SAMPIT, PROKALTENG.CO – Saat ini di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ada sekitar 800 sekolah dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) baik itu Negeri maupun Swasta. Dari jumlah tersebut yang sudah melaksanakan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) baru sekitar 30 persen.
“Kami menilai pencapaian tersebut masih rendah, karena salah satu kendala yang kami hadapi untuk meningkatkan IKM di daerah ini adalah kerena kurangnya pemahaman, banyak sekolah beranggapan IKM hanya untuk sekolah pengerak, maka kami dinas pendidikan akan terus meningkatkan pengimbasan terhadap sekolah lainnya,” kata Pelaksanan Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kotim Susiawati, saat kegiatan Gebyar Merdeka, Selasa (27/12).
Menurutnya Disdik Kotim sudah melakukan pencanagan IKM pada tahun 2020 lalu, dan mulai dilaksanakan pada tahun 2021 dan pihaknya sudah berkomitmen akan siap melaksanakan kuriku
lum merdeka dan menargetkan 100 persen satuan pendidikan atau sekolah di Kabupaten Kotim dapat melaksanakan IKM pada tahun 2023 nanti. “Kami akan meningkatkan pengimbasan terhadap sekolahsekolah yang belum IKM, dan kami menargetkan tahun 2023 semua satuan pendidikan di Kabupaten Kotim sudah melaksanakan IKM,” ujar Susiawati.
Dirinya mengatakan pendidikan kurikulum merdeka ini lebih bebas, sesuai dengan minat bakat siswa, karena kalau mereka diberi kebebasan maka potensi dalam mengembangkan bakat mereka lebih leluasa, dan program ini merupakan amanat undangundang yang harus dilaksanakan.
“Dengan adanya kurikulum merdeka diharapkan minat dan bakat dari para siswa dan siswi di sekolah bisa muncul, dan juga para guru dapat leluasa dalam mencari bakat siswanya, sehingga dapat mencapai pola pendidikan yang lebih baik lagi sesuai minat dan bakat karakter anak,” tutupnya. (bah/ans)