PALANGKA RAYA,PROKALTENG.CO – Pemerintah Kota Palangkaraya melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Palangkaraya melaksanakan Gerakan Tanam Cabai dan Padi Kota Palangka Raya Tahun 2024. Agenda tersebut diikuti oleh seluruh kepala/perwakilan tiap OPD Pemerintah Kota Palangka Raya di halaman belakang Kantor DPKP Kota Palangka Raya, Selasa (23/1/2024).
“Komitmen kita ini berkelanjutan ya. ini sebenarnya adalah tindak lanjut dari penanaman sebelumnya. namun saat ini, belum panen dan dijadwalkan bisa panen pertengahan Februari nanti. Ini sambil berjalan, kita juga membuka lahan baru yang kebetulan sudah siap tanam. Kemudian ke depan, juga nanti akan kita perluas ke belakang-belakang perkantoran lain. Ini kita memanfaatkan lahan kosong saja,” ungkap Pj Wali Kota Palangkaraya, Hera Nugrahayu.
Dalam kegiatan itu, tidak hanya menanam cabai dan padi saja, tetapi dilaksanakan penebaran benih ikan lele, penyerahan 1000 bibit cabai dan terong yang diserahkan kepada tiap-tiap OPD dan masyarakat serta peluncuran Aplikasi Toko BESTIE (Beras TPHP Tekan Inflasi).
Lanjutnya, bahwa varietas padi yang ditanam adalah varietas PB 42 dengan masa tumbuh 135 s.d 145 hari. Kemudian, varietas ini toleran terhadap tanah asam dan berjenis karau atau yang biasa disebut di pasaran sebagai Siam Pamanukan.
“Penanaman yang baru saja dilakukan adalah ditanam pada luas lahan setengah hektar, ditambah dengan bibit cabai dan terong 1000 polybag yang disebar ke dinas-dinas sekitar. Selanjutnya, penebaran benih ikan lele yang diharapkan untuk ketahanan pangan,” tuturnya.
Menurut Hera, pihaknya akan mengombinasikan penanaman tersebut dengan konsep penanganan stunting, kemiskinan serta pengangguran. Karena akan mendorong petani-petani milenial di Kota Palangkaraya untuk mulai beralih mengembangkan kemampuannya pada sektor pertanian.
“Saya berharap warga Kota Palangkaraya yang berusia di atas 15 tahun dapat mulai terlibat dalam sektor pertanian. Pemerintah Kota akan memberikan dukungan dan dorongan agar mereka dapat mengembangkan keterampilan dan kemampuan pertanian. Bahkan jika tidak memiliki latar belakang pendidikan di bidang tersebut. Yakin dengan tekad belajar yang kuat, hal ini dapat diwujudkan,” pungkasnya. (*jef/hnd)