29 C
Jakarta
Friday, May 9, 2025

Mendikdasmen Puji Kalteng Dahului Pusat dalam Digitalisasi Pendidikan

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu’ti, memuji langkah cepat Kalimantan Tengah (Kalteng) dalam mengembangkan sektor pendidikan.

Hal itu disampaikan saat menghadiri acara Pencanangan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dan Gebyar Pendidikan Unggul Muhammadiyah untuk Kalteng Lebih Berkah di Kampus 3 Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR), Jumat (9/5).

“Saya merasa sangat berbahagia bisa hadir di sini, terlebih mendengar langsung paparan Bapak Gubernur tentang program-program pendidikan. Apa yang dilakukan Kalteng tidak hanya sejalan dengan arahan Presiden dan kementerian kami, tapi bahkan sudah mendahului kami,” kata Abdul Mu’ti.

Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah ini mengungkapkan, Presiden RI Prabowo Subianto baru saja meluncurkan empat program cepat dalam bidang pendidikan: bantuan Rp300 ribu per bulan bagi guru honorer, beasiswa maksimal Rp3 juta per semester untuk guru belum S1/D4, revitalisasi sekolah dengan anggaran Rp16,9 triliun untuk lebih dari 11 ribu sekolah, dan program digitalisasi pendidikan melalui smartclass dan smartboard senilai Rp2 triliun.

Baca Juga :  BPSDM Kalteng Gandeng Sucofindo untuk Re-sertifikasi ISO 9001:2015

“Faktanya, Kalteng sudah memulai lebih dulu. Saya lihat sendiri pagi tadi di SMK Negeri 3 Palangka Raya yang telah punya kelas cerdas dan pembelajaran digital. Ini bukti konkret komitmen Pemprov,” ujarnya.

Mu’ti juga menyatakan kesiapan pemerintah pusat untuk mendukung pengembangan digitalisasi hingga ke jenjang SD.

“Kalau Pemprov sudah alokasikan untuk SMP, SMA, SMK, dan SKH, insyaallah SD nanti kami bantu. Tapi kalau semuanya bisa ditangani Pemprov, kami lebih bersyukur, karena bisa fokus bantu daerah lain yang lebih membutuhkan,” tambahnya.

Sementara itu, Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran menyampaikan Pemprov terus mendukung program digitalisasi pendidikan sebagai bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden dan Wakil Presiden.

“Pada 2024, sudah kami salurkan 1.198 unit TV canggih atau papan tulis interaktif ke SMA, SMK, dan SKH. Tahun 2025 akan kami tambah 3.141 unit lagi, plus 874 panel surya dan 321 unit Starlink agar bisa menjangkau sekolah-sekolah di pedalaman,” sebutnya.

Selain digitalisasi, Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng ini juga menyoroti pentingnya revitalisasi sekolah dan peningkatan kesejahteraan guru, terutama yang bertugas di daerah terpencil.

Baca Juga :  Gubernur : Bantuan untuk Korban Banjir Jangan Ada Dikorupsi

“Kami usulkan adanya kebijakan yang memperbolehkan daerah mengangkat guru honorer, karena kebutuhan guru di lapangan masih besar,” tambahnya.

Data menunjukkan jumlah guru SD di Kalteng mencapai 24.734 orang, guru SMP 10.060, SMA 5.050, SMK 3.060, dan SKH 387 orang.

Sementara itu, Rektor UMPR, Muhammad Yusuf, menyampaikan bahwa acara ini menjadi wadah bagi pelajar, guru, dan pegiat pendidikan dari seluruh Kalteng untuk menampilkan inovasi serta berdiskusi soal program pendidikan ke depan.

“FKIP UMPR mencatat ada semangat baru dan pemikiran segar yang lahir dari pertemuan ini. Kami juga menerima penugasan 3.000 dari 10.000 mahasiswa yang akan dibiayai Pemprov untuk jadi sarjana. Ini menunjukkan betapa besar dukungan pemerintah daerah untuk pendidikan,” tegasnya.

UMPR, tambah Yusuf, juga siap berdiskusi lebih lanjut terkait skema pembiayaan untuk program studi strategis, terutama di bidang kesehatan seperti kedokteran dan kedokteran gigi.(hfz)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu’ti, memuji langkah cepat Kalimantan Tengah (Kalteng) dalam mengembangkan sektor pendidikan.

Hal itu disampaikan saat menghadiri acara Pencanangan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dan Gebyar Pendidikan Unggul Muhammadiyah untuk Kalteng Lebih Berkah di Kampus 3 Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR), Jumat (9/5).

“Saya merasa sangat berbahagia bisa hadir di sini, terlebih mendengar langsung paparan Bapak Gubernur tentang program-program pendidikan. Apa yang dilakukan Kalteng tidak hanya sejalan dengan arahan Presiden dan kementerian kami, tapi bahkan sudah mendahului kami,” kata Abdul Mu’ti.

Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah ini mengungkapkan, Presiden RI Prabowo Subianto baru saja meluncurkan empat program cepat dalam bidang pendidikan: bantuan Rp300 ribu per bulan bagi guru honorer, beasiswa maksimal Rp3 juta per semester untuk guru belum S1/D4, revitalisasi sekolah dengan anggaran Rp16,9 triliun untuk lebih dari 11 ribu sekolah, dan program digitalisasi pendidikan melalui smartclass dan smartboard senilai Rp2 triliun.

Baca Juga :  BPSDM Kalteng Gandeng Sucofindo untuk Re-sertifikasi ISO 9001:2015

“Faktanya, Kalteng sudah memulai lebih dulu. Saya lihat sendiri pagi tadi di SMK Negeri 3 Palangka Raya yang telah punya kelas cerdas dan pembelajaran digital. Ini bukti konkret komitmen Pemprov,” ujarnya.

Mu’ti juga menyatakan kesiapan pemerintah pusat untuk mendukung pengembangan digitalisasi hingga ke jenjang SD.

“Kalau Pemprov sudah alokasikan untuk SMP, SMA, SMK, dan SKH, insyaallah SD nanti kami bantu. Tapi kalau semuanya bisa ditangani Pemprov, kami lebih bersyukur, karena bisa fokus bantu daerah lain yang lebih membutuhkan,” tambahnya.

Sementara itu, Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran menyampaikan Pemprov terus mendukung program digitalisasi pendidikan sebagai bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden dan Wakil Presiden.

“Pada 2024, sudah kami salurkan 1.198 unit TV canggih atau papan tulis interaktif ke SMA, SMK, dan SKH. Tahun 2025 akan kami tambah 3.141 unit lagi, plus 874 panel surya dan 321 unit Starlink agar bisa menjangkau sekolah-sekolah di pedalaman,” sebutnya.

Selain digitalisasi, Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng ini juga menyoroti pentingnya revitalisasi sekolah dan peningkatan kesejahteraan guru, terutama yang bertugas di daerah terpencil.

Baca Juga :  Gubernur : Bantuan untuk Korban Banjir Jangan Ada Dikorupsi

“Kami usulkan adanya kebijakan yang memperbolehkan daerah mengangkat guru honorer, karena kebutuhan guru di lapangan masih besar,” tambahnya.

Data menunjukkan jumlah guru SD di Kalteng mencapai 24.734 orang, guru SMP 10.060, SMA 5.050, SMK 3.060, dan SKH 387 orang.

Sementara itu, Rektor UMPR, Muhammad Yusuf, menyampaikan bahwa acara ini menjadi wadah bagi pelajar, guru, dan pegiat pendidikan dari seluruh Kalteng untuk menampilkan inovasi serta berdiskusi soal program pendidikan ke depan.

“FKIP UMPR mencatat ada semangat baru dan pemikiran segar yang lahir dari pertemuan ini. Kami juga menerima penugasan 3.000 dari 10.000 mahasiswa yang akan dibiayai Pemprov untuk jadi sarjana. Ini menunjukkan betapa besar dukungan pemerintah daerah untuk pendidikan,” tegasnya.

UMPR, tambah Yusuf, juga siap berdiskusi lebih lanjut terkait skema pembiayaan untuk program studi strategis, terutama di bidang kesehatan seperti kedokteran dan kedokteran gigi.(hfz)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/