Site icon Prokalteng

Disdik Ajak Generasi Muda Lestarikan Bahasa Daerah

Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangkaraya, Jayani. (Hana/Prokalteng.co)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangkaraya, Jayani menghadiri acara Festival Tunas Bahasa Ibu yang diselenggarakan di Hotel Bahalap Palangkaraya, Jalan RTA Milono, Selasa (21/11).

Dalam wawancara seusai acara tersebut, Jayani mengatakan bahwa Pemerintah Kota sangat mengapresiasi kegiatan ini. Tak hanya itu, ia juga merasa festival tersebut akan memberikan dampak positif. Terutama dalam mengubah sikap dan melestarikan bahasa daerah atau bahasa ibu.

Dirinya menyampaikan pentingnya mempertahankan bahasa ibu sebagai bagian dari identitas daerah. Sebab, Provinsi Kalimantan Tengah merupakan salah satu provinsi yang memiliki berbagai macam bahasa daerah. Dengan adanya festival ini, diharapkan bahasa ibu atau bahasa daerah dapat dikenal kembali di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda.

“Iya, anak-anak sebagai generasi muda harus terus melestarikan bahasa ibu kita, karena jika tidak, bahasa daerah kita bisa mengalami kepunahan. Kalteng memiliki berbagai macam bahasa daerah, dan melalui festival ini, kita berharap bahasa ibu kita bisa hidup kembali,” ujar Jayani.

Sebagai Kepala Dinas Pendidikan, Jayani juga mendorong para pegawai negeri sipil di lingkungan Dinas Pendidikan Palangkaraya untuk aktif menggunakan bahasa daerah. Tidak hanya itu, di sekolah-sekolah, para peserta didik juga mempelajari bahasa Dayak, khususnya bahasa Dayak Ngaju. Ini sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah seperti muatan lokal.

Festival Tunas Bahasa Ibu ini, dia harapkan dapat menjadi momentum penting dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan bahasa daerah di tengah perubahan zaman.

“Dalam upaya melestarikan bahasa daerah, Disdik telah mendorong sekolah-sekolah untuk menjadikan bahasa Dayak Ngaju sebagai mata pelajaran. Tidak hanya untuk melestarikan, tetapi juga mengenalkannya kepada anak-anak kita. Saya juga mengimbau kita semua untuk bangga dengan bahasa ibu kita,”ujarnya.(*ana/hnd)

Exit mobile version