30.8 C
Jakarta
Thursday, August 21, 2025

Wabup Pulang Pisau: Jaga Lingkungan dan Lestarikan Ekosistem Gambut

PULANG PISAU,PROKALTENG.CO – Wakil Bupati Pulang Pisau H Ahmad Jayadikarta mewakili Bupati H Ahmad Rifa’i, menghadiri sekaligus melakukan peletakan pondasi pertama pembangunan Monumen Peringatan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di halaman Kantor Damang Kahayan Hilir, Selasa (19/8).

Ahmad Jayadikarta menegaskan bahwa peletakan pondasi batu pertama ini bukan sekadar agenda seremonial, melainkan langkah nyata yang menandai komitmen bersama dalam menjaga lingkungan dan melestarikan ekosistem gambut.

“Monumen ini merupakan bagian dari program pengelolaan terpadu ekosistem hutan gambut, sebuah inisiatif strategis untuk mewujudkan keberlanjutan lingkungan di Kabupaten Pulang Pisau,” ujar Jayadikarta.

Menurut dia, monumen tersebut juga berfungsi sebagai simbol pengingat atas bencana Karhutla yang pernah melanda daerah.

Baca Juga :  Pemkab dan DPRD Pulpis Setujui Raperda APBD 2020

“Monumen ini akan berdiri tegak sebagai saksi bisu tragedi Karhutla, sekaligus mengingatkan kita akan pentingnya kewaspadaan dan upaya pencegahan agar peristiwa serupa tidak terulang di masa depan,” tegas Jayadikarta.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa keberadaan monumen ini diharapkan dapat menjadi pusat edukasi terbuka bagi masyarakat.

“Melalui monumen ini, kita dapat bersama-sama belajar memahami risiko Karhutla serta langkah-langkah efektif dalam upaya pencegahannya,” tandas dia. (kpg/art)

PULANG PISAU,PROKALTENG.CO – Wakil Bupati Pulang Pisau H Ahmad Jayadikarta mewakili Bupati H Ahmad Rifa’i, menghadiri sekaligus melakukan peletakan pondasi pertama pembangunan Monumen Peringatan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di halaman Kantor Damang Kahayan Hilir, Selasa (19/8).

Ahmad Jayadikarta menegaskan bahwa peletakan pondasi batu pertama ini bukan sekadar agenda seremonial, melainkan langkah nyata yang menandai komitmen bersama dalam menjaga lingkungan dan melestarikan ekosistem gambut.

“Monumen ini merupakan bagian dari program pengelolaan terpadu ekosistem hutan gambut, sebuah inisiatif strategis untuk mewujudkan keberlanjutan lingkungan di Kabupaten Pulang Pisau,” ujar Jayadikarta.

Menurut dia, monumen tersebut juga berfungsi sebagai simbol pengingat atas bencana Karhutla yang pernah melanda daerah.

Baca Juga :  Pemkab dan DPRD Pulpis Setujui Raperda APBD 2020

“Monumen ini akan berdiri tegak sebagai saksi bisu tragedi Karhutla, sekaligus mengingatkan kita akan pentingnya kewaspadaan dan upaya pencegahan agar peristiwa serupa tidak terulang di masa depan,” tegas Jayadikarta.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa keberadaan monumen ini diharapkan dapat menjadi pusat edukasi terbuka bagi masyarakat.

“Melalui monumen ini, kita dapat bersama-sama belajar memahami risiko Karhutla serta langkah-langkah efektif dalam upaya pencegahannya,” tandas dia. (kpg/art)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/