26.8 C
Jakarta
Wednesday, October 16, 2024

Kasus DBD di Kotim Meningkat, Selama 2023 Ada 441 Kasus

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) telah mencatat mulai Bulan Januari hingga pertengahan November 2023 ada sebanyak 441 kasus demam berdarah dengue (DBD). Kasus DBD ini  mengalami peningkatan yang segnifikan sejak bulan Oktober 2023 lalu, saat pergantian musim dari musim kemarau ke musim penghujan.

“Saat ini memang ada peningkatan kasus DBD, dari Januari hingga pertengahan bulan November ini kami mencatat ada 441 orang yang terkena DBD,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kotim Umar Kaderi, Jumat (17/11).

Dirinya menyampaikan, Berdasarkan data kasus DBD yang diterima Dinas Kesehatan pada bulan Januari terdapat ada 7 kasus, Februari 5 kasus, Maret 14 kasus, April 19 kasus, Mei 40 kasus, Juni 53 kasus, Juli 57 kasus, Agustus 40 kasus, September 67 kasus, Oktober 123 kasus dan tanggal 1-16 November ada 16 kasus.

Baca Juga :  Bukan Ajang Persaingan, Ciptakan Inovasi dan Kreativitas

Dirinya menyampaikan, terkait adanya korban yang meninggal dunia akibat penyakit DBD di Kabupaten Kotim, pihaknya tidak menampik kabar tersebut, tetapi pihaknya belum mengetahui pasti dan masih menyelidiki kronologi meninggalnya penderita DBD tersebut.

“Untuk penderita DBD yang meninggal dunia kami belum dapat datanya, tapi akan tetap kami selidiki. Apakah karena terlambat dibawa ke fasilitas kesehatan atau lainnya, karena memang DBD ini sulit diagnosanya,” terang Umar.

Dia mengatakan. Kasus DBD yang terjadi di Kabupaten Kotim hampir merata di setiap Kecamatan. tetapi yang paling mendominasi adalah Kecamatan yang ada di dalam kota Sampit seperti Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang dengan perhitungan 78,6 persen dibanding Kecamatan lainnya.

Baca Juga :  Manfaatkan Museum Kayu Sampit Sarana Pelestarian Kebudayaan dan Edukasi

“Hal ini yang menjadi perhatian kami, maka kami melakukan koordinasi terhadap Camat dan memanggil semua RT di dua Kecamatan tersebut untuk diberikan penyuluhan terkait DBD. Karena untuk penanganan DBD ini tidak bisa dilakukan sendiri, tetapi juga peran serta masyarakat sangat penting,” ucapnya.(bah/kpg/ind)

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) telah mencatat mulai Bulan Januari hingga pertengahan November 2023 ada sebanyak 441 kasus demam berdarah dengue (DBD). Kasus DBD ini  mengalami peningkatan yang segnifikan sejak bulan Oktober 2023 lalu, saat pergantian musim dari musim kemarau ke musim penghujan.

“Saat ini memang ada peningkatan kasus DBD, dari Januari hingga pertengahan bulan November ini kami mencatat ada 441 orang yang terkena DBD,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kotim Umar Kaderi, Jumat (17/11).

Dirinya menyampaikan, Berdasarkan data kasus DBD yang diterima Dinas Kesehatan pada bulan Januari terdapat ada 7 kasus, Februari 5 kasus, Maret 14 kasus, April 19 kasus, Mei 40 kasus, Juni 53 kasus, Juli 57 kasus, Agustus 40 kasus, September 67 kasus, Oktober 123 kasus dan tanggal 1-16 November ada 16 kasus.

Baca Juga :  Bukan Ajang Persaingan, Ciptakan Inovasi dan Kreativitas

Dirinya menyampaikan, terkait adanya korban yang meninggal dunia akibat penyakit DBD di Kabupaten Kotim, pihaknya tidak menampik kabar tersebut, tetapi pihaknya belum mengetahui pasti dan masih menyelidiki kronologi meninggalnya penderita DBD tersebut.

“Untuk penderita DBD yang meninggal dunia kami belum dapat datanya, tapi akan tetap kami selidiki. Apakah karena terlambat dibawa ke fasilitas kesehatan atau lainnya, karena memang DBD ini sulit diagnosanya,” terang Umar.

Dia mengatakan. Kasus DBD yang terjadi di Kabupaten Kotim hampir merata di setiap Kecamatan. tetapi yang paling mendominasi adalah Kecamatan yang ada di dalam kota Sampit seperti Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang dengan perhitungan 78,6 persen dibanding Kecamatan lainnya.

Baca Juga :  Manfaatkan Museum Kayu Sampit Sarana Pelestarian Kebudayaan dan Edukasi

“Hal ini yang menjadi perhatian kami, maka kami melakukan koordinasi terhadap Camat dan memanggil semua RT di dua Kecamatan tersebut untuk diberikan penyuluhan terkait DBD. Karena untuk penanganan DBD ini tidak bisa dilakukan sendiri, tetapi juga peran serta masyarakat sangat penting,” ucapnya.(bah/kpg/ind)

Terpopuler

Artikel Terbaru