Pemerintah daerah terus berupaya untuk menjaga ketersediaan bahan pokok (bapok) dan menyetabilkan harga bagi masyarakat selama bulan ramadan dan menjelang lebaran 2024.
Beberapa waktu lalu Pemerintah Kota (Pemko) Palangkaraya menegaskan komitmennya dalam mencegah dan menurunkan angka stunting di Kota Palangkaraya dengan mengalokasikan dana sekitar Rp26,8 miliar.
Dua hari ke depan, Polri bakal melaksanakan Operasi Ketupat Telabang 2024 guna menjaga keamanan, kelancaran, dan ketertiban perayaan hari besar keagamaan Idulfitri 1445 Hijriah.
Menjelang hari raya Idulfitri 1445 Hijriah, Pemerintah Kota (Pemko) Palangkaraya mengizinkan aparatur sipil negara (ASN) mengambil cuti bersama pada libur lebaran tahun ini.
Berbagai langkah dan strategi untuk mengendalikan laju inflasi di setiap daerah, khususnya mendekati hari besar keagamaan, Pemerintah Kota Palangkaraya melalui Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM, Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangkaraya bekerja sama dengan Perum Bulog Wilayah Kalteng.
Belakangan kerap terjadi peristiwa kriminalitas di wilayah Kota Palangkaraya, diantaranya pencurian dengan modus pecah kaca mobil, dan aksi penganiayaan.
Penjabat (Pj) Wali Kota Palangkaraya, Hera Nugrahayu meminta kepada masyarakat Kota Palangkaraya untuk mawas diri. Hal itu disampaikannya saat melakukan kegiatan di Kantor Pengadilan Agama Kota Palangkaraya, Jalan Kapten Piere Tendean Nomor 02, Selasa (26/3).
Dalam rangka mendukung peningkatan pelayanan terpadu kepada masyarakat melalui pelayanan publik di bidang hokum, Pemerintah Kota Palangkaraya menjalin kerjasama dengan Pengadilan Agama Kota Palangkaraya.
Sehubungan dengan program kerja Deputi Bidang Pengembangan Pemuda, Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia melalui Asisten Deputi Kepeloporan Pemuda mengatakan berdasarkan surat pemberitahuan No: PP. 00/2.21.23/D.II-3/II/2024 tanggal 21 Februari 2024, seleksi Pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Nasional untuk tahun 2024 resmi dibuka.
Pj Walikota Palangkaraya, Hera Nugrahayu mengatakan banjir atau genangan air yang terjadi di Palangkaraya merupakan masalah kompleks.
Menurutnya, tidak bisa hanya melihat dari sisi drainase yang kurang memadai, karena ada faktor lain yang menjadi penyebabnya, seperti halnya karakteristik tanah.
