PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO โ Pemerintah Kota Palangka Raya terus berupaya menekan angka kemiskinan. Terutama yang tidak termasuk dalam kategori ekstrem.
Setelah pemerintah pusat menyatakan bahwa kemiskinan ekstrem di Kota Palangka Raya telah dinolkan, perhatian kini beralih pada kemiskinan non-ekstrem yang masih menjadi tantangan bagi pemerintah daerah.
Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palangka Raya, Arbert Tombak, mengatakan bahwa pemerintah masih mengejar target pengentasan kemiskinan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) transisi.
โKita masih mengejar sesuai dengan target RPJM transisi ya. Kita masih kejar,โ ujar Arbert, Selasa (11/2/2025).
Lebih lanjut, Arbert menyampaikan bahwa Pemko Palangka Raya sedang menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang akan menjadi pedoman bagi wali kota terpilih dalam menentukan kebijakan ke depan.
โDan untuk target โ target lebih lanjut, kita sedang menyusun RPJMD untuk visi-misi wali kota terpilih,โ katanya.
Ia menegaskan bahwa rincian strategi pengentasan kemiskinan akan diperjelas dalam RPJMD yang baru. โJadi secara rinci nanti mungkin akan kita perjelas kembali,โujarnya.
Dengan adanya wali kota definitif pada 2025 nanti, Pemko Palangka Raya akan menentukan target-target yang lebih rinci.
โKarena sejak pertengahan 2025 ini, kita akan membentuk RPJMD yang baru. Wali kota definitif, pada saat itulah nanti akan ditentukan target-target yang lebih rinci,โ jelasnya.
Dengan berbagai upaya tersebut, pemerintah kota optimistis dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Palangka Raya. Program dan kebijakan yang dirancang dalam RPJMD diharapkan dapat memberikan solusi efektif dalam menekan angka kemiskinan non-ekstrem di kota Palangka Raya. (ndo/hnd)