Site icon Prokalteng

Terdata BPBD, Banjir Merendam 4 Desa di 2 Kecamatan Akibat Tingginya Curah Hujan

Anak-anak sedang bermain mengunakan pelampung dari ban, di saat banjir melanda didesanya, ini terlihat Minggu (26/5). (FOTO : BPBD UNTUK KPG)

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Banjir kembali terjadi di wilayah utara Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dan merendam empat desa di dua kecamatan, hal itu dikarenakan tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir diwilayah tersebut.

Menurut data Badan Penggaulangn Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotim empat desa yang sedang dilanda banjir tersebut adalah Desa Tumbang Boloi, Tumbang Bajenei dan Tumbang Sangai RT 01, Kecamatan Telaga Antang, dan Desa Tumbang Manya Kecamatan Antang Kalang

“Sampai saat ini sudah ada empat desa yang terdata, dan mereka telah melaporkan kondisi di wilayah,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kotim Multazam, Minggu (26/5) malam.

Kondisi banjir yang terjadi di tiga desa di Kecamatan Telaga Antang mencapai ketinggian air 50 hingga 120 centimeter, sedangkan banjir di Kecamatan Antang Kalang berkisar 50 hingga 80 centimeter.

“Banjir yang cukup dalam saat ini membuat aktivitas masyarakat mulai terganggu. Warga juga semakin waspada terhadap kemungkinan banjir masih bertahan atau malah semakin dalam akibat hujan yang masih sering terjadi,” ujar Multazam.

Dirinya juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan yang bisa terjadi. Pihaknya juga akan melakukan berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa untuk memantau perkembangan kondisi dari waktu ke waktu.

“Kalau dibutuhkan, maka upaya tanggap darurat dilakukan dengan disertai penyaluran bantuan untuk korban terdampak banjir. Langkah ini dilakukan bersama instansi terkait, khususnya Dinas Sosial,” ucap Multazam.

Ia juga mengatakan rencananya TRC (Tim Reaksi Cepat) akan turun ke lokasi pada Senin (27/5) untuk melakukan kaji cepat kondisi di lapangan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan penanganan terhadap banjir yang melanda wilayah utara tersebut.

“Kami juga terus berkoordinasi dengan BMKG Stasiun Meteorologi Haji Asan Sampit untuk memantau perkembangan dan prakiraan cuaca, karena ini bagian dari antisipasi dini terhadap kemungkinan perubahan cuaca yang berpotensi bencana seperti banjir, angin kencang dan lainnya,” jelasnya.(bah/kpg)

Exit mobile version