SAMPIT, PROKALTENG.CO– Viralnya video seorang wanita tanpa busana di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menggemparkan masyarakat setempat. Video berdurasi sekitar 30 detik yang tersebar luas akhir pekan lalu itu dikabarkan memuat seorang wanita yang masih berstatus pelajar. Hal itupun menarik perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotim.
Wakil Bupati (Wabup) Kotim, Irawati, menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak menyebarluaskan hal tersebut. Sebab, hal itu memang dilarang bisa berpotensi menjerat penyebarnya dengan melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
“Saya minta masyarakat yang tidak berkepentingan, jangan menyebarluaskan video itu. Apalagi hanya ikut memviralkan saja. Karena bisa saja terjerat UU ITE,”ujarnya, Senin (29/4).
Penyebab tersebarnya video tersebut hingga saat ini belum diketahui pasti. Namun, Irawati menduga video tersebut telah disebarkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Hal itu berdasarkan informasi yang beredar bahwa video syur itu disebarkan oleh seorang laki-laki yang merupakan kekasih korban.
“Tersebarnya video itu pastinya sesuatu hal yang tidak diinginkan korban. Jadi jangan ikut-ikutan menyebarkan,”terangnya.
Irawati mengaku prihatin terhadap kasus tersebut. Terlebih lagi, hal itu bukan kali pertama terjadi di Kotim. Setidaknya sudah ada tiga kasus yang sama yang menjerat anak-anak sekolah dari rentang pendidikan SMP hingga SMA. Kejadian itu pula juga mencoreng dunia pendidikan yang ada di Kotim. Untuk itu, ia meminta dinas terkait untuk menelusuri sekolah korban agar dapat diberikan pembinaan.
“Secara psikologi, anak remaja biasanya masih labil dan rasa ingin taunya tinggi. Tetapi mereka belum cukup mampu membedakan mana yang baik dan buruk untuk mereka. Tentunya kita akan tindak lanjuti ini agar tidak lagi terulang,”bebernya.
Ia turut menghimbau kepada para orang tua agar bisa lebih menekankan nilai keagamaan dan norma-norma yang berlaku. Menurutnya, pondasi agama dan akhlak yang baik akan bisa menjaga anak-anak terutama mereka yang berusia remaja agar tidak terjerumus kedalam hal yang negatif.
“Diajarkan adat istiadat dan budaya juga perlu bagi anak-anak. Karena tempat kita kental dengan norma serta adat istiadat ini. Kita diajarkan untuk bisa menghormati segala sesuatu,”pungkasnya.(sli/kpg).