28.9 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Kotim Perpanjang Status Tanggap Darurat Karhutla Selama 7 Hari

SAMPIT, PROKALTENG.CO–  Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kembali memperpanjang status tanggap darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) selama tujuh hari kedepan. Perpanjangan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi Karhutla, potensi curah hujan, serta dampak yang ditimbulkan akibat musibah tahunan tersebut.

“Kita memperpanjang status tanggap darurat untuk sementara selama tujuh hari sampai tanggal 23 Oktober nanti. Karena berdasarkan perkiraan cuaca tadi ada potensi hujan beberapa hari kedepan,”ujar Asisten I Setda Kotim, Rihel, usai melakukan rapat bersama membahas hal itu, di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, Senin (16/10).

Rihel menyebutkan, perpanjangan status tanggap darurat untuk yang ketiga kalinya itu akan disesuaikan dengan keadaan di lapangan. Nantinya, Pemerintah Kabupaten Kotim akan melakukan evaluasi kembali untuk memutuskan apakah akan diperpanjangan kembali status tersebut atau masuk ke masa transisi.

Baca Juga :  Kotim Masuk Sepuluh Besar Tertinggi Inflasi

“Nanti setelah perpanjangan ini selesai kita akan evaluasi kembali apakah akan diperpanjang lagi atau tidak. Kita akan lihat kondisi kedepannya seperti apa,”ungkapnya.

Dirinya melanjutkan, status tersebut diambil berdasarkan beberapa indikator yang menjadi acuan pemerintah dalam mengambil keputusan itu. Salah satunya adalah faktor cuaca dan potensi hujan yang turun di Kotim. Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandar Udara Haji Asan Sampit, Kotim berpotensi diguyur hujan di beberapa wilayah.

“Salah satu indikator kita mengambil keputusan ini salah satunya dari BMKG. Karena menurut perkiraan dari tanggal 21 sampai tanggal 31 itu sudah mulai ada potensi hujan di wilayah hulu, tetapi wilayah selatan tidak ada. Sementara sekarang ini hingga tanggal 20 nanti juga tidak ada hujan. Makanya kita putuskan untuk memperpanjang,” terang Rihel.

Baca Juga :  Di Kotim Kebakaran Lahan Kembali Terjadi, Diduga Sengaja Dibakar

Hingga saat ini, total kebakaran lahan yang ada di Kotim hingga bulan Oktober ini sudah mencapai angka 8.344 titik hotspot. Angka tersebut jauh dengan jumlah yang ada di sepanjanga tahun 2019 lalu sebanyak 5.775 titik hotspot.

Meski demikian, penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) cenderung mengalami penurunan. Hal itu seiring dengan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang juga semakin menurun beberapa waktu terakhir di Bulan Oktober. (sli/kpg/ind)

SAMPIT, PROKALTENG.CO–  Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kembali memperpanjang status tanggap darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) selama tujuh hari kedepan. Perpanjangan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi Karhutla, potensi curah hujan, serta dampak yang ditimbulkan akibat musibah tahunan tersebut.

“Kita memperpanjang status tanggap darurat untuk sementara selama tujuh hari sampai tanggal 23 Oktober nanti. Karena berdasarkan perkiraan cuaca tadi ada potensi hujan beberapa hari kedepan,”ujar Asisten I Setda Kotim, Rihel, usai melakukan rapat bersama membahas hal itu, di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, Senin (16/10).

Rihel menyebutkan, perpanjangan status tanggap darurat untuk yang ketiga kalinya itu akan disesuaikan dengan keadaan di lapangan. Nantinya, Pemerintah Kabupaten Kotim akan melakukan evaluasi kembali untuk memutuskan apakah akan diperpanjangan kembali status tersebut atau masuk ke masa transisi.

Baca Juga :  Kotim Masuk Sepuluh Besar Tertinggi Inflasi

“Nanti setelah perpanjangan ini selesai kita akan evaluasi kembali apakah akan diperpanjang lagi atau tidak. Kita akan lihat kondisi kedepannya seperti apa,”ungkapnya.

Dirinya melanjutkan, status tersebut diambil berdasarkan beberapa indikator yang menjadi acuan pemerintah dalam mengambil keputusan itu. Salah satunya adalah faktor cuaca dan potensi hujan yang turun di Kotim. Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandar Udara Haji Asan Sampit, Kotim berpotensi diguyur hujan di beberapa wilayah.

“Salah satu indikator kita mengambil keputusan ini salah satunya dari BMKG. Karena menurut perkiraan dari tanggal 21 sampai tanggal 31 itu sudah mulai ada potensi hujan di wilayah hulu, tetapi wilayah selatan tidak ada. Sementara sekarang ini hingga tanggal 20 nanti juga tidak ada hujan. Makanya kita putuskan untuk memperpanjang,” terang Rihel.

Baca Juga :  Di Kotim Kebakaran Lahan Kembali Terjadi, Diduga Sengaja Dibakar

Hingga saat ini, total kebakaran lahan yang ada di Kotim hingga bulan Oktober ini sudah mencapai angka 8.344 titik hotspot. Angka tersebut jauh dengan jumlah yang ada di sepanjanga tahun 2019 lalu sebanyak 5.775 titik hotspot.

Meski demikian, penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) cenderung mengalami penurunan. Hal itu seiring dengan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang juga semakin menurun beberapa waktu terakhir di Bulan Oktober. (sli/kpg/ind)

Terpopuler

Artikel Terbaru