SAMPIT, PROKALTENG.CO– Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) H.Halikinnor. Melakukan peninjauan terhadap gedung expo yang teletak di Jalan Tjilik Riwut, Selasa (16/4). Bangunan besar itu ingin dikembangkan lagi agar bisa digunakan sebagai mana mestinya.
“Expo ini gedungnya cukup bagus, tapi sayang tidak terpelihara. Lantainya ada yang rembes jika hujan,”ujar Halikin.
Ia menginstruksikan kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim Fajrurrahman untuk bisa melakukan perencanaan dan penghitungan untuk kelanjutan bangunan tersebut. Sebab, menurutnya kondisi bangunan tersebut akan sangat disayangkan jika tidak berfungsi.
“Saya minta ini agar bisa dihitung yang sudah ada agar saat kita lanjutkan tidak ada permasalahan lagi,” ujar Halikin.
Dirinya mengatakan akan sangat disayangkan kalau bangunan tersebut tidak dilanjutkan. Sebab, bangunan itu telah menelan biaya puluhan miliar yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
“Karena ini representatif, jadi kita akan kita masukan dalam perencanaan kita,” sampai Halikin
Menurutnya kendala yang dihadapi saat ini adalah tanah warga yang berlokasi di bagian depan bangunan yang belum selesai diganti rugi. Hal itu disebabkan oleh permasalahan ahli waris dari pemilik tanah tersebut. (sli/kpg)
SAMPIT, PROKALTENG.CO– Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) H.Halikinnor. Melakukan peninjauan terhadap gedung expo yang teletak di Jalan Tjilik Riwut, Selasa (16/4). Bangunan besar itu ingin dikembangkan lagi agar bisa digunakan sebagai mana mestinya.
“Expo ini gedungnya cukup bagus, tapi sayang tidak terpelihara. Lantainya ada yang rembes jika hujan,”ujar Halikin.
Ia menginstruksikan kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim Fajrurrahman untuk bisa melakukan perencanaan dan penghitungan untuk kelanjutan bangunan tersebut. Sebab, menurutnya kondisi bangunan tersebut akan sangat disayangkan jika tidak berfungsi.
“Saya minta ini agar bisa dihitung yang sudah ada agar saat kita lanjutkan tidak ada permasalahan lagi,” ujar Halikin.
Dirinya mengatakan akan sangat disayangkan kalau bangunan tersebut tidak dilanjutkan. Sebab, bangunan itu telah menelan biaya puluhan miliar yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
“Karena ini representatif, jadi kita akan kita masukan dalam perencanaan kita,” sampai Halikin
Menurutnya kendala yang dihadapi saat ini adalah tanah warga yang berlokasi di bagian depan bangunan yang belum selesai diganti rugi. Hal itu disebabkan oleh permasalahan ahli waris dari pemilik tanah tersebut. (sli/kpg)
