PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Potensi laut dan perikanan Provinsi Kalimantan Tengah, menjadi perhatian serius Gubernur H Sugianto Sabran. Orang nomor satu di Tambun Bungai (sebutan Kalimantan Tengah) ini pun melakukan terobosan yang tepat, dengan membangun kawasan tambak udang vaname/shrimp estate.
Pembangunan kawasan tambak udang vaname/shrimp estate tetsebut tahap pertama akan dibangun di desa Sei Raja Kecamatan Jelai, Kabupaten Sukamara. Gagasan cerdas Gubernur Kalimantan Tengah dalam pembangunan Kawasan tambak udang vaname/shrimp estate ini tentu sangatlah tepat. Pasalnya, didukung potensi kelautan dan perikanan Kalimantan tengah yang memiliki panjang garis pantai sekitar 703,91 km dan potensi laut mencapai 94.500 km2 berada di 7 kabupaten pesisir yang berhadapan langsung dengan laut jawa.
“Potensi kelautan kita sangat besar khususnya perikanan. Ini harus dikembangkan dengan maksimal untuk menggerakkan perekonomian, terlebih saat pandemi Covid 19 semua sektor hampir terdampak. Kita harus mampu bangkit dengan inovasi-inovasi yang dapat membangun perekonomian rakyat," tegas Gubernur Kalteng H Sugianto, Kamis (2/9).
Dia mengatakan, pemilihan Sukamara sebagai lokasi shrimp estate tahap I sangatlah tepat. Pasalnya, Sukamara memiliki garis pantai sekitar 77,48 km, dengan eksisting tambak sebesar 832 ha dan dengan potensi rencana pengembangan shrimp estate mencapai 1.999 ha. "Hal ini tentu akan mendukung pelaksanaan pembangunan shrimp estate di Kabupaten Sukamara," tukasnya.
Sebagai langkah percepatan pembangunan Kawasan tambak udang vaname/shrimp estate, pada tanggal 1 September 2021 lalu Gubernur Kalimantan Tengah memimpin langsung rapat dengan melibatkan perangkat daerah terkait, seperti Bank Kalteng dan Tim PT. CP Prima.
Gubernur meminta pembangunan shrimp estate dapat menjadi model nasional yang memberikan dampak tumbuhnya pelaku usaha tambak udang vaname di Kalimantan tengah, sehingga dapat mendorong peningkatan Pertumbuhan ekonomi daerah khususnya peningkatan pendapatan para pelaku usaha Perikanan dan masyarakat pesisir.
Tidak kalah pentingnya adalah penyerapan tenaga kerja dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah Provinsi Kalimantan Tengah. Program shrimp estate seluas 40 ha yang ingin dikembangkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dapat terintegrasi dengan wisata dan industri perikanan dengan kelengkapan fasilitas yang akan dibangun seperti 5 klaster tambak, irigasi tambak, ipal, lap kesling dan lap nutrisi pakan, hatchery, cold storage, dan pabrik pakan.
“Program shrimp estate seluas 40 ha ini nanti dikembangnkan menjadi satu kawasan yang terintegrasi dengan wisata dan industri mulai dari hulu sampai ke hilirnya, agar sektor lainnya tumbuh dan berkembang secara beriringan, dan hal tersebut akan memiliki nilai tambah yang signifikan," pungkasnya.