PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Palangka Raya, Hendrikus Satria Budi mengungkapkan upaya penanggulangan bencana adalah tanggung jawab bersama. Sinergi semua pihak menjadi kunci utama menghadapi berbagai ancaman bencana yang ada di Kota Palangka Raya.
“Kota Palangka Raya tercatat sebagai wilayah dengan potensi bencana cukup tinggi. Terutama banjir, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), serta angin puting beliung. Bencana-bencana tersebut tidak hanya menimbulkan kerusakan lingkungan, tetapi juga berdampak signifikan terhadap pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah,” ucapnya, Senin (2/6/2025).
Dikatakannya, dengan adanya pengukuhan Pengurus Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kota Palangka Raya periode 2025–2030 pada Rabu (28/5) lalu, diharapkan dapat meningkatkan semangat dan kesadaran masyarakat terhadap pengurangan risiko bencana secara berkelanjutan.
“Kepengurusan FPRB ini telah ditetapkan melalui Keputusan Wali Kota Palangka Raya dan diharapkan menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas pencegahan dan kesiapsiagaan bencana,” ujarnya.
Budi juga mengharapkan FPRB menjadi tempat strategis untuk menyatukan peran dan komitmen semua pihak demi mewujudkan Palangka Raya yang tangguh terhadap bencana.
“Adapun FPRB ini beranggotakan 106 orang yang berasal dari berbagai unsur. Antara lain TNI, Polri, perbankan, dunia usaha, lembaga swadaya masyarakat, praktisi lingkungan, dan akademisi,” ujarnya.
Selain itu, kata dia adalah pegiat kebencanaan, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda, perangkat daerah terkait, Tim Serbu Api Kelurahan (TSAK), serta Masyarakat Peduli Api (MPA). (jef/hnd)