PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Komoditas kakao di Kalimantan Tengah (Kalteng) memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih jauh sebagai pendorong ekonomi daerah. Data dari Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI menunjukkan, pada 2021 luas perkebunan kakao di Kalteng mencapai 2.878 hektare dengan total produksi 1.557 ton.
Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Kalteng, Rizky Ramadhana Badjuri, optimistis kakao dapat menjadi salah satu komoditas andalan.
“Kakao memiliki keunggulan lingkungan karena tidak menimbulkan masalah signifikan ketika ditanam di kawasan perhutanan sosial. Ini menjadikannya alternatif yang ramah lingkungan dibandingkan komoditas lain,” kata Rizky.
Beberapa wilayah seperti Barito Utara, Barito Selatan, Barito Timur, dan Murung Raya telah menunjukkan keberhasilan dalam budidaya kakao. Menurut Rizky, permintaan kakao di pasar global terus meningkat, meskipun produksi dalam negeri masih menghadapi tantangan seperti akses teknologi dan infrastruktur yang terbatas.
Rizky menegaskan perlunya sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk memaksimalkan potensi kakao.
“Pendampingan teknis bagi petani, peningkatan akses pasar, dan pembangunan infrastruktur seperti fasilitas penyimpanan panen menjadi langkah prioritas,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi Kalteng di bawah arahan Gubernur H. Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur H. Edy Pratowo terus mendukung pengembangan kakao. Rizky optimistis, jika seluruh pihak berkomitmen, kakao dapat menjadi motor penggerak ekonomi baru di Kalteng.
“Kami akan terus mendukung pengembangan kakao untuk menciptakan peluang kerja lebih luas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (hfz)