32.6 C
Jakarta
Thursday, April 24, 2025

Pentingnya Edukasi Kepada Masyarakat Terkait Penanganan Serangan Predator

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyambut baik program pelatihan relawan yang digagas oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Program ini dinilai sebagai salah satu langkah strategis dalam memperkuat kesiapsiagaan dan sinergi antar instansi terkait di lapangan.

Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kotim, Sanggul Lumban Gaol menilai pelatihan tersebut bukan hanya mengasah kemampuan teknis para relawan, namun juga menjadi wadah memperkuat koordinasi lintas sektor dalam penanganan bencana.

“Program ini salah satu terobosan penting. Tugas-tugas lapangan itu memerlukan koordinasi yang baik antar dinas dan personel. Jadi apa yang kita lakukan bisa menghasilkan sesuatu yang maksimal,” ujarnya, Selasa (22/4).

Baca Juga :  Kedisiplinan Kerja Berpengaruh Pada TPP yang Diberikan

Ia menambahkan, pelatihan seperti ini harus terus ditingkatkan setiap tahun, agar daerah memiliki tenaga terlatih yang siap diterjunkan kapan saja ketika masyarakat membutuhkan pertolongan.

Bahkan, ia menyarankan agar pembinaan juga menyasar kalangan muda seperti pelajar SMP dan anggota Pramuka.

“Kalau relawan sudah terlatih, kita tidak perlu repot-repot lagi mencari orang yang siap. Mereka sudah tahu tugas dan tanggung jawabnya. Saya juga menyarankan BPBD membina kader dari tingkat Pramuka Penegak atau pelajar, supaya mereka punya kepedulian sosial dan kemampuan untuk menolong sesama,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Sanggul juga menyoroti pentingnya edukasi kepada masyarakat terkait penanganan serangan predator, khususnya buaya yang kerap muncul di wilayah sungai.

Baca Juga :  Tidak Disiplin Dalam Bertugas, ASN Bisa Disanksi Ringan, Sedang Hingga Pemberhentian

“Buaya ini kan hidup di sungai, mungkin habitatnya terganggu, makanannya berkurang. Jadi ketika mereka menyerang, relawan juga harus tahu bagaimana menolong sambil menjaga keselamatan diri,” sebutnya “Pak Bupati merencanakan penempatan buaya di Pulau Hanibung. Di sana mereka bisa hidup lebih aman dan tidak mengganggu masyarakat. Bahkan, jika ada investor yang berminat beternak buaya, kenapa tidak? Ini bisa jadi komoditi ekspor,” jelasnya. (mif/ans/kpg)

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyambut baik program pelatihan relawan yang digagas oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Program ini dinilai sebagai salah satu langkah strategis dalam memperkuat kesiapsiagaan dan sinergi antar instansi terkait di lapangan.

Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kotim, Sanggul Lumban Gaol menilai pelatihan tersebut bukan hanya mengasah kemampuan teknis para relawan, namun juga menjadi wadah memperkuat koordinasi lintas sektor dalam penanganan bencana.

“Program ini salah satu terobosan penting. Tugas-tugas lapangan itu memerlukan koordinasi yang baik antar dinas dan personel. Jadi apa yang kita lakukan bisa menghasilkan sesuatu yang maksimal,” ujarnya, Selasa (22/4).

Baca Juga :  Kedisiplinan Kerja Berpengaruh Pada TPP yang Diberikan

Ia menambahkan, pelatihan seperti ini harus terus ditingkatkan setiap tahun, agar daerah memiliki tenaga terlatih yang siap diterjunkan kapan saja ketika masyarakat membutuhkan pertolongan.

Bahkan, ia menyarankan agar pembinaan juga menyasar kalangan muda seperti pelajar SMP dan anggota Pramuka.

“Kalau relawan sudah terlatih, kita tidak perlu repot-repot lagi mencari orang yang siap. Mereka sudah tahu tugas dan tanggung jawabnya. Saya juga menyarankan BPBD membina kader dari tingkat Pramuka Penegak atau pelajar, supaya mereka punya kepedulian sosial dan kemampuan untuk menolong sesama,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Sanggul juga menyoroti pentingnya edukasi kepada masyarakat terkait penanganan serangan predator, khususnya buaya yang kerap muncul di wilayah sungai.

Baca Juga :  Tidak Disiplin Dalam Bertugas, ASN Bisa Disanksi Ringan, Sedang Hingga Pemberhentian

“Buaya ini kan hidup di sungai, mungkin habitatnya terganggu, makanannya berkurang. Jadi ketika mereka menyerang, relawan juga harus tahu bagaimana menolong sambil menjaga keselamatan diri,” sebutnya “Pak Bupati merencanakan penempatan buaya di Pulau Hanibung. Di sana mereka bisa hidup lebih aman dan tidak mengganggu masyarakat. Bahkan, jika ada investor yang berminat beternak buaya, kenapa tidak? Ini bisa jadi komoditi ekspor,” jelasnya. (mif/ans/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru