PULANG PISAU,PROKALTENG.CO – Dukungan terhadap ketahanan pangan nasional mendapat dorongan kuat di Kabupaten Pulang Pisau. Bupati H Ahmad Rifa’i menyampaikan apresiasi mendalam kepada pemerintah pusat atas pelaksanaan program Cetak Sawah Rakyat (CSR), yang diharapkan menjadi motor penggerak kemandirian pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat.
Ucapan terima kasih tersebut disampaikan Bupati saat mendampingi kunjungan Gubernur Kalimantan Tengah H Agustiar Sabran, Kapolda Kalteng Irjen Pol Iwan Kurniawan, Kajati Kalteng Agus Sahat Lumban Gaol, serta Danrem 102/Panju Panjung Brigjen TNI Wimoko.
Peninjauan dilakukan di dua titik lokasi CSR, yakni Desa Henda, Kecamatan Jabiren Raya, dan Desa Mintin, Kecamatan Kahayan Hilir, Rabu (13/8) sore. Turut hadir dalam rombongan, Kepala Kejaksaan Negeri Pulang Pisau Nanang Dwi Priharyadi, Kapolres Pulang Pisau AKBP Iqbal Sengaji, Dandim 1011/KLK Letkol Inf Pamungkas Amry Saputro, Sekda Tony Harisinta, dan sejumlah pejabat daerah lainnya.
Bupati Ahmad Rifa’i menegaskan bahwa keberadaan program CSR menjadi wujud nyata sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah dalam menjawab tantangan ketahanan pangan.
“Apa yang menjadi program dari pemerintah pusat dapat diimplementasikan dengan baik sesuai arahan Presiden RI, Prabowo Subianto, untuk menjadikan Pulang Pisau sebagai salah satu lumbung pangan strategis. Kami berharap program ini berkelanjutan, berkesinambungan, dan berjalan sesuai aturan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bupati menilai CSR tidak hanya berfokus pada peningkatan luas tanam, tetapi juga pada peningkatan produktivitas pertanian yang akan berdampak langsung terhadap kesejahteraan petani.
“Sinergi antara pemerintah daerah, provinsi, dan pusat harus terus dijaga. Ini bukan sekadar proyek, tetapi langkah nyata untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus mendorong perekonomian masyarakat,” tegasnya.
Program CSR di Pulang Pisau diharapkan mampu mencetak lahan baru yang produktif, mengoptimalkan potensi pertanian lokal, serta menjadi model pembangunan pertanian berkelanjutan di Kalimantan Tengah. (kpg/art)