29 C
Jakarta
Monday, September 16, 2024

Tergantung Langkah Sekarang, Pj Bupati Tegaskan Serius Atasi Persoalan Stunting

PULANG PISAU,PROKALTENG.CO – Penjabat Bupati Pulang Pisau Hj Nunu Andriani, Senin (12/8) lalu menghadiri kegiatan literasi dan intervensi bersama cegah stunting Forum Puspa Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dalam pencegahan stunting di Kabupaten Pulang Pisau.

Dia berharap, dengan diberikan makanan tambahan dapat semakin berkontribusi positif untuk menurunkan stunting di Kecamatan Kahayan Hilir dan Kecamatan Jabiren Raya.

”Saya minta kepada semua pihak dapat mendukung dan membantu dalam pelaksanaan penurunan stunting. Karena pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Tetapi memerlukan kolaborasi dan dukungan saudara-saudara sekalian,” pinta Nunu.

Menurut dia, masa depan tergantung dari aksi dan langkah kolaboratif yang dilakukan sekarang.

”Anak-anak bangsa adalah bagian dari masa kini dan masa depan. Sekarang kita rawat mereka, kelak mereka yang akan merawat bangsa,” tegas Nunu.

Baca Juga :  Alhamdulillah! Penanganan Stunting, Kotim Terbaik

Sebelumnya Nunu mengungkapkan, saat ini satu dari tiga balita Indonesia mengalami stunting.

”Persoalan ini bukan persoalan bangsa di masa sekarang saja, melainkan menyangkut masa depan kita karena anak-anak itu adalah generasi penerus. Merekalah masa depan kita,” kata Nunu.

Dia menegaskan, Indonesia emas tahun 2045 tidak akan tercapai kalau anak-anak bangsa, mengalami stunting terganggu perkembangan kognitif dan kesehatannya.

Untuk itu dia ingin kembali menekankan bahwa pemerintah sangat serius mengupayakan penurunan stunting. Menurut Nunu, stunting merupakan masalah kesehatan yang sudah ada sejak lama. Kondisi ini disebabkan oleh gizi buruk, terserang infeksi berkali-kali, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah. Namun, penyebab stunting yang paling banyak adalah kekurangan gizi.

Baca Juga :  Jelang Ramadan, Pemkab Jaga Stabilitas Harga Kebutuhan Pokok

”Percepatan penurunan stunting memerlukan komitmen yang kuat dari kita semua. Berkolaborasi dengan berbagai pihak menjadi kunci untuk memastikan konvergensi antarprogram hingga ke tingkat kecamatan, kelurahan dan desa untuk menurunkan stunting,” ujarnya. (art/hnd)

PULANG PISAU,PROKALTENG.CO – Penjabat Bupati Pulang Pisau Hj Nunu Andriani, Senin (12/8) lalu menghadiri kegiatan literasi dan intervensi bersama cegah stunting Forum Puspa Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dalam pencegahan stunting di Kabupaten Pulang Pisau.

Dia berharap, dengan diberikan makanan tambahan dapat semakin berkontribusi positif untuk menurunkan stunting di Kecamatan Kahayan Hilir dan Kecamatan Jabiren Raya.

”Saya minta kepada semua pihak dapat mendukung dan membantu dalam pelaksanaan penurunan stunting. Karena pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Tetapi memerlukan kolaborasi dan dukungan saudara-saudara sekalian,” pinta Nunu.

Menurut dia, masa depan tergantung dari aksi dan langkah kolaboratif yang dilakukan sekarang.

”Anak-anak bangsa adalah bagian dari masa kini dan masa depan. Sekarang kita rawat mereka, kelak mereka yang akan merawat bangsa,” tegas Nunu.

Baca Juga :  Alhamdulillah! Penanganan Stunting, Kotim Terbaik

Sebelumnya Nunu mengungkapkan, saat ini satu dari tiga balita Indonesia mengalami stunting.

”Persoalan ini bukan persoalan bangsa di masa sekarang saja, melainkan menyangkut masa depan kita karena anak-anak itu adalah generasi penerus. Merekalah masa depan kita,” kata Nunu.

Dia menegaskan, Indonesia emas tahun 2045 tidak akan tercapai kalau anak-anak bangsa, mengalami stunting terganggu perkembangan kognitif dan kesehatannya.

Untuk itu dia ingin kembali menekankan bahwa pemerintah sangat serius mengupayakan penurunan stunting. Menurut Nunu, stunting merupakan masalah kesehatan yang sudah ada sejak lama. Kondisi ini disebabkan oleh gizi buruk, terserang infeksi berkali-kali, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah. Namun, penyebab stunting yang paling banyak adalah kekurangan gizi.

Baca Juga :  Jelang Ramadan, Pemkab Jaga Stabilitas Harga Kebutuhan Pokok

”Percepatan penurunan stunting memerlukan komitmen yang kuat dari kita semua. Berkolaborasi dengan berbagai pihak menjadi kunci untuk memastikan konvergensi antarprogram hingga ke tingkat kecamatan, kelurahan dan desa untuk menurunkan stunting,” ujarnya. (art/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru