26.3 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Edy Pratowo: Pola Pencegahan Karhutla Harus Diubah

PULANG PISAU-Dalam menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan
(karhutla) di kabupaten Pulang Pisau, Bupati Pulang Pisau H Edy Pratowo
menekankan kepada seluruh pihak terkait untuk mengutamakan pencegahan. Menurut
dia, jika karhutla berhasil dicegah, maka secara otomatis karhutla dapat
ditekan.

“Kalau dahulu masyarakat peduli
api (MPA) baru turun saat terjadi kebakaran, maka sekarang pola itu diubah.
Lakukan pencegahan, jangan sampai terjadi kebakaran. Pencegahan lebih
diutamakan,” kata Edy.

Bahkan edy juga menegaskan,
pihaknya akan memberikan reward kepada desa yang tidak ada bencana karhutla.
“Dengan demikian kita harapkan, saat musim kemarau nanti seluruh desa akan
berupaya mencegah agar lahan di desanya tidak terbakar,” ujar dia.

Baca Juga :  Gubernur Sugianto Apresiasi Prestasi Pulpis

Jadi, tegas Edy, nanti pemerintah
desa dan masyarakat akan berusaha keras untuk menjaga wilayahnya agar tidak
terjadi karhutla.

Bupati juga meminta kepada desa
yang rawan terhadap karhutla untuk bisa mengalokasikan anggaran dana desa (ADD)
bisa mengalokasikan anggaran itu untuk penanganan dan pencegahan karhutla.

“Nanti kita buat ketentuan yang
mengaatur pemanfaatan ADD untuk antisipasi pencegahaan bencana. Tentunya ini
kita sesuaikan kondisi desa. Kalau tidak ada, ya tidak perlu dialokasikan
anggaran itu,” ucapnya.

Edy mengaku tidak ingin, daerah
yang rawan karhutla justru ADD- tidak bisa digunakan untuk sektor itu. Nanti,
lanjut dia, akan ada tahapan dalam penetapan status.

“Kalau status sudah
tetapkan,  kita bisa menggunakan anggaran
itu secara bersama-sama. Sehingga teman-teman satgas di lapangan bisa fleksibel
menggunakan anggaran itu. Nanti kita perkuat, karena karhutla perlu penanganan
cepat,” ujar Edy.

Baca Juga :  Terima Mahasiswa KKN UPR, Ini Permintaan Edy Pratowo

Bupati juga mengungkapkan,
persoalan yang dihadapi petani dalam membuka ladang dengan cara dibakar juga
telah disampaikan kepada pemerintah pusat. Menurut dia, hal itu juga menjadi
pekerjaan rumah nasional.

“Karena semua daerah juga mengusulkan
tentang kearifan lokal itu. bagaimana membakar lahan, tetapi tidakk bersentuhan
dengan hukum. Persoalan bagaimana mekanisme membakar lahan terpadu untuk
pertanian juga telah kami sampaikan. Karena cara itu bagi petani sangat efektif
dan efisien,” tandasnya. (art/nto)

PULANG PISAU-Dalam menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan
(karhutla) di kabupaten Pulang Pisau, Bupati Pulang Pisau H Edy Pratowo
menekankan kepada seluruh pihak terkait untuk mengutamakan pencegahan. Menurut
dia, jika karhutla berhasil dicegah, maka secara otomatis karhutla dapat
ditekan.

“Kalau dahulu masyarakat peduli
api (MPA) baru turun saat terjadi kebakaran, maka sekarang pola itu diubah.
Lakukan pencegahan, jangan sampai terjadi kebakaran. Pencegahan lebih
diutamakan,” kata Edy.

Bahkan edy juga menegaskan,
pihaknya akan memberikan reward kepada desa yang tidak ada bencana karhutla.
“Dengan demikian kita harapkan, saat musim kemarau nanti seluruh desa akan
berupaya mencegah agar lahan di desanya tidak terbakar,” ujar dia.

Baca Juga :  Gubernur Sugianto Apresiasi Prestasi Pulpis

Jadi, tegas Edy, nanti pemerintah
desa dan masyarakat akan berusaha keras untuk menjaga wilayahnya agar tidak
terjadi karhutla.

Bupati juga meminta kepada desa
yang rawan terhadap karhutla untuk bisa mengalokasikan anggaran dana desa (ADD)
bisa mengalokasikan anggaran itu untuk penanganan dan pencegahan karhutla.

“Nanti kita buat ketentuan yang
mengaatur pemanfaatan ADD untuk antisipasi pencegahaan bencana. Tentunya ini
kita sesuaikan kondisi desa. Kalau tidak ada, ya tidak perlu dialokasikan
anggaran itu,” ucapnya.

Edy mengaku tidak ingin, daerah
yang rawan karhutla justru ADD- tidak bisa digunakan untuk sektor itu. Nanti,
lanjut dia, akan ada tahapan dalam penetapan status.

“Kalau status sudah
tetapkan,  kita bisa menggunakan anggaran
itu secara bersama-sama. Sehingga teman-teman satgas di lapangan bisa fleksibel
menggunakan anggaran itu. Nanti kita perkuat, karena karhutla perlu penanganan
cepat,” ujar Edy.

Baca Juga :  Terima Mahasiswa KKN UPR, Ini Permintaan Edy Pratowo

Bupati juga mengungkapkan,
persoalan yang dihadapi petani dalam membuka ladang dengan cara dibakar juga
telah disampaikan kepada pemerintah pusat. Menurut dia, hal itu juga menjadi
pekerjaan rumah nasional.

“Karena semua daerah juga mengusulkan
tentang kearifan lokal itu. bagaimana membakar lahan, tetapi tidakk bersentuhan
dengan hukum. Persoalan bagaimana mekanisme membakar lahan terpadu untuk
pertanian juga telah kami sampaikan. Karena cara itu bagi petani sangat efektif
dan efisien,” tandasnya. (art/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru