PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah (Disbudpar Kalteng) turut ambil bagian dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 2024 Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif II yang berlangsung di Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada Senin (30/9/2024). Ini merupakan rakornas kedua yang diadakan tahun ini, setelah sebelumnya berlangsung di Pontianak, Kalimantan Barat.
Rakornas kali ini bertujuan untuk menyinergikan perencanaan antara pemerintah daerah, pusat, serta berbagai pemangku kepentingan terkait dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Deputi Bidang Pemasaran Parekraf RI, Ni Made Ayu Marthini, dalam sambutannya menekankan pentingnya keselarasan antara pusat dan daerah.
“Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, serta antar daerah, sangat penting untuk menghadapi tantangan pengembangan ekonomi kreatif di masa depan. Event MotoGP di Lombok, misalnya, telah berhasil meningkatkan jumlah wisatawan ke Indonesia,” ujarnya.
Rakornas Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif II juga mendukung Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI), dengan target mencapai 1,5 miliar wisatawan. Selain itu, integrasi antara Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan BBWI menjadi fokus utama dalam membangun ekosistem yang baik untuk masyarakat.
Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Disbudpar Kalteng, Agung Catur Prabowo, mewakili Kepala Dinas, mempresentasikan strategi pemasaran pariwisata Kalimantan Tengah. Dalam presentasinya, Agung menyampaikan mengenai destinasi unggulan, event-event menarik, desa wisata, serta paket wisata yang ditawarkan di provinsi tersebut.
Rakornas ini juga dimeriahkan dengan pameran ekonomi kreatif dan UMKM di Kawasan Sirkuit Mandalika. Pertemuan ini dihadiri oleh seluruh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia dan diakhiri dengan kunjungan ke Desa Wisata Tetebatu.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Adiah Chandra Sari menyatakan harapannya akan adanya sinergi antar daerah dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan menjadi referensi bagi pemasaran berbasis MICE (Meetings, Incentives, Conferences, dan Exhibitions), yang bisa diselaraskan dengan event unggulan setiap daerah untuk mendorong pergerakan wisatawan nusantara,” pungkasnya. (mmckalteng)