28.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Kelola Lahan Gambut, Pemkab Pulpis Gandeng Kemitraan

PULANG PISAU, PROKALTENG.CO – Pemerintah kabupaten Pulang Pisau
menggelar rapat koordinasi teknis (rakornis) penanggulangan kebakaran hutan dan
lahan (karhutla) di wilayah kabupaten Pulang Pisau tahun 2021.

Kegiatan yang dilaksanakan secara
virtual di aula Mess Pemda, Senin (12/4) itu dipimpin Bupati Pulang Pisau H Edy
Pratowo. Dalam kegiatan itu juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman
bersama antara pemerintah Kabupaten Pulang Pisau dengan Kemitraan.

Nota kesepahaman yang
ditandatangani Bupati Pulang Pisau H Edy Pratowo dengan Direktur Eksekutif
Kemitraan Laode M Syarif itu tentang dukungan pengembangan program pengelolaan
lahan gambut berkelanjutan di kabupaten Pulang Pisau.

Edy mengungkapkan, hotspot di
kabupaten Pulang Pisau saat ini masih minim. Terlebih curah hujan saat ini
masih agak tinggi. “Dalam satu minggu beberapa kali hujan. Berdasarkan laporan
BMKG, musim kemarau diperkirakan mulai terjadi pada Mei-Juni,” kata Edy.

Bupati menegaskan, dengan
rakornis itu memberikan gambaran bagaimana para pemangku kepentingan bisa
bersama-sama melakukan pencegahan karhutla. Yakni dengan cara melakukan edukasi
dan sosialisasi.

Baca Juga :  Camat Pandih Batu Agendakan Panen Cabai 1 Hektare

“Karena sesuai dengan arahan Pak
Presiden, bahwa upaya pencegahan melalui deteksi dini merupakan langkah terbaik
daripada melakukan pemadaman saat kebakaran terjadi,” tegas Edy.

Apalagi, lanjut dia, 59 persen
lebih wilayah kabupaten Pulang Pisau merupakan lahan gambut. “Kondisi ini
sangat memiliki tingkat kerawanan tinggi mana kala terjadi karhutla,” kata Edy.

Saat itu Edy juga mengungkapkan
pengalaman pihaknya pada tahun 2015 saat pihaknya melakukan upaya untuk
pemadaman karhutla. Saat itu, ungkap dia, kemarau dibarengi elnino yang panjang
membuat hampir semua wilayah kabupaten Pulang Pisau dan Kalteng mengalami
kebakaran yang cukup luas.

“Sehingga kondisi itu memberikan
dampak ekonomi maupun dampak kesehatan yang cukup luas. Akibat kejadian
tersebut, asap juga sampai ke luar negeri,” ucapnya.

Berdasarkan pengalaman itulah,
lanjut dia, jajaran pemerintah kabupaten Pulang Pisau melakukan upaya terbaik
dengan melakukan koordinasi dengan seluruh stakeholder terkait.

Baca Juga :  BKPP Tunggu Sanggahan CASN yang TMS Administrasi

Dia mengaku bersyukur koordinasi
yang dibangun, baik di tingkat pemerintah daerah jajaran instansi terkait
seperti TNI, Polri, Kejaksaan Negeri dalam rangka melakukan penindakan pelaku yang
secara sengaja melakukan pembakaran hutan dan lahan dapat dilakukan dengan
sangat baik.

“Upaya ini secara berangsur telah
dilakukan. Sehingga dalam perjalanan upaya untuk melakukan pencegahan karhutla
di kabupaten Pulang Pisau secara berangsur dapat kita atasi,” ucap Edy.

Bupati juga mengaku bersyukur
dengan adanya dukungan semua pihak, termasuk dari NGO, Kemitraan dan organisasi
lainnya yang turut membantu memberikan edukasi dan pemberdayaan masyarakat.

Edukasi itu, lanjut dia, salah
satunya melalui kegiatan-kegiatan dalam rangka untuk melakukan pembinaan
terhadap desa peduli gambut. “Kami bersyukur dengan adanya pembinaan seperti
ini memberikan dampak positif terhadap upaya pencegahan lebih bermanfaat
daripada melakukan pemadaman. Harapan kerja sama dapat berlanjut,” harap dia.

PULANG PISAU, PROKALTENG.CO – Pemerintah kabupaten Pulang Pisau
menggelar rapat koordinasi teknis (rakornis) penanggulangan kebakaran hutan dan
lahan (karhutla) di wilayah kabupaten Pulang Pisau tahun 2021.

Kegiatan yang dilaksanakan secara
virtual di aula Mess Pemda, Senin (12/4) itu dipimpin Bupati Pulang Pisau H Edy
Pratowo. Dalam kegiatan itu juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman
bersama antara pemerintah Kabupaten Pulang Pisau dengan Kemitraan.

Nota kesepahaman yang
ditandatangani Bupati Pulang Pisau H Edy Pratowo dengan Direktur Eksekutif
Kemitraan Laode M Syarif itu tentang dukungan pengembangan program pengelolaan
lahan gambut berkelanjutan di kabupaten Pulang Pisau.

Edy mengungkapkan, hotspot di
kabupaten Pulang Pisau saat ini masih minim. Terlebih curah hujan saat ini
masih agak tinggi. “Dalam satu minggu beberapa kali hujan. Berdasarkan laporan
BMKG, musim kemarau diperkirakan mulai terjadi pada Mei-Juni,” kata Edy.

Bupati menegaskan, dengan
rakornis itu memberikan gambaran bagaimana para pemangku kepentingan bisa
bersama-sama melakukan pencegahan karhutla. Yakni dengan cara melakukan edukasi
dan sosialisasi.

Baca Juga :  Camat Pandih Batu Agendakan Panen Cabai 1 Hektare

“Karena sesuai dengan arahan Pak
Presiden, bahwa upaya pencegahan melalui deteksi dini merupakan langkah terbaik
daripada melakukan pemadaman saat kebakaran terjadi,” tegas Edy.

Apalagi, lanjut dia, 59 persen
lebih wilayah kabupaten Pulang Pisau merupakan lahan gambut. “Kondisi ini
sangat memiliki tingkat kerawanan tinggi mana kala terjadi karhutla,” kata Edy.

Saat itu Edy juga mengungkapkan
pengalaman pihaknya pada tahun 2015 saat pihaknya melakukan upaya untuk
pemadaman karhutla. Saat itu, ungkap dia, kemarau dibarengi elnino yang panjang
membuat hampir semua wilayah kabupaten Pulang Pisau dan Kalteng mengalami
kebakaran yang cukup luas.

“Sehingga kondisi itu memberikan
dampak ekonomi maupun dampak kesehatan yang cukup luas. Akibat kejadian
tersebut, asap juga sampai ke luar negeri,” ucapnya.

Berdasarkan pengalaman itulah,
lanjut dia, jajaran pemerintah kabupaten Pulang Pisau melakukan upaya terbaik
dengan melakukan koordinasi dengan seluruh stakeholder terkait.

Baca Juga :  BKPP Tunggu Sanggahan CASN yang TMS Administrasi

Dia mengaku bersyukur koordinasi
yang dibangun, baik di tingkat pemerintah daerah jajaran instansi terkait
seperti TNI, Polri, Kejaksaan Negeri dalam rangka melakukan penindakan pelaku yang
secara sengaja melakukan pembakaran hutan dan lahan dapat dilakukan dengan
sangat baik.

“Upaya ini secara berangsur telah
dilakukan. Sehingga dalam perjalanan upaya untuk melakukan pencegahan karhutla
di kabupaten Pulang Pisau secara berangsur dapat kita atasi,” ucap Edy.

Bupati juga mengaku bersyukur
dengan adanya dukungan semua pihak, termasuk dari NGO, Kemitraan dan organisasi
lainnya yang turut membantu memberikan edukasi dan pemberdayaan masyarakat.

Edukasi itu, lanjut dia, salah
satunya melalui kegiatan-kegiatan dalam rangka untuk melakukan pembinaan
terhadap desa peduli gambut. “Kami bersyukur dengan adanya pembinaan seperti
ini memberikan dampak positif terhadap upaya pencegahan lebih bermanfaat
daripada melakukan pemadaman. Harapan kerja sama dapat berlanjut,” harap dia.

Terpopuler

Artikel Terbaru