28.1 C
Jakarta
Thursday, September 19, 2024

Wagub Tanggapi Pemandangan Umum Fraksi Soal Rancangan Perubahan APBD Kalteng 2024

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tengah (Kalteng) Edy Pratowo menanggapi pemandangan umum fraksi dewan di ruangan rapat paripurn DPRD setempat, Senin (19/8).

Pemandangan umum fraksi dewan tersebut, menanggapi pidato pengantar gubernur tentang penyampaian nota keuangan  Rancangan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kalteng tahun anggaran 2024.

Rapat tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua I DPRD Kalteng Abdul Razak yang dihadiri oleh jajaran anggota dewan, forkopimda dan perangkat daerah.

Menanggapi saran masukan serta menjawab pertanyaan dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) , Golkar, dan Demokrat terkait kenaikan target pendapatan dari Rp 7,634 triliun menjadi Rp 9,221 triliun pada APBD perubahan tahun 2024.

Baca Juga :  Kembali Digelar, Persiapan Kejuaraan Dunia Balap Sepeda Gunung Capai 80 Persen

Edy menjelaskan, kenaikan target pendapatan bersumber dari Penambahan Dana Insentif Daerah (DID), Penambahan Dana SDA Minerba Royalty, Penambahan Dana DBH SDA Minerba Iuran Tetap dari TDF Iuran Tetap Tahun 2023 dan Penambahan dana DBH pajak dari TDF tahun 2023 Penambahan dari Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Sedangkan mengenai kenaikan belanja daerah dapat dijelaskan bahwa hal tersebut, untuk mengakomodir kekurangan mandatory spending fungsi pendidikan, pemerataan jaringan listrik ke daerah-daerah pelosok Kalimantan Tengah, serta untuk pengentasan kemiskinan,” ujarnya.

Menanggapi pemandangan umum yang disampaikan oleh Fraksi Partai Golongan Karya, Edy pun menjelaskan, untuk memastikan bahwa peningkatan belanja daerah mampu terserap secara efektif dapat melalui identifikasi kebutuhan prioritas, berupa kebutuhan infrastruktur, pelayanan publik, dan program- program strategis mendukungpembangunan daerah.

Baca Juga :  Gubernur Dorong Pengembangan Potensi Wisata di Kalteng

Dia menjelaskan, pencapaian indikator kinerja utama dampak dari peningkatan belanja, antara lain peningkatan pertumbuhan ekonomi, penurunan tingkat pengangguran, peningkatan indeks pembangunan manusia dan peningkatan kualitas lingkungan.

“Terkait strategi pemerintah antara lain dengan melakukan peningkatan akurasi dalam penyusunan proyeksi pendapatan dan belanja sehingga SiLPA yang terjadi tidak terlalu besar dan sebagian dari SiLPA dapat dialokasikan untuk membentuk dana cadangan fiskal,” imbuhnya.(hfz)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tengah (Kalteng) Edy Pratowo menanggapi pemandangan umum fraksi dewan di ruangan rapat paripurn DPRD setempat, Senin (19/8).

Pemandangan umum fraksi dewan tersebut, menanggapi pidato pengantar gubernur tentang penyampaian nota keuangan  Rancangan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kalteng tahun anggaran 2024.

Rapat tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua I DPRD Kalteng Abdul Razak yang dihadiri oleh jajaran anggota dewan, forkopimda dan perangkat daerah.

Menanggapi saran masukan serta menjawab pertanyaan dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) , Golkar, dan Demokrat terkait kenaikan target pendapatan dari Rp 7,634 triliun menjadi Rp 9,221 triliun pada APBD perubahan tahun 2024.

Baca Juga :  Kembali Digelar, Persiapan Kejuaraan Dunia Balap Sepeda Gunung Capai 80 Persen

Edy menjelaskan, kenaikan target pendapatan bersumber dari Penambahan Dana Insentif Daerah (DID), Penambahan Dana SDA Minerba Royalty, Penambahan Dana DBH SDA Minerba Iuran Tetap dari TDF Iuran Tetap Tahun 2023 dan Penambahan dana DBH pajak dari TDF tahun 2023 Penambahan dari Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Sedangkan mengenai kenaikan belanja daerah dapat dijelaskan bahwa hal tersebut, untuk mengakomodir kekurangan mandatory spending fungsi pendidikan, pemerataan jaringan listrik ke daerah-daerah pelosok Kalimantan Tengah, serta untuk pengentasan kemiskinan,” ujarnya.

Menanggapi pemandangan umum yang disampaikan oleh Fraksi Partai Golongan Karya, Edy pun menjelaskan, untuk memastikan bahwa peningkatan belanja daerah mampu terserap secara efektif dapat melalui identifikasi kebutuhan prioritas, berupa kebutuhan infrastruktur, pelayanan publik, dan program- program strategis mendukungpembangunan daerah.

Baca Juga :  Gubernur Dorong Pengembangan Potensi Wisata di Kalteng

Dia menjelaskan, pencapaian indikator kinerja utama dampak dari peningkatan belanja, antara lain peningkatan pertumbuhan ekonomi, penurunan tingkat pengangguran, peningkatan indeks pembangunan manusia dan peningkatan kualitas lingkungan.

“Terkait strategi pemerintah antara lain dengan melakukan peningkatan akurasi dalam penyusunan proyeksi pendapatan dan belanja sehingga SiLPA yang terjadi tidak terlalu besar dan sebagian dari SiLPA dapat dialokasikan untuk membentuk dana cadangan fiskal,” imbuhnya.(hfz)

Terpopuler

Artikel Terbaru