PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Gubernur Kalteng Sugianto Sabran minta seluruh jajarannya pemerintahan baik di tingkat provinsi dan juga pemerintah kabupaten/kota se-Kalteng untuk mengintensifkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.
Hal itu dilakukan dengan mengoptimalkan fungsi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di masing-masing lingkungan, hingga ke tingkat kelurahan dan desa serta Rukun Tetangga (RT)/Rukun Warga (RW).
Arahan itu disampaikan gubernur saat pimpin rapat terbatas antara Pemprov Kalteng dengan pemerintah kabupaten/kota, Selasa (4/1/2022), dalam rangka penanganan Covid-19 tahun 2022 di wilayah Provinsi Kalteng. Terutama dengan telah adanya varian baru Covid-19 yaitu Omicron yang sudah terdeteksi mengalami transmisi lokal di Jakarta dan Surabaya.
“Saya minta agar tes dan pelacakan kontak erat Covid-19 lebih diintensifkan untuk mencegah penularan lebih cepat di dalam komunitas,” kata Sugianto.
Selain itu, penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat dengan pendekatan 5M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun/hand sanitizer, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan) dan 3T (testing, tracing, treatment) harus terus dilakukan secara ketat.
“Dan untuk tempat-tempat umum, harus mempertimbangkan faktor ventilasi, udara, durasi dan jarak interaksi untuk mengurangi risiko penularan Covid-19 khususnya varian Omicron,” ucap Sugianto Sabran.
Gubernur juga meminta agar koordinasi antara Forkopimda dan pemangku kepentingan lainnya, seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, ormas, pengurus tempat ibadah, hotel, tempat wisata, pusat perbelanjaan/mal dan pelaku usaha, harus terus diintensifkan.
“Ini dalam rangka pencegahan dan penegakan disiplin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,” ujarnya.
Selain itu, seluruh pemda diminta memperkuat kapasitas RS rujukan khusus Covid-19 untuk mengantisipasi lonjakan jumlah kasus yang meliputi ruang perawatan isolasi dan Ruang ICU (Intensive Care Unit) beserta logistik pendukung seperti obat dan oksigen.
Gubernur juga menekankan agar melakukan percepatan pencapaian secara merata target vaksinasi di wilayah masing-masing sesuai target yang sudah ditetapkan, yaitu 70% untuk dosis pertama dan khusus lansia target capaian 60% untuk dosis pertama dengan menggunakan semua jenis vaksin. “Perlu juga dilakukan percepatan vaksinasi dosis kedua, sehingga mengurangi perbedaan capaian dosis pertama dan dosis kedua,” imbuh dia.
Menurut gubernur, inovasi pelayanan untuk mempercepat pencapaian target vaksinasi dosis lengkap bisa dilakukan di antaranya dengan sistem drive thru, door to door, vaksinasi mobile, atau pelayanan di gerai vaksin di mal/pusat perbelanjaan.
“Dan segera melakukan vaksinasi anak usia 6-11 tahun, jika sudah memenuhi capaian 70% untuk dosis pertama dan lansia 60% untuk dosis pertama,” ujarnya.
Pada kesempatan itu Sugianto Sabran juga meminta jajaran terkait untuk melakukan pengetatan masyarakat yang melakukan perjalanan keluar daerah, khususnya pelaku perjalanan dari luar negeri.
“Penggunaan dan penegakan pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi di tempat-tempat yang berpotensi kerumunan dan tempat kegiatan publik harus dilakukan. Jika perlu, berikan sanksi tegas bagi penyelenggara tempat kegiatan publik yang melanggar disiplin penggunaan aplikasi PeduliLindungi,” tegasnya.
Sedangkan terkait dengan anggaran, Gubernur Sugianto meminta mengoptimalkan pengalokasian dan penggunaan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) dalam rangka penanganan Covid-19. Termasuk di dalamnya untuk pemulihan ekonomi melalui skema-skema yang telah ditetapkan.
“Saya percaya, melalui sinergitas kita semua di tingkat provinsi dan koordinasi yang instens dengan kabupaten/kota, maka pencegahan dan penanggulangan Covid-19 pada tahun 2022 dapat berjalan dengan baik,” pungkasnya.