Site icon Prokalteng

Pemko Palangkaraya Terus Berupaya Turunkan Prevalensi Stunting

Pj Wali Kota Palangkaraya, Hera Nugrahayu. Menandatangani komitmen percepatan upaya pencegahan dan penurunan stunting di Kota Palangkaraya, Jumat (22/2). (Foto: Hana/Prokalteng.co)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Palangkaraya. Melalui dinas terkait terus berupaya melakukan percepatan penurunan stunting di Kota Palangkaraya. Sebagai bentuk komitmen pemerintah. Tentunya dalam konvergensi penanganan stunting ini diperlukan kerjasama yang baik. Yang tentunya melibatkan seluruh stakeholder dan juga keterlibatan setiap elemen masyarakat.

Pemko Palangkaraya melalui Bappedalitbang Kota Palangkaraya melaksanakan Rembuk Stunting Tahun 2024, di Swiss-Belhotel Danum Palangkaraya, Jumat (22/3) pagi. Rembuk Stunting ini merupakan langkah penting yang dilakukan pemerintah.

Penjabat (Pj) Wali Kota Palangkaraya, Hera Nugrahayu, turut hadir dan membuka secara resmi kegiatan tersebut. Hera menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan tindak lanjut strategi intervensi perencanaan yang berkualitas dan terintegrasi untuk kegiatan percepatan terlaksananya penurunan stunting.

“Ya tidak jauh-jauh dari bagaimana kita atau strategi selanjutnya untuk bisa kita intervensi calon pengantin, jadi kita tidak ke balitanya dulu ya. Tapi ke calon ibu dulu. Apakah dia sudah layak menjadi seorang ibu, seperti apa itu secara teknisnya nanti. Kemudian yang kedua, ibu hamil juga, nah sekarang ini sudah berjalan bagaimana kita akan memastikan lagi. Terus ketiga, baduta, balita (bayi bawah dua tahun) juga sekarang sedang berjalan, ada sekitar 1.500 anak yang sudah kita ukur kesehatannya, itu dari sisi objeknya ya,” jelas Hera saat diwawancarai media, Jumat (22/3).

Dikatakan Hera. Dari sisi penanganan untuk objek dari 3 (tiga) jenis ini juga perlu diperhatikan. Mulai dari tim pendamping keluarga, kemudian pemberian makanan tambahan dan kemudian juga untuk calon pengantin akan terus didorong.

“Jadi komitmen kita tahun ini adalah prevalensi stunting misalnya tahun ini belum rilis, andaikan nanti turun kita akan turun kan terus sampai target RPJMN kita. Dan kita akan lihat sejauh mana tingkat penurunannya,” katanya.

Dari sisi kendala, ia mengatakan bahwa sejauh ini sepertinya belum ada. Tapi kadang karena kesibukan dan lain-lain dan target-target lain seperti kemiskinan. Tetapi sebenarnya berputar di situ saja, harapannya penurunannya lebih cepat dan juga dari sisi SDM juga terus didorong untuk menjaga komitmennya.

“Untuk target penurunannya tahun ini adalah 16 persen ya, mudah-mudahan bisa di bawah 16 persen. Kita terus kerja keras untuk mencapai di target tahun depannya 12 persen. Jangan sampai berada di bawah nasional nanti, kalau perlu diperingkat 10 besar atau 5 besar, mudah-mudahan targetnya tercapai,” pungkasnya.(ana)

Exit mobile version