26.1 C
Jakarta
Sunday, October 6, 2024

Distan Pulpis Tegur UPJA Pengelola Perbengkelan Alsintan di Dua Kecamatan

PULANG PISAU, PROKALTENG.CO – Keberadaaan perbengkelan alat dan mesin pertanian (alsintan) di Desa Tahai Baru, Kecamatan Maliku dan Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu belum difungsikan sebagaimana mestinya.

Kondisi itu juga mendapat perhatian Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Pulang Pisau. Kepala Distan, Slamet Untung Rianto menginginkan agar perbengkelan bantuan dari Kementerian Pertanian untuk mendukung program food estate itu dapat segera dioperasikan.

Slamet mengaku, pihaknya juga telah melakukan teguran kepada Usaha Pelayanan Jasa Alat (UPJA) yang mengelola masing-masing perbengkelan itu. “Teguran tidak hanya secara lisan, tapi juga secara tertulis kepada pengelola perbengkelan. Dalam teguran itu kami meminta agar perbengkelan itu segera dioperasikan,” kata Slamet.

Slamet mengaku, pihaknya juga telah memanggil pelaksanaannya perbengkelan ini dikelola oleh UPJA yang ada di masing-masing desa tersebut. Kedua pengelola UPJA sudah dipanggil dan dimintai keterangan.

Baca Juga :  Jangan Potong Sapi Betina Produktif

Dia mengungkapkan, alasan kedua pengelola belum mengoperasionalkan perbengkelan itu beralasan, belum mendapatkan mekanik atau montir. “Namun, hal itu bukan dasar karena pengelola bisa mencari inisiatif karena UPJA adalah pengelola, termasuk pengeluaran dan pemasukan yang didapat dari operasionalnya bengkel untuk mereka sendiri,” ujarnya.

Untuk mengatasi keluhan dari pengelola perbengkelan ini, Slamet mengaku, tahun ini pihaknya telah membuat program pelatihan bagi mekanik sebanyak 6 orang untuk dilatih perbengkelan alsintan. Pelatihan ini nantinya untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan para mekanik yang ada di dua perbengkelan itu

“Untuk nara sumber pelatihan yang dipanggil tentu dari mekanik pertanian (Mektan) yang berpengalaman serta benar-benar mengerti dan paham di bidang Alsintan,” ujarnya.

Baca Juga :  Rp17 M Digelontorkan untuk Tingkatkan Jalan Sebangau Kuala

Slamet menambahkan, keberadaan perbengkelan tersebut dalam rangka membantu apabila ada alsintan mengalami kerusakan. “Sehingga petani bisa mendapatkan pelayanan perbengkelan dengan biaya yang lebih terjangkau,” kata Slamet.

Pembangunan perbengkelan alsintan itu merupakan hibah dari Kementerian Pertanian tahun 2020. Hibah yang diberikan anggaran bangunan dan peralatan perbengkelan di Desa Tahai Baru dan Desa Belanti Siam yang total keduanya lebih dari Rp1 miliar.

Namun hampir setahun keberadaan perbengkelan yang dibangun di atas tanah milik desa ini mangkrak. Tidak ada aktivitas dan terlihat peralatan pendukung di dua bangunan perbengkelan pendukung program food estate itu. (art)

PULANG PISAU, PROKALTENG.CO – Keberadaaan perbengkelan alat dan mesin pertanian (alsintan) di Desa Tahai Baru, Kecamatan Maliku dan Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu belum difungsikan sebagaimana mestinya.

Kondisi itu juga mendapat perhatian Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Pulang Pisau. Kepala Distan, Slamet Untung Rianto menginginkan agar perbengkelan bantuan dari Kementerian Pertanian untuk mendukung program food estate itu dapat segera dioperasikan.

Slamet mengaku, pihaknya juga telah melakukan teguran kepada Usaha Pelayanan Jasa Alat (UPJA) yang mengelola masing-masing perbengkelan itu. “Teguran tidak hanya secara lisan, tapi juga secara tertulis kepada pengelola perbengkelan. Dalam teguran itu kami meminta agar perbengkelan itu segera dioperasikan,” kata Slamet.

Slamet mengaku, pihaknya juga telah memanggil pelaksanaannya perbengkelan ini dikelola oleh UPJA yang ada di masing-masing desa tersebut. Kedua pengelola UPJA sudah dipanggil dan dimintai keterangan.

Baca Juga :  Jangan Potong Sapi Betina Produktif

Dia mengungkapkan, alasan kedua pengelola belum mengoperasionalkan perbengkelan itu beralasan, belum mendapatkan mekanik atau montir. “Namun, hal itu bukan dasar karena pengelola bisa mencari inisiatif karena UPJA adalah pengelola, termasuk pengeluaran dan pemasukan yang didapat dari operasionalnya bengkel untuk mereka sendiri,” ujarnya.

Untuk mengatasi keluhan dari pengelola perbengkelan ini, Slamet mengaku, tahun ini pihaknya telah membuat program pelatihan bagi mekanik sebanyak 6 orang untuk dilatih perbengkelan alsintan. Pelatihan ini nantinya untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan para mekanik yang ada di dua perbengkelan itu

“Untuk nara sumber pelatihan yang dipanggil tentu dari mekanik pertanian (Mektan) yang berpengalaman serta benar-benar mengerti dan paham di bidang Alsintan,” ujarnya.

Baca Juga :  Rp17 M Digelontorkan untuk Tingkatkan Jalan Sebangau Kuala

Slamet menambahkan, keberadaan perbengkelan tersebut dalam rangka membantu apabila ada alsintan mengalami kerusakan. “Sehingga petani bisa mendapatkan pelayanan perbengkelan dengan biaya yang lebih terjangkau,” kata Slamet.

Pembangunan perbengkelan alsintan itu merupakan hibah dari Kementerian Pertanian tahun 2020. Hibah yang diberikan anggaran bangunan dan peralatan perbengkelan di Desa Tahai Baru dan Desa Belanti Siam yang total keduanya lebih dari Rp1 miliar.

Namun hampir setahun keberadaan perbengkelan yang dibangun di atas tanah milik desa ini mangkrak. Tidak ada aktivitas dan terlihat peralatan pendukung di dua bangunan perbengkelan pendukung program food estate itu. (art)

Terpopuler

Artikel Terbaru