PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) kembali meraih Penghargaan Insentif Fiskal dari Pemerintah Pusat. Pada Tahun Anggaran 2024, Provinsi Kalteng menerima penghargaan dalam kategori Pengendalian Inflasi Daerah Periode I, bersama tiga provinsi lainnya. Besaran insentif yang diterima Provinsi Kalteng mencapai Rp 5.734.723.000.
Penyerahan penghargaan dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia, Tito Karnavian, dan Wakil Menteri Keuangan RI, Suahasil Nazara, kepada Wakil Gubernur Kalteng, H. Edy Pratowo, pada acara Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja Kemendagri, Jakarta Pusat, pada Senin (5/8/2024).
Dalam sambutannya, Mendagri Tito Karnavian mengucapkan selamat kepada daerah yang mendapatkan Insentif Fiskal.
“Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum untuk memperkuat komitmen kita dalam menjaga stabilitas perekonomian dan menurunkan angka inflasi di Indonesia,” ujarnya.
Wakil Menteri Keuangan RI Suahasil Nazara juga menyampaikan bahwa inflasi daerah di Indonesia bergerak dalam sasaran inflasi 2,5% ±1%. Menurutnya, inflasi di Pulau Kalimantan dan Jawa berada di posisi terendah pada bulan Juli 2024, sementara inflasi di Pulau Sumatera dan Maluku-Papua masih tercatat tinggi.
Papua pegunungan mencatat inflasi tertinggi sebesar 5,65%, sedangkan Bangka Belitung mencatat inflasi terendah sebesar 0,8%. Inflasi Provinsi Kalteng secara tahunan (year-on-year) tercatat sebesar 1,3%, masih di bawah target nasional yang sebesar 2,1%.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, Lucky Alf Jerman, menjelaskan bahwa penghargaan ini diberikan untuk mendorong partisipasi pemerintah daerah dalam pengendalian inflasi serta memberikan perhatian kepada daerah yang telah menunjukkan kinerja baik.
“Kami berharap penghargaan ini memacu daerah-daerah lain untuk meningkatkan kinerjanya dalam pengendalian inflasi,” tuturnya.
Mendagri Tito Karnavian menekankan pentingnya perhatian terhadap pengendalian inflasi.
“Pelaksanaan pengendalian inflasi harus tetap menjadi perhatian bagi kita semua,” pungkasnya. (mmckalteng)