokal dengan mekanisme pemberdayaan masyarakat dalam bentuk kegiatan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB).

Di Kalteng, telah dicanangkan program DASHAT di 290 Kampung KB. Sebagai bukti bahwa program DASHAT bukan sekadar slogan, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI I Gusti Ayu Bintang Puspayoga langsung meninjau Dapur Sehat Atasi Stunting, Hasil kerajinan dari UMKM Perempuan dan UMKM Perempuan Disabilitas, Posyandu balita, Layanan KB dan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Desa Bukit Liti, Kabupate Pulang Pisau. Usai melakukan Dekralasi Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) Bebas Stunting dan Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Provinsi  Kalteng Tahun 2022, Kamis (22/9).

Baca Juga :  Hadiri Rakor Evaluasi PPKM, Vaksinasi di Kalteng Terus Digenjot

Plt Kepala Perwakilan BKKBN Kalteng dr Muhammad Fitriyanto Leksono mengatakan bahwa pihaknya sudah bertekad untuk mengubah kampung keluarga berencana menjadi kampung keluarga berkualitas (KB). Untuk mewujudkan kampung KB agar tidak hanya slogan, maka diperlukan langkah-langkah konkret yang dilakukan masyarakat untuk kemajuan kampungnya.

“Istilah Kampung Keluarga Berkualitas tidak hanya menjadi sebuah slogan saja, tapi betul-betul menjadi sebuah upaya yang di dalamnya terdapat aktivitas dan kegiatan nyata yang berdampak positif terhadap masyarakat,” uajr dr Fitri sapaan akrabnya.

Sementara itu, Sub Koordinator Analisis Dampak Kependudukan BKKBN Kalteng Masykur menambahkan bahwa kegiatan yang ada di Kampung KB untuk mencegah dan mengentaskan stunting berupa pemahaman kepada keluarga yang memiliki anak balita terkait pola pengasuhan dan pola makan yang sehat untuk mencegah stunting bagi bayi, serta perencanaan pernikahan dan penundaan melahirkan muda yang diberikan dalam kegiatan poktan-poktan maupun dalam forum pertemuan dengan masyarakat.

Baca Juga :  Pemprov Kalteng Fokus Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan

“Kegiatan DASHAT mencakup edukasi perbaikan gizi dan konsumsi pangan ibu hamil, ibu menyusui, serta balita. Dalam hal ini, masyarakat akan diberi sosialisasi terkait pangan lokal yang terjangkau, bercita rasa, dan bergizi baik,” ungkapnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru