31.5 C
Jakarta
Friday, April 19, 2024

Padi Jadi Program Unggulan Pemerintah Majukan Food Estate

PALANGKA
RAYA, PROKALTENG.CO
– Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan
Peternakan (DTPHP) Kalimantan Tengah terus berupaya menjalankan program
unggulan dalam mendukung kemajuan food estate di Kalimantan Tengah.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan
(DTPHP) Kalteng, Sunarti, menuturkan, untuk food estate program unggulan
utamanya yakni padi (beras). Disamping itu juga terintegrasi oleh tanaman
holtikultura dan peternakan.

“Tentunya didukung dengan pertanian modern dengan
alat mesin petanian.  Di food estate
sendiri alat mesin pertanian telah didukung oleh pemerintah,” kata Sunarti
via telpon, Senin (4/12).

Jadi, lanjutnya, kelompok tani maupun petani setempat
akan dibantu oleh pemerintah alat mesin pertanian berupa tracktor roda dua dan
roda empat untuk mengolah lahan. Alat dari menanam hingga memanen padi pun kini
menggunakan mesin guna menghemat tenaga manusia.

Baca Juga :  Tetap Waspada!!! Kini Kasus Positif Covid-19 di Kalteng Tembus 3,4 Rib

Sunarti menyampaikan, di tahun 2021 sendiri programnya
tidak akan jauh berbeda. Namun yang semula di 2020 kemarin baru 30.000 Hektar
(H) lahan yang ditanami padi. Di 2021 ini pihaknya berupaya mencapai 165.000 H
dengan menjalankan dua program intensifikasi dan ekstensifikasi.

“Salah satunya intensifikasi, yang semula menanam
sekali dalam setahun ditingkatkan menjadi dua hingga tiga kali setahun. Padi
yang ditanam kualitas unggul baru yang berumur pendek. Antara 100-120 hari masa
panen,” ujarnya.

Hal itu kata dia, tidak mempengaruhi kualitas hasil panen
karena padi ini sudah disesuaikan dengan kondisi lahan dan iklim di Kalteng.
Hasilnya pun lebih banyak dari pada padi lokal.

Dijelaskannya, pencanangan food estate ini tidak berjalan
sendiri, dari pusat pun demikian. Ini kolaborasi dari kementrian lembaga dan
antar dinas di kabupaten. Untuk Provinsi memiliki fungsi pengawasan dan pembinaan
ke kabupaten kota. Sementara kabupaten kota yang akan menyipkan SDM nya.

Baca Juga :  Kalteng Harus Mampu Membuat Perubahan, Jangan Hanya Bergantung pada Sa

Ditambahkannya,
hampir semua lahan di Kalteng ini produktif, namun permasalahnnya belum diolah
karena keterbatasan jumlah penduduk. “Dengan wilayah yang besar dan
penduduk sebanyak 2,6 juta. Tentunya tidak semua orang berprofesi petani kan.
Ini juga menjadi pantangan bagi kami bagaimana bisa mengolah lahan yang luas
dengan SDM yang sedikit,” pungkasnya. 

PALANGKA
RAYA, PROKALTENG.CO
– Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan
Peternakan (DTPHP) Kalimantan Tengah terus berupaya menjalankan program
unggulan dalam mendukung kemajuan food estate di Kalimantan Tengah.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan
(DTPHP) Kalteng, Sunarti, menuturkan, untuk food estate program unggulan
utamanya yakni padi (beras). Disamping itu juga terintegrasi oleh tanaman
holtikultura dan peternakan.

“Tentunya didukung dengan pertanian modern dengan
alat mesin petanian.  Di food estate
sendiri alat mesin pertanian telah didukung oleh pemerintah,” kata Sunarti
via telpon, Senin (4/12).

Jadi, lanjutnya, kelompok tani maupun petani setempat
akan dibantu oleh pemerintah alat mesin pertanian berupa tracktor roda dua dan
roda empat untuk mengolah lahan. Alat dari menanam hingga memanen padi pun kini
menggunakan mesin guna menghemat tenaga manusia.

Baca Juga :  Tetap Waspada!!! Kini Kasus Positif Covid-19 di Kalteng Tembus 3,4 Rib

Sunarti menyampaikan, di tahun 2021 sendiri programnya
tidak akan jauh berbeda. Namun yang semula di 2020 kemarin baru 30.000 Hektar
(H) lahan yang ditanami padi. Di 2021 ini pihaknya berupaya mencapai 165.000 H
dengan menjalankan dua program intensifikasi dan ekstensifikasi.

“Salah satunya intensifikasi, yang semula menanam
sekali dalam setahun ditingkatkan menjadi dua hingga tiga kali setahun. Padi
yang ditanam kualitas unggul baru yang berumur pendek. Antara 100-120 hari masa
panen,” ujarnya.

Hal itu kata dia, tidak mempengaruhi kualitas hasil panen
karena padi ini sudah disesuaikan dengan kondisi lahan dan iklim di Kalteng.
Hasilnya pun lebih banyak dari pada padi lokal.

Dijelaskannya, pencanangan food estate ini tidak berjalan
sendiri, dari pusat pun demikian. Ini kolaborasi dari kementrian lembaga dan
antar dinas di kabupaten. Untuk Provinsi memiliki fungsi pengawasan dan pembinaan
ke kabupaten kota. Sementara kabupaten kota yang akan menyipkan SDM nya.

Baca Juga :  Kalteng Harus Mampu Membuat Perubahan, Jangan Hanya Bergantung pada Sa

Ditambahkannya,
hampir semua lahan di Kalteng ini produktif, namun permasalahnnya belum diolah
karena keterbatasan jumlah penduduk. “Dengan wilayah yang besar dan
penduduk sebanyak 2,6 juta. Tentunya tidak semua orang berprofesi petani kan.
Ini juga menjadi pantangan bagi kami bagaimana bisa mengolah lahan yang luas
dengan SDM yang sedikit,” pungkasnya. 

Terpopuler

Artikel Terbaru