25.2 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

Belum Ada Kenaikan Signifikan Harga Kebutuhan Pokok

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Strategi pemerintah daerah terkait menekan lajunya inflasi dengan menggelar pasar murah rupanya cukup efektif menstabilkan harga sembako atau kebutuhan pokok. Hal ini ditandai dengan belum adanya kenaikan harga sembako yang cukup signifi kan di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

“Sampai sekarang belum ada kenaikan harga kebutuhan pokok yang secara signifi kan naik,” kata Sumarbi, pedagang sembako di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM), Minggu (25/9).

Harga bahan kebutuhan pokok yang biasa melonjak, seperti telur ayam, bawang merah, dan cabai rawit saat ini belum mengalami kenaikan. Justru, yang bukan kebutuhan pokok saat ini mulai merangkak naik. Seperti kecap, saos tomat dan lain-lainnya.

“Kalau kecap ada kenaikan sebesar Rp2.000 per botol. Sementara beras ada kenaikan Rp 150 per kilogram,” terang pedagang lainnya, Rusmin. Senin (25/9), Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur kembali menggelar pasar penyeimbang dan pasar murah di Sampit untuk mengendalikan infl asi.

Baca Juga :  Perhatikan Kesehatan Warga hingga ke Pelosok

Pasar murah itu adalah yang keempat kali digelar dalam sebulan terakhir. Pasar penyeimbang dan pasar murah digelar di tiga lokasi yakni kantor Kecamatan Baamang, Pasar Karang Intan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Kelurahan Mentaya Seberang Kecamatan Seranau. Data dari tim provinsi, ada 2.500 paket sembako murah yang disiapkan. Paket tersebut masing-masing 1.000 paket di kantor Camat Baamang, 1.000 paket di Pasar Karang Intan dan 500 paket di Kecamatan Seranau.

Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran meninjau langsung pasar murah yang digelar di tiga tempat tersebut. Adapun, penyalurannya dilakukan dengan sistem kupon karena diprioritaskan kepada warga kurang mampu. Paket sembako yang seharusnya tetap dibayar oleh penerima, akhirnya diberikan cuma-cuma alias gratis setelah gubernur dengan menanggung biaya tersebut dengan dana pribadi.

Baca Juga :  Beri Efek Jera Kepada Koordinator Gelandangan dan Pengemis

“Saya yang bayar. Nilai satu paket ini Rp150.000, disubsidi pemerintah daerah Rp100.000, jadi warga hanya membayar Rp50.000. Hari ini saya bantu itu sehingga warga tidak perlu membayar,” ucap Sugianto.

Sementara itu, Bupati Kotim, H Halikinnor menyebutkan, pasar murah ini merupakan upaya lanjutan untuk menekan angka infl asi. Dengan adanya pasar tersebut diharapkan angka inflasi setidaknya bisa bertahan bahkan berkurang. “Ini langkah kita bersama untuk menekan angka infl asi di daerah, yang rata-rata disumbangkan oleh bahan pokok pangan,”terang Halikinnor.

Bupati menambahkan, selain paket sembako itu, Pemda juga bekerja sama dengan sejumlah pihak menggelar pasar murah berbagai komoditas, termasuk gas elpiji 3 kilogram. Minggu lalu ada 1.600 tabung, tapi hari ini memang cuma 200 tabung karena stok sedang berkurang. Nanti akan kita gelar lagi.(sli/ans/kpg)

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Strategi pemerintah daerah terkait menekan lajunya inflasi dengan menggelar pasar murah rupanya cukup efektif menstabilkan harga sembako atau kebutuhan pokok. Hal ini ditandai dengan belum adanya kenaikan harga sembako yang cukup signifi kan di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

“Sampai sekarang belum ada kenaikan harga kebutuhan pokok yang secara signifi kan naik,” kata Sumarbi, pedagang sembako di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM), Minggu (25/9).

Harga bahan kebutuhan pokok yang biasa melonjak, seperti telur ayam, bawang merah, dan cabai rawit saat ini belum mengalami kenaikan. Justru, yang bukan kebutuhan pokok saat ini mulai merangkak naik. Seperti kecap, saos tomat dan lain-lainnya.

“Kalau kecap ada kenaikan sebesar Rp2.000 per botol. Sementara beras ada kenaikan Rp 150 per kilogram,” terang pedagang lainnya, Rusmin. Senin (25/9), Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur kembali menggelar pasar penyeimbang dan pasar murah di Sampit untuk mengendalikan infl asi.

Baca Juga :  Perhatikan Kesehatan Warga hingga ke Pelosok

Pasar murah itu adalah yang keempat kali digelar dalam sebulan terakhir. Pasar penyeimbang dan pasar murah digelar di tiga lokasi yakni kantor Kecamatan Baamang, Pasar Karang Intan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Kelurahan Mentaya Seberang Kecamatan Seranau. Data dari tim provinsi, ada 2.500 paket sembako murah yang disiapkan. Paket tersebut masing-masing 1.000 paket di kantor Camat Baamang, 1.000 paket di Pasar Karang Intan dan 500 paket di Kecamatan Seranau.

Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran meninjau langsung pasar murah yang digelar di tiga tempat tersebut. Adapun, penyalurannya dilakukan dengan sistem kupon karena diprioritaskan kepada warga kurang mampu. Paket sembako yang seharusnya tetap dibayar oleh penerima, akhirnya diberikan cuma-cuma alias gratis setelah gubernur dengan menanggung biaya tersebut dengan dana pribadi.

Baca Juga :  Beri Efek Jera Kepada Koordinator Gelandangan dan Pengemis

“Saya yang bayar. Nilai satu paket ini Rp150.000, disubsidi pemerintah daerah Rp100.000, jadi warga hanya membayar Rp50.000. Hari ini saya bantu itu sehingga warga tidak perlu membayar,” ucap Sugianto.

Sementara itu, Bupati Kotim, H Halikinnor menyebutkan, pasar murah ini merupakan upaya lanjutan untuk menekan angka infl asi. Dengan adanya pasar tersebut diharapkan angka inflasi setidaknya bisa bertahan bahkan berkurang. “Ini langkah kita bersama untuk menekan angka infl asi di daerah, yang rata-rata disumbangkan oleh bahan pokok pangan,”terang Halikinnor.

Bupati menambahkan, selain paket sembako itu, Pemda juga bekerja sama dengan sejumlah pihak menggelar pasar murah berbagai komoditas, termasuk gas elpiji 3 kilogram. Minggu lalu ada 1.600 tabung, tapi hari ini memang cuma 200 tabung karena stok sedang berkurang. Nanti akan kita gelar lagi.(sli/ans/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru