GUBERNUR Kalteng H
Sugianto Sabran turun lapangan, meninjau keadaan lahan yang ada di Kabupaten
Kapuas dan Pulang Pisau. Pihaknya menyebutkan, dampak karhutla ini berakibat pada
segala sektor, baik pendidikan, kesehatan hingga perekonomian.
“Ekonomi lumpuh.
Sekolah diliburkan. Investor pasti ragu-ragu untuk berinvestasi di Kalteng,
ujung-ujungnya tidak ada investor di Kalteng ini,” katanya.
Diungkapkannya,
pihaknya merasakan langsung lumpuhnya perekonomian dengan tidak dapatnya
pesawat mendarat di Bandara Tjilik Riwut. Tentu, terganggunya penerbangan ini
akan berdampak pada perekonomian di Kalteng.
“Untuk itu,
melihat dampak dari karhutla ini perlu ditangani dengan langkah-langkah yang
pas,” katanya saat diwawancarai di tengah-tengah meninjau lokasi sumur bor
di Desa Mentaren, Kabupaten Pulang Pisau, Selasa (17/9).
Dijelaskannya, masih
terjadinya karhutla di Kalteng, padahal seluruh personel sudah dikerahkan,
pihaknya menyebut Kalteng masih kekurangan alat. “Dari segi peralatan kami
kurang,” jelasnya.
Untuk itu, lanjutnya,
pihaknya telah mengirimkan surat kepada presiden untuk penambahan alat
pemadaman karhutla ini. Pihaknya juga sudah bersurat kepada Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Kementerian Keuangan.
“Saat ini kan
kondisinya sudah darurat, kami juga meminta penambahan helikopter water bombing
(WB) sebanyak enam, saat ini sudah ada enam WB dan sudah datang satu WB,
sehingga masih ada lima WB lagi,” ucapnya kepada media.
Pihaknya menyayangkan
kejadian karhutla yang selalu terjadi setiap tahun, dengan puncak kemarau
kering dan karhutla dengan kabut asap luar biasa yakni empat tahun sekali.
Seharunya, area dengan lahan gambut jangan sampai terjadi titik api karena
gambut memiliki resiko kebakaran cukup tinggi.
“Untuk pemadaman
gambut ini lebih efektif apabila menggunakan pemadam darat, karena langsung
pada titik api,” ujar Sugianto.(abw/ram)