32 C
Jakarta
Wednesday, April 24, 2024

Semua Sekolah Berhak Ikuti PSP

PULANG PISAU, PROKALTENG.CO – Program Sekolah Penggerak (PSP) merupakan penyempurnaan program transformasi program sekolah-sekolah sebelumnya. Seperti SBI (sekolah bertaraf internasional) yang terpilih yang mempunyai fasilitas yang baik. Kemudian juga sekolah model, sekolah rujukan.

“Dalam sekolah penggerak (SP) ini, kami ingin membangun kolaborasi. Kami ingin membangun kebersamaan ini sesuai dengan semangat UU nomor 23 tahun 2014. Kewenangan kita sudah diatur yang juga menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten,” kata Kepala Dinas Pendidikan Pulang Pisau Hj Nunu Andriani, kemarin.

Tujuan lainnya adalah intervensi secara holistik. Mulai dari pembinaan sumber daya manusia (SDM), pembelajarannya, perencanaannya, digitalisasinya dan pendampingan pemerintah untuk SP.

Nunu menjelaskan, SP ruang lingkupnya mencakup seluruh sekolah. Dia menegaskan, semua sekolah mempunyai hak untuk mengikuti PSP. “Pemerintah tidak memilih-milih sekolah yang infrastrukturnya memadai. Semua sekolah dengan kondisi apapun dan dimana pun punya kesempatan untuk kepala sekolah ikut seleksi kepala sekolah di SP,” kata Nunu.

Baca Juga :  Edy Pratowo Ingatkan Jajarannya Soal Pelayanan Publik

Dia berharap, Dinas Pendidikan kabupaten Pulang Pisau dengan dilaksanakannya kegiatan PSP angkatan 3 yang diawali dengan seleksi kepala sekolah diberbagai jenjang satuan pendidikan baik negri maupun swasta mendaftarkan diri dalam PSP .

“Kami juga meminta kepada seluruh kepala sekolah untuk berkomitmen mau dan pantang menyerah untuk mengikuti seleksi dan jika nanti terpilih menjadi calon SP akan mendapatkan 5 intervensi,” harap dia.

Nunu menjelaskan, 5 intervensi itu di antaranya; pendampingan konsultatif dan asimetris, penguatan SDM sekolah melalui program pelatihan dan pendampingan berkala dengan pelatih ahli yang disediakan Kemendikbud .

Ke-3 pembelajaran dengan paradigma baru yang berorientasi pada pengembangan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, ke-4 perencanaan berbasis data , perencanaan berdasarkan refleksi diri.

Baca Juga :  Jalan Poros Gandang–Sidodadi Perlu Peningkatan

“Terakhir, digitalisasi sekolah. Yakni penggunaan berbagai platform digital untuk mengurangi kompleksitas, meningkatkan efisiensi, menambah inspirasi dan pendekatan yang disesuaikan,” kata Nunu.

Nunu menjelaskan, pendampingan 5 intervensi itu selama 3 tahun ajaran dan bermanfaat untuk sekolah dalam meningkatkan hasil mutu pendidikan, meningkatnya kompetensi kepala sekolah dan guru.

Percepatan digitalisasi sekolah, percepatan pencapaian profil pelajar pancasila, mendapatkan pendampingan intensif untuk transformasi sekolah, kesempatan untuk menjadi katalis perubahan bagi sekolah lain.

“Kepala sekolah adalah seorang pemimpin. Jadi bagaimana menjadi pemimpin untuk orang yang mengikutinya,” tandasnya. (art)

PULANG PISAU, PROKALTENG.CO – Program Sekolah Penggerak (PSP) merupakan penyempurnaan program transformasi program sekolah-sekolah sebelumnya. Seperti SBI (sekolah bertaraf internasional) yang terpilih yang mempunyai fasilitas yang baik. Kemudian juga sekolah model, sekolah rujukan.

“Dalam sekolah penggerak (SP) ini, kami ingin membangun kolaborasi. Kami ingin membangun kebersamaan ini sesuai dengan semangat UU nomor 23 tahun 2014. Kewenangan kita sudah diatur yang juga menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten,” kata Kepala Dinas Pendidikan Pulang Pisau Hj Nunu Andriani, kemarin.

Tujuan lainnya adalah intervensi secara holistik. Mulai dari pembinaan sumber daya manusia (SDM), pembelajarannya, perencanaannya, digitalisasinya dan pendampingan pemerintah untuk SP.

Nunu menjelaskan, SP ruang lingkupnya mencakup seluruh sekolah. Dia menegaskan, semua sekolah mempunyai hak untuk mengikuti PSP. “Pemerintah tidak memilih-milih sekolah yang infrastrukturnya memadai. Semua sekolah dengan kondisi apapun dan dimana pun punya kesempatan untuk kepala sekolah ikut seleksi kepala sekolah di SP,” kata Nunu.

Baca Juga :  Edy Pratowo Ingatkan Jajarannya Soal Pelayanan Publik

Dia berharap, Dinas Pendidikan kabupaten Pulang Pisau dengan dilaksanakannya kegiatan PSP angkatan 3 yang diawali dengan seleksi kepala sekolah diberbagai jenjang satuan pendidikan baik negri maupun swasta mendaftarkan diri dalam PSP .

“Kami juga meminta kepada seluruh kepala sekolah untuk berkomitmen mau dan pantang menyerah untuk mengikuti seleksi dan jika nanti terpilih menjadi calon SP akan mendapatkan 5 intervensi,” harap dia.

Nunu menjelaskan, 5 intervensi itu di antaranya; pendampingan konsultatif dan asimetris, penguatan SDM sekolah melalui program pelatihan dan pendampingan berkala dengan pelatih ahli yang disediakan Kemendikbud .

Ke-3 pembelajaran dengan paradigma baru yang berorientasi pada pengembangan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, ke-4 perencanaan berbasis data , perencanaan berdasarkan refleksi diri.

Baca Juga :  Jalan Poros Gandang–Sidodadi Perlu Peningkatan

“Terakhir, digitalisasi sekolah. Yakni penggunaan berbagai platform digital untuk mengurangi kompleksitas, meningkatkan efisiensi, menambah inspirasi dan pendekatan yang disesuaikan,” kata Nunu.

Nunu menjelaskan, pendampingan 5 intervensi itu selama 3 tahun ajaran dan bermanfaat untuk sekolah dalam meningkatkan hasil mutu pendidikan, meningkatnya kompetensi kepala sekolah dan guru.

Percepatan digitalisasi sekolah, percepatan pencapaian profil pelajar pancasila, mendapatkan pendampingan intensif untuk transformasi sekolah, kesempatan untuk menjadi katalis perubahan bagi sekolah lain.

“Kepala sekolah adalah seorang pemimpin. Jadi bagaimana menjadi pemimpin untuk orang yang mengikutinya,” tandasnya. (art)

Terpopuler

Artikel Terbaru