27.1 C
Jakarta
Thursday, January 9, 2025

RSUD dr Doris Sylvanus Pindah ke Tangkiling, Proyek Dimulai 2026

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Sugianto Sabran, mengumumkan pembangunan rumah sakit baru di Jalan Tjilik Riwut Kilometer 26, Tangkiling, yang dijadwalkan dimulai pada 2026. Dilansir dari Kalteng Pos, Kamis (9/1), proyek ini bertujuan meningkatkan layanan kesehatan dan pemerataan fasilitas medis di wilayah Bumi Tambun Bungai.

“Pembangunan rumah sakit ini adalah langkah strategis dalam membangun sumber daya manusia. Kesehatan menjadi fondasi semua program, termasuk pendidikan gratis yang sudah berjalan. Dengan masyarakat sehat, kualitas belajar pun meningkat,” ungkap Gubernur di Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (7/1).

Rumah sakit baru ini diproyeksikan selesai pada pertengahan hingga akhir 2027. Proyek ini juga mencakup pelebaran jalan nasional menuju Tangkiling, guna mendukung aksesibilitas.

Baca Juga :  Dari Keluarga Berlatar Belakang Pemerintahan, Meniti Karir dari Pegawai Bank

“Jalan nasional akan diperlebar, dan RSUD dr Doris Sylvanus nantinya direlokasi ke lokasi baru ini,” tambahnya.

Rencana pembangunan rumah sakit baru memengaruhi operasional RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya. Kepala Dinas Kesehatan Kalteng sekaligus Pelaksana Tugas Direktur RSUD dr Doris Sylvanus, dr. Suyuti Syamsul, menyebut kemungkinan rumah sakit lama akan dialihfungsikan atau ditutup.

“Tidak memungkinkan mengoperasikan dua rumah sakit besar di satu kota karena beban operasionalnya tinggi. Rumah sakit pemerintah harus mengutamakan efisiensi,” jelas dr. Suyuti.

Menurut Suyuti, bangunan horizontal seperti RSUD dr Doris Sylvanus saat ini memerlukan biaya operasional yang besar. Ia menilai rumah sakit baru dengan model vertikal lebih efisien dalam hal penggunaan energi dan pengelolaan.

“Bangunan horizontal memerlukan banyak sumber daya karena setiap gedung terpisah. Sebaliknya, model vertikal lebih hemat energi dan efisien,” tambahnya.

Baca Juga :  Badan Publik Harus Terus Gelorakan Semangat Keterbukaan dan Akuntabilitas Informasi

Ia juga menggarisbawahi pentingnya teknologi modern untuk mendukung efisiensi, seperti penggunaan tabung pengisap otomatis untuk pengambilan darah, yang dapat mengurangi kebutuhan tenaga kerja manual.

Pembangunan rumah sakit baru ini dirancang untuk memenuhi standar layanan kesehatan modern, dengan fasilitas yang lebih hemat energi dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.

“Perencanaan matang sangat diperlukan agar pembangunan fisik dan operasional berjalan efisien. Teknologi menjadi kunci keberhasilan pelayanan optimal,” pungkasnya.

Diharapkan, keberadaan rumah sakit baru ini dapat memberikan akses kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat Kalteng sekaligus mendukung visi besar Gubernur Sugianto Sabran dalam meningkatkan kualitas hidup warga. (zia/ce/ala/kpg)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Sugianto Sabran, mengumumkan pembangunan rumah sakit baru di Jalan Tjilik Riwut Kilometer 26, Tangkiling, yang dijadwalkan dimulai pada 2026. Dilansir dari Kalteng Pos, Kamis (9/1), proyek ini bertujuan meningkatkan layanan kesehatan dan pemerataan fasilitas medis di wilayah Bumi Tambun Bungai.

“Pembangunan rumah sakit ini adalah langkah strategis dalam membangun sumber daya manusia. Kesehatan menjadi fondasi semua program, termasuk pendidikan gratis yang sudah berjalan. Dengan masyarakat sehat, kualitas belajar pun meningkat,” ungkap Gubernur di Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (7/1).

Rumah sakit baru ini diproyeksikan selesai pada pertengahan hingga akhir 2027. Proyek ini juga mencakup pelebaran jalan nasional menuju Tangkiling, guna mendukung aksesibilitas.

Baca Juga :  Dari Keluarga Berlatar Belakang Pemerintahan, Meniti Karir dari Pegawai Bank

“Jalan nasional akan diperlebar, dan RSUD dr Doris Sylvanus nantinya direlokasi ke lokasi baru ini,” tambahnya.

Rencana pembangunan rumah sakit baru memengaruhi operasional RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya. Kepala Dinas Kesehatan Kalteng sekaligus Pelaksana Tugas Direktur RSUD dr Doris Sylvanus, dr. Suyuti Syamsul, menyebut kemungkinan rumah sakit lama akan dialihfungsikan atau ditutup.

“Tidak memungkinkan mengoperasikan dua rumah sakit besar di satu kota karena beban operasionalnya tinggi. Rumah sakit pemerintah harus mengutamakan efisiensi,” jelas dr. Suyuti.

Menurut Suyuti, bangunan horizontal seperti RSUD dr Doris Sylvanus saat ini memerlukan biaya operasional yang besar. Ia menilai rumah sakit baru dengan model vertikal lebih efisien dalam hal penggunaan energi dan pengelolaan.

“Bangunan horizontal memerlukan banyak sumber daya karena setiap gedung terpisah. Sebaliknya, model vertikal lebih hemat energi dan efisien,” tambahnya.

Baca Juga :  Badan Publik Harus Terus Gelorakan Semangat Keterbukaan dan Akuntabilitas Informasi

Ia juga menggarisbawahi pentingnya teknologi modern untuk mendukung efisiensi, seperti penggunaan tabung pengisap otomatis untuk pengambilan darah, yang dapat mengurangi kebutuhan tenaga kerja manual.

Pembangunan rumah sakit baru ini dirancang untuk memenuhi standar layanan kesehatan modern, dengan fasilitas yang lebih hemat energi dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.

“Perencanaan matang sangat diperlukan agar pembangunan fisik dan operasional berjalan efisien. Teknologi menjadi kunci keberhasilan pelayanan optimal,” pungkasnya.

Diharapkan, keberadaan rumah sakit baru ini dapat memberikan akses kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat Kalteng sekaligus mendukung visi besar Gubernur Sugianto Sabran dalam meningkatkan kualitas hidup warga. (zia/ce/ala/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/