28.8 C
Jakarta
Saturday, July 12, 2025

Pelajar SMAN 3 Bulik Diedukasi Bahaya Kekerasan dan Judi Online oleh Polisi

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Kepolisian Resor (Polres) Lamandau, Kalimantan Tengah, terus menggencarkan edukasi kepada pelajar terkait pencegahan kekerasan terhadap anak dan bahaya judi online.

Kegiatan ini menyasar siswa SMA Negeri 3 Bulik, khususnya peserta Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025.

Melalui program Polwan Goes to School, para siswa diperkenalkan konsep keamanan lingkungan sekolah serta pentingnya menjauhi praktik kekerasan dan perjudian daring. Program ini menjadi langkah awal membangun kesadaran sejak dini di kalangan generasi muda.

Iptu Herman Panjaitan, Kasihumas Polres Lamandau, menyebut kegiatan tersebut sebagai strategi dalam menekan potensi kekerasan terhadap anak dan penyalahgunaan akses digital yang semakin terbuka.

“Sosialisasi ini bukan hanya dilakukan di sekolah-sekolah, tetapi juga secara bertahap di instansi pemerintah, pasar, dan pemukiman warga,” ujar Iptu Herman dalam keterangan persnya, Jumat (11/7).

Baca Juga :  Uji Kesiapsiagaan Personel dan Peralatan Pendukung Menghadapi Tahapan Pemilu dan Karhutla 2024

Menurutnya, pemahaman menyeluruh kepada masyarakat tentang pentingnya kewaspadaan terhadap dua isu tersebut perlu terus ditanamkan.

Di SMAN 3 Bulik, materi difokuskan pada peserta MPLS yang tengah beradaptasi dengan lingkungan sekolah baru. Mereka dibekali informasi seputar bentuk kekerasan, termasuk fisik, seksual, dan perundungan (bullying).

Siswa diajarkan mengenali tanda-tanda kekerasan, mekanisme pelaporan, serta pentingnya menjaga keselamatan diri. Sosialisasi juga menyoroti ancaman judi online yang kini kian marak seiring perkembangan teknologi.

Para pelajar mendapatkan pemahaman tentang dampak negatif kecanduan judi online terhadap aspek sosial, pribadi, dan prestasi akademik.

“Perundungan memiliki dampak negatif yang signifikan, baik bagi korban maupun pelaku. Oleh karena itu, pencegahan dan edukasi sejak dini sangat penting untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan kondusif bagi proses belajar mengajar,” tegasnya.

Baca Juga :  Untuk Membangun Suatu Daerah Harus Memiliki Tiga Pilar

Melalui pendekatan persuasif dan edukatif ini, Polres Lamandau berharap masyarakat, khususnya orang tua, dapat lebih aktif dalam mengawasi anak-anak mereka.

Pentingnya kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan kepolisian juga ditekankan dalam menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan serta pengaruh judi daring.

“Polres Lamandau berkomitmen untuk terus menjalankan program-program serupa guna memberikan perlindungan dan keamanan bagi masyarakat, khususnya generasi muda di Kabupaten Lamandau. Dengan kolaborasi yang kuat, diharapkan angka kekerasan anak dan kasus judi online di kalangan pelajar dapat ditekan seminimal mungkin,” tandasnya. (bib)

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Kepolisian Resor (Polres) Lamandau, Kalimantan Tengah, terus menggencarkan edukasi kepada pelajar terkait pencegahan kekerasan terhadap anak dan bahaya judi online.

Kegiatan ini menyasar siswa SMA Negeri 3 Bulik, khususnya peserta Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025.

Melalui program Polwan Goes to School, para siswa diperkenalkan konsep keamanan lingkungan sekolah serta pentingnya menjauhi praktik kekerasan dan perjudian daring. Program ini menjadi langkah awal membangun kesadaran sejak dini di kalangan generasi muda.

Iptu Herman Panjaitan, Kasihumas Polres Lamandau, menyebut kegiatan tersebut sebagai strategi dalam menekan potensi kekerasan terhadap anak dan penyalahgunaan akses digital yang semakin terbuka.

“Sosialisasi ini bukan hanya dilakukan di sekolah-sekolah, tetapi juga secara bertahap di instansi pemerintah, pasar, dan pemukiman warga,” ujar Iptu Herman dalam keterangan persnya, Jumat (11/7).

Baca Juga :  Uji Kesiapsiagaan Personel dan Peralatan Pendukung Menghadapi Tahapan Pemilu dan Karhutla 2024

Menurutnya, pemahaman menyeluruh kepada masyarakat tentang pentingnya kewaspadaan terhadap dua isu tersebut perlu terus ditanamkan.

Di SMAN 3 Bulik, materi difokuskan pada peserta MPLS yang tengah beradaptasi dengan lingkungan sekolah baru. Mereka dibekali informasi seputar bentuk kekerasan, termasuk fisik, seksual, dan perundungan (bullying).

Siswa diajarkan mengenali tanda-tanda kekerasan, mekanisme pelaporan, serta pentingnya menjaga keselamatan diri. Sosialisasi juga menyoroti ancaman judi online yang kini kian marak seiring perkembangan teknologi.

Para pelajar mendapatkan pemahaman tentang dampak negatif kecanduan judi online terhadap aspek sosial, pribadi, dan prestasi akademik.

“Perundungan memiliki dampak negatif yang signifikan, baik bagi korban maupun pelaku. Oleh karena itu, pencegahan dan edukasi sejak dini sangat penting untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan kondusif bagi proses belajar mengajar,” tegasnya.

Baca Juga :  Untuk Membangun Suatu Daerah Harus Memiliki Tiga Pilar

Melalui pendekatan persuasif dan edukatif ini, Polres Lamandau berharap masyarakat, khususnya orang tua, dapat lebih aktif dalam mengawasi anak-anak mereka.

Pentingnya kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan kepolisian juga ditekankan dalam menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan serta pengaruh judi daring.

“Polres Lamandau berkomitmen untuk terus menjalankan program-program serupa guna memberikan perlindungan dan keamanan bagi masyarakat, khususnya generasi muda di Kabupaten Lamandau. Dengan kolaborasi yang kuat, diharapkan angka kekerasan anak dan kasus judi online di kalangan pelajar dapat ditekan seminimal mungkin,” tandasnya. (bib)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/