31.5 C
Jakarta
Wednesday, April 24, 2024

Soal Asrama Mahasiswa di Luar Daerah, Begini Penjelasan Bupati Seruyan

KUALA PEMBUANG, PROKALTENG.CO – Bupati Seruyan, Yulhaidir angkat suara menanggapi soal asrama mahasiswa Seruyan yang berkuliah di luar daerah Kalteng. Dirinya menjelaskan, berkaitan dengan anggaran asrama mahasiswa di luar Kalteng itu, tentunya juga diperhatikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seruyan.

Hanya saja lanjut dia, berkaitan dengan anggaran atau pembiayaan tersebut, memang terkendala dengan regulasi yang ada, sehingga untuk saat ini anggaran sewa asrama mahasiswa di luar Kalteng ditunda sementara.

Lebih lanjut dia menjelaskan, berdasarkan Permen 77 tahun 2020, dimana mengatur bahwa Pemberian Hibah tidak dapat diberikan secara terus menerus, karena Belanja Hibah bersifat tidak mengikat.

Pemberian hibah asrama mahasiswa Seruyan di berbagai kota di luar Seruyan, juga pernah menjadi temuan LHP BPK RI Perwakilan Kalimantan Tengah, karena diberikan secara terus menerus tiap tahun anggaran dari Pemerintah Daerah Kabupaten Seruyan.

“Maka dari itu, untuk menghindari temuan berulang oleh badan pemeriksa keuangan (BPK RI) maka Pemda Seruyan memberikan jeda tahun penganggaran. Karena ketentuan yang berlaku tidak boleh berturut-turut misalnya tahun 2020 dan 2021 dianggarkan, sehingga itu tidak boleh, karena sudah dianggarkan di tahun 2020. Jadi kendalanya memang dengan regulasi yang ada,” katanya, Selasa (5/4).

Baca Juga :  Kebakaran Lahan Diduga Unsur Kesengajaan

Kendati demikian, orang nomor satu di lingkungan pemerintah yang berjuluk Bumi Gawi Hatantiring ini menjelaskan bahwa sewa asrama mahasiswa yang berada di luar daerah, seperti Kalimantan Selatan, Yogyakarta dan Malang itu, bahwa pemerintah daerah tidak bisa menganggarkan dari tahun ke tahun, sehingga perlu adanya jeda.

Kemudian disampaikannya bahwa, mahasiswa yang tinggal di asrama yang ada di luar daerah Kalteng tidak begitu banyak yang menempatinya. Bahkan masih cukup banyak mahasiswa yang tinggal mandiri seperti di kontrakan atau sewa secara mandiri.

Tidak hanya itu, menurutnya  selain mahasiswa yang tinggal di asrama, tentunya juga cukup banyak mahasiswa yang menyewa secara mandiri yang juga dibiayai oleh pemerintah daerah setempat. Dalam hal ini pemerintah juga ingin berlaku adil baik kepada mahasiswa yang tinggal di asrama dan yang tinggal di luar asrama.

Baca Juga :  Bawa Kabur 149 Kelapa Sawit, Polisi Tangkap Terduga Pelaku

“Bahkan ada mahasiswa yang bayar sewa tempat tinggal secara mandiri, namun mereka juga diberikan beasiswa sehingga adil. Artinya tidak mesti kita membantu mahasiswa dengan membayar sewa asrama itu dan nanti Insya Allah di tahun depan kita anggarkan untuk beasiswa, sehingga itu kan adil. Yang tinggal di asrama dapat dan yang di luar asrama juga dapat,”ujarnya.

Bupati menambahkan jika ke depannya Pemerintah Kabupaten Seruyan akan fokus untuk beasiswa dan berharap nantinya di tahun 2023 ataupun 2024 bisa dianggarkan.

“Jadi ke depannya beasiswa per orang bukan lagi menyewa asrama, karena asrama ini yang menempati hanya beberapa orang saja dan lebih banyak yang tinggal di luar asrama. Intinya, kita sangat peduli terhadap pendidikan terutama untuk mahasiswa yang kuliah di Seruyan maupun mereka yang kuliah di luar daerah,” pungkasnya.

KUALA PEMBUANG, PROKALTENG.CO – Bupati Seruyan, Yulhaidir angkat suara menanggapi soal asrama mahasiswa Seruyan yang berkuliah di luar daerah Kalteng. Dirinya menjelaskan, berkaitan dengan anggaran asrama mahasiswa di luar Kalteng itu, tentunya juga diperhatikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seruyan.

Hanya saja lanjut dia, berkaitan dengan anggaran atau pembiayaan tersebut, memang terkendala dengan regulasi yang ada, sehingga untuk saat ini anggaran sewa asrama mahasiswa di luar Kalteng ditunda sementara.

Lebih lanjut dia menjelaskan, berdasarkan Permen 77 tahun 2020, dimana mengatur bahwa Pemberian Hibah tidak dapat diberikan secara terus menerus, karena Belanja Hibah bersifat tidak mengikat.

Pemberian hibah asrama mahasiswa Seruyan di berbagai kota di luar Seruyan, juga pernah menjadi temuan LHP BPK RI Perwakilan Kalimantan Tengah, karena diberikan secara terus menerus tiap tahun anggaran dari Pemerintah Daerah Kabupaten Seruyan.

“Maka dari itu, untuk menghindari temuan berulang oleh badan pemeriksa keuangan (BPK RI) maka Pemda Seruyan memberikan jeda tahun penganggaran. Karena ketentuan yang berlaku tidak boleh berturut-turut misalnya tahun 2020 dan 2021 dianggarkan, sehingga itu tidak boleh, karena sudah dianggarkan di tahun 2020. Jadi kendalanya memang dengan regulasi yang ada,” katanya, Selasa (5/4).

Baca Juga :  Kebakaran Lahan Diduga Unsur Kesengajaan

Kendati demikian, orang nomor satu di lingkungan pemerintah yang berjuluk Bumi Gawi Hatantiring ini menjelaskan bahwa sewa asrama mahasiswa yang berada di luar daerah, seperti Kalimantan Selatan, Yogyakarta dan Malang itu, bahwa pemerintah daerah tidak bisa menganggarkan dari tahun ke tahun, sehingga perlu adanya jeda.

Kemudian disampaikannya bahwa, mahasiswa yang tinggal di asrama yang ada di luar daerah Kalteng tidak begitu banyak yang menempatinya. Bahkan masih cukup banyak mahasiswa yang tinggal mandiri seperti di kontrakan atau sewa secara mandiri.

Tidak hanya itu, menurutnya  selain mahasiswa yang tinggal di asrama, tentunya juga cukup banyak mahasiswa yang menyewa secara mandiri yang juga dibiayai oleh pemerintah daerah setempat. Dalam hal ini pemerintah juga ingin berlaku adil baik kepada mahasiswa yang tinggal di asrama dan yang tinggal di luar asrama.

Baca Juga :  Bawa Kabur 149 Kelapa Sawit, Polisi Tangkap Terduga Pelaku

“Bahkan ada mahasiswa yang bayar sewa tempat tinggal secara mandiri, namun mereka juga diberikan beasiswa sehingga adil. Artinya tidak mesti kita membantu mahasiswa dengan membayar sewa asrama itu dan nanti Insya Allah di tahun depan kita anggarkan untuk beasiswa, sehingga itu kan adil. Yang tinggal di asrama dapat dan yang di luar asrama juga dapat,”ujarnya.

Bupati menambahkan jika ke depannya Pemerintah Kabupaten Seruyan akan fokus untuk beasiswa dan berharap nantinya di tahun 2023 ataupun 2024 bisa dianggarkan.

“Jadi ke depannya beasiswa per orang bukan lagi menyewa asrama, karena asrama ini yang menempati hanya beberapa orang saja dan lebih banyak yang tinggal di luar asrama. Intinya, kita sangat peduli terhadap pendidikan terutama untuk mahasiswa yang kuliah di Seruyan maupun mereka yang kuliah di luar daerah,” pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru