PALANGKA RAYA – Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran
mengimbau agar masyarakat Kalteng tidak ikut aksi demonstrasi sebelum atau
sesudah pelantikan presiden dan wakil presiden (wapres) RI pada 20 Oktober nanti.
Dia tidak ingin masyarakat bumi Tambun Bungai terlibat gerakan tersebut.
Hal tersebut juga telah tertulis
secara resmi dalam Surat Edaran (SE) Gubernur Kalteng Nomor
300/617/Was.Kesbang/2019 tentang Antisipasi dan Pemantauan Masyarakat.
“Pejabat pemerintahan di
lingkup Pemprov Kalteng dan kabupaten/kota se-Kalteng agar tidak meninggalkan
daerah atau tempat tugasnya masing-masing selama waktu tersebut termasuk perjalanan
dinas,” ungkapnya.
Kecuali, lanjutnya, dalam hal
sangat penting atau mendesak dengan izin pejabat pimpinan dalam lingkup
masing-masing. Selanjutnya agar diintensifikasi komunikasi dan selalu
berkoordinasi dengan Perangkat Daerah (PD) setempat dan segera melaporkan jika
diketahui ada hal-hal yang bersifat akan mengganggu ketentraman dan ketertiban
masyarakat.
“Dengan demikian hal-hal
tersebut dapat dicegah sedini mungkin,” jelasnya.
Orang nomor satu di Kalteng ini
menegaskan bahwa dalam membangun Kalteng perlu kenyamanan dan ketentraman.
Untuk itu, masyarakat Kalteng diharapkan agar tidak ikut demo untuk menjaga
ketentraman wilayah Kalteng.
“Saya berpesan agar
pelantikan presiden dan wapres ini dapat dihormati. Lantaran ditetapkannya Joko
Widodo sebagai presiden dan Maruf Amin sebagai wakil presiden dari hasil pilihan
rakyat,” bebernya kepada awak media, Kamis (17/10).
Justru, lanjut dia, dengan
pelantikan pemimpin negeri ini agar presiden dan wapres dapat membawa Indonesia
lebih maju dan bermartabat. “Apabila nantinya di Jakarta terjadi
demonstrasi dan ada yang mengatasnamakan warga Kalteng tetapi tidak terbukti
maka harus ditindak tegas,” pungkasnya. (abw/uni/ctk/nto)